part 12

128 13 1
                                    

||Keep vote ya kawann||


Tak butuh waktu lama sekitar 30 menit, aku pun sudah siap dengan pakaian casual ku. Cukup dengan skinny jeans, croptee dan sneakers biru ku. Cukup casual. Tak lupa aku mengoleskan kan sedikit bedak dan lipgloss. Setelah merasa siap semua, aku pun meraih slinbag dan turun menuju lobby.

*****

Sambil berjalan, aku pun menyadari sesuatu bahwa barang yang sangat berharga ku ketinggalan, ya apa lagi kalau bukan handphone. Dengan tergesa gesa aku pun kembali ke kamar hotel, dan mulai mengambil handphone ku yang sudah kupastikan berada di atas meja rias.

Setelah sampai di depan kamar, aku pun langsung masuk dan tepat sekali aku menemukan handphoneku ada diatas meja rias.

Ketika aku berjalan menuju lobby lagi, aku mencoba menghubungi Rachel namun ternyata nomernya tidak aktif. Ntah mengapa perasaan ku tak enak dan mulai mempercepat laju langkahku.

Dan saat sudah sampai di lobby ternyata oh ternyata ini adalah kejutan. Kejutan yang sangat sangat buat aku bahagia, walaupun aku tau ini bukan hari spesial atau hari ulang tahunku.

Dan kulihat disana ada mama, bang Kevin, kak Urel, Rachel, dan PAPA. Ternyata sekarang adalah hari dimana papa udah boleh pulang. Dan aku menyadari mengapa aku sampai lupaa. Padahal tadi di kamar juga mama nggak ada.

Aku pun langsung menghampiri papa yang sedang duduk dikursi roda dan memeluknya, aku kangen banget dan nggak kerasa aku mulai meneteskan air mata.

"Pa,,," ucapku dengan nada bergetar.

"Iya sayang, ini papa" ucap papa sambil membalas pelukanku.

"Kenapa papa tidurnya lama banget, Lexa capet nunggunya tau" kataku mulai melepaskan pelukan hangat ini.

"Iya iya maaf ya sayang, papa janji ngga akan gini lagi"

"Janji ya paa"

"Iya janji sayang, udah itu air mata nya hapus dulu. Malu, masa bidadari papa cengeng kayak gitu" kata papa sambil menghapus air mata yang mengalir di pipikum

"Ihh papaa"

"Engga kok. Yaudah yuk kita sarapan, sekalian keliling keliling singapore" ucap papa dengan semangat 45.

"Tapi kan, papa belum sembuh total pa, Lexa ga mau papa kecapean"

"Gaapa, justru dengan acara jalan jalan pikiran papa jadi lebih fresh" ujar papa dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajah paruh baya nya.

"Iya deh terserah, yuk berangkat" dan aku yang mendorong kursi roda milik papa menuju depan hotel.

****

Sesampainya di salah satu hotel berbintang di kawasan ini, mama langsung memesan makanan. Dan tak butuh lama, sekitar 15 menit makanan  kami pun datang.

Hanya keheningan yang ada. Tidak satupun dari kami yang mau memulai pembicaraan, mungkin karna lapar yang mengharuskan kami untuk segera menghabiskan makanan yang ada.

Setelah makanan yang ada di hadapan kami habis, tiba tiba Rachel memecah keheningan.

"Al, gue kayaknya mau pindah lagi deh ke Indonesia" ucap Rachel tiba tiba.

"Lah, kenapa emangnya"

"Ya gapapa, tapi gue rasa gue kangen sama Indonesia. Gue pingin sekolah di Indonesia lagi"

"tapi.."

"Iya gue tau, gue udah gapunya keluarga lagi di indonesia." Ujar nya dengan kepala menunduk.

"Yaudah Rachel tinggal sama kita aja" tiba tiba papa juga ijut berbicara

"Iya bener tuh" dan ditambah dengan kak Urel.

"Kalo boleh tau Rachel kelas berapa" ujar papa lagi

"Tahun ini si kelas 11"

"Yaudah beneran gapapa, tinggal sama kita aja. Om juga usahain bayarin sekolah kamu"

"Gausah om gausah, saya masih punya tabungan"

"Loh gapapa itu tabungannya kamu simpen aja"

"Tapi tetep aja om gausa saya takut ngerepotin om"

"Gaada yg merasa direpotin. Pokok nya om tetep mau bayarin sekolah kamu, biar gimana pun kamu sudah om anggep anak om sendiri" tipikal papa sekali, sangat keras kepala.

*****

Di negara berbeda ada seorang cowok yang sedang melamun di tengah dinginnya malam sambil menatap galaksi yang ada.

Sapa lagi kalo bukan

Dhika.

Gue bingung harus gimana sama Alexa, dia terlalu baik buat gue. Tapi, kenapa gue gabisa naruh rasa sama dia. Seakan hati gue cuma tertuju sama Clarrisa. Padahal gue juga belum tau, hati Clarrisa buat siapa.

Gue pingin belajar mencintai Alexa, tapi kenapa susah sekali.

"Dhik,,,"

"Dhikaa"

"Andhikaa" ada seseorang yang memangil namaku dari belakang

"Ehh, iya mah ada apa?"

"Kamu kenapa melamun sayang?" Mama menghampiri ku di balkon.

"Eng, anu itu lo apa sihh gaapa kok mah"

"Kamu gabisa bohong dari mama kamu. Cerita aja sama mama,  biar beban pikiran kamu semakin berkurang, dan mungkin mama bisa kasih solusi"

"Gini ma, Dhika itu suka sama adek kelas namanya Clarrisa. Lah si Clarrisa ini itu punya sahabat namanya Alexa. Dhika awalnya deketin Alexa cuma pingin cari informasi tentang Clarrisa. Tapi gatau kenapa, sekarang Dhika nyaman aja gitu sama Alexa. Tapi Dhika ngga suka Alexa mah"

"Oke mama ngerti sekarang"

"Gimana mah?"

"Gini, cara kamu itu salah. harusnya dari awal kamu itu langsung deketin Clarrisa bukan mampir ke Alexa" ucap mama sambil membelai rambutku.

"Tapi waktu itu Dhika terlalu pengecut buat ngelakuin itu mah" aku menunduk dan merasakan bulir bulir air mata jatuh mengalir di pipi yang tirus ini

"Terus sekarang mau kamu gimana"

"Maunya sih aku fokus ke satu orang dan insyaallah orang itu Alexa bukan Clarrisa atau siapa. Karna Dhika udah capek fokus ke satu orang yang hatinya belum tentu untuk siapa"

*****

FINALLY!!!

PART 12: 15 JAN 2017

JANGAN LUPA UNTUK SELALU VOTE DAN COMENT. JANGAN JADI DARK READERS. SELALU HARGAI OKK.

Senior I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang