part 13

119 13 1
                                    

||Keep vote ya kawann||

"Maunya sih aku fokus ke satu orang dan insyaallah orang itu Alexa bukan Clarrisa atau siapa. Karna Dhika udah capek fokus ke satu orang yang hatinya belum tentu untuk siapa"

Malam itu, dimana gue membuat sebuah keputusan yang lumayan besar sekali resiko nya. Ntah itu keputas terbaik atau bukan, gue serahin semuanya ke Allah aja.

*****

"Mah, barang nya udah siap?"
"Udah sayang, yuk cepet keburu kita ketinggalan pesawat"
"Gaada yang ketinggalan kan ma?"
"Udah ngga ada"

Aku pun menaiki taxi yang akan mengantarkan ku ke bandara, di dalam taxi pikiran ku bercampur jadi satu. Mengapa sampai saat ini kak Dhika belum mengabariku. Ah dari pada aku memikirkan hal itu, aku pun memberanikan diri untuk mengirimi dia pesan dulu.

Alexa : hai kak

Tak butuh waktu lama, sekitar 5 menit handphone ku kembali berdering yang menandakan ada pesan masuk. Dengan secepat kilat aku pun membuka lockscreen,  dan melihat nama kak Dhika ada di notification

Andhika Rasyid : iya hallo ada apa Al?

Alexa : engga ada apa apa kok kak, cuma mau ngabarin kalo habis ini aku pulang ke Indonesia

Andhika Rasyid : benarkah itu? Yaudah take care ya bby girll <3

Aku pun tertawa sendiri melihat chat terakhir ku itu, dan kurasakan pipiku mulai memanas, sial aku blushing. Aku juga tak menyadari adanya kak Urel disampingku.

"Lu ngapain?"

"Eh kakak, engga kok kak ngga apa apa"

"Ahh masaa"

"Iya kak beneran"

"Yaudah deh terserah"

Kemudian perlanan pun berlanjut, sekitar 1 jam kemudian kami sekeluarga sudah sampai di bandara, kak kevin dan kak Urel terlihat sedang menurunkan barang dari bagasi taxi.

Kami pun menyusuri bandara yang lumayan luas ini, dan menemukan Rachel yang sedang melambaikan tanganya ke arah kami. Ternyata Rachel ikut mengantar, memang benar Rachel akan melanjutkan sekola di Indonesia. Tapi dia tidak berangkat sekarang, mungkin 2 hari lagi atau bahkan 1 minggu lagi. Ah aku jadi tidak sabar. Kami pun menghampiri Rachel.

"Woi Chel, ternyata lu ikut nganter juga."

"Iyadong, sebagai teman yang baik"

"Bodo amat deh Chel"

"Oh iya Rachel mau berangkat ke Indonesia kapan nak?" Tanya papa lembut.

"Mungkin seminggu lagi om, Rachel masih ngurus barang barang Rachel dulu yang ada disini"

"Loh, kok manggilnya masih om sih. Panggil papa aja gaapa kok, saya kan pernah bilang. Kamu sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri"

"Baik om,, eh papa" ujar Rachel dengan cengiran tengil nya itu

"Yaudah Chel yuk ikut gue ke minimarket, mau beli minuman nih" ajak ku sambil menarik tangan Rachel.

"Iya ayuk" jawab Rachel dan kita mulai berlajan menjauh dari keluargaku.

"Jangan lama lama sayang, kita take off setengah jam lagi" teriak mama dari arah belakang.

"Siapp mahh" ucapku tak kalah berteriak sambil mengacungkan jempol. Dan berjalan lagi menuju mini market. Masa bodoh ini di tempat umum atau dimana, karna emang dasar nya aku gini sih eheheh.

Sesampainya di minimarket yang dituju, aku pun berjalan kearah minuman dingin dan mengambil 2 botol air mineral dan sebotol soft drink pesanan kak Kevin dan kak Urel. Dan berjalan menuju kasir.

"Woi, lu jangan ninggal napa si" ujar seseorang yang kupastikan adalah Rachel. Siall. Aku lupa aku sudah meninggalkan Rachel tadi.

"Eh ada lu Chel, sori sori gue lupa eheh" ucap ku dengan cengiran.

"kampret lu nyet, gue beliin soft drink dong. Ehh gajadi itu ditangan lu kan uda ada soft drink, buat gue aja yaa" ucap Rachel dengan tangan yang akan mengambil soft drink dari genggamanku dan buru buru aku menangkis nya

"Enak aja, ini punya kak Kevin. Kalo lu mau, ambil aja sono"

"Yahh elu mahh, btw kakak lu yang satu itu ganteng ya" ucap Rachel santai sambil meninggalkanku dan munuju ke arah tempat minuman.

Setelah selesai membeli minuman dan beberapa makanan ringan, aku dan Rachel pun kembali ke tempat tunggu dan mendapati mereka (read: mama, papa, kak Urel, kak Kevin) sedang bersantai.

Aku pun menghampiri mereka dan ngasih minuman yang kak Urel dan kak Kevin pesen. Dan kami pun hanyut dalam candaan ringan yang berasal dari aku dan kak Kevin yang sering beradu argumen. Hingga tak sadar, terdengar suara dari speaker diatas kami yang meng informasikan bahwa pesawat yang akan kami tumpangi akan segera lepas landas.

Aku pun segera berpamitan kepada Rachel dan memeluknya erat.

"Apaan si Al, lebay banget sih minggu depan juga ketemu aja"

"Iya juga sih, yaudah gue pamit dulu. Jangan lama lama disini. Cepet ke Indonesia, biar kita bisa main bareng" ucapku

"Iya iya, tunggu gue yee" ujar Rachel sambil balas memelukku sebentar dan melepaskan pelukan kami

"Kamu hati hati disini ya nak, mama tunggu di Jakarta. Jangan lupa kasih kabar kalo mau berangkat" ucap mama sambil memeluk Rachel sebentar.

"Iya mama tenang aja"

"Papa pamit dulu ya, kamu baik baik disini"

"Iya pa, papa jaga kesehatan yaa" ucap Rachel sambil mengecup tangan papa

"Eh adek baru, kakak balik dulu ya jangan kangen ok" ujar kak Urel

"Siapp kakk."

"Adek baru abang nih, jangan nakal nakal disini yaa" ucap bang Kevin sambil mengacak pelan rambut Rachel dan aku melihat Rachel yang sedang,, blushing.

"Hmm, iya bang iyaa" ujar Rachel sambil menahan malu.

Setelah acara pamit pamitan itu terjadi aku, mama, papa, kak Urel, dan bang Kevin segera menuju pesawat dan melakukan flight ke Jakarta. Terdengar Rachel yang sedang berteriak jauh di belakang sana. Aku pun menoleh ke belakang dan tersenyum simpul. Aku akan sangat merindukan dia, biar bagaimanapun juga dia sudah kuanggap sebagai kakak aku sendiri.

*****

FINALLY!!!

PART 13 : 22 JAN 2017

JANGAN LUPA UNTUK SELALU VOTE DAN COMENT. JANGAN JADI DARK READERS. SELALU HARGAI OKK.

MAAF KALO SLOW UPDATE SOALNYA LAGI GA MOOD AJA GITU DAN BANYAK TUGAS. MAAF SEKALI LAGI.

THX


Senior I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang