Seharian ujan, jaringan busuk bgt. Jd baru bs apdet. wkwk yg diprivate bab 4, jd follow s dulu klo mau baca.
Thanks.
***
"Mendaki gunung Kembar, turuni lembah... sungai Lautan Susu mengalir indah... bersama teman—"
Plak! Sebuah tabokan keras mendarat tepat di punggung Cay yang berbalut koyo extra hot SyalanPas. SyalanPas banget ditaboknya. Persis dengan gerutuan dalam hati pemuda itu.
"Berisik kau," dengus Sarz jengkel.
Pemuda cantik bertopi merah itu mengelus-elus punggungnya yang tak terjangkau. Delikan jengkel dilayangkannya ke sosok yang berjalan di sebelahnya.
Sarz dengan mantel panjang dan perlengkapan musiknya berjalan dengan tenang mengikuti rombongan tim pemburu perawan suci tanpa protes. Kotak gitar terselempang di pundaknya. Jika dilihat dari dekat Sarz terlihat seperti musisi jalanan atau lebih ke rocker. Pembawaannya tenang dan tak banyak bicara, namun sekalinya bicara langsung nyelekit. Tentu saja, sepertinya pikiran Sarz sedang tak di tempat karena sedang menghadapi ujian akhir di salah satu lembaga pengembangan bakat yang terus saja mengharuskannya revisi tiada henti. Apalagi diperparah Mahaguru berbakat sangat susah ditemui dan suka nge-php.
Walau begitu, Cay tahu sosok diam Sarz menyimpan sesuatu yang berbahaya. Cay memang sudah bertetangga cukup lama dengan perjaka itu untuk tahu bakat yang dimilikinya. Namun ia belum pernah melihat dengan mata kepala sendiri kekuatan Sarz dalam melumpuhkan musuh yang bisa saja menghadang dalam misi ini. Ia hanya tahu bakat musik Sarz yang keren dan suaranya yang menawan hati setiap orang yang mendengar Sarz bernyanyi. Bak terhipnotis.
Cay mengeratkan tas backpack-nya. Tatapannya sekilas tertuju ke barisan depan mencari-cari keberadaan idolanya, Jenderal Kinchiro yang kharismatik, seksi dan menawan. Di depan sana, sang jenderal memimpin regu penyelamat sang Perawan Suci. Menunggangi kuda hitamnya yang besar. Omo-omo-omo! Cay berdebar-debar melihat punggung lebar sang jenderal yang terbentang mengundang tuk dipeluk.
"Mau kau lihat sampai peyot juga mana napsu tuh jenderal sama kau." Ucapan sadis Sarz membuat Cay berjengit.
Akan tetapi Cay hanya membalas dengan dengusan kesal.
Sarz memejamkan matanya sambil tetap berjalan. Ia bersenandung kecil, menggumamkan nada-nada yang sedang ia rampungkan untuk tugas akhirnya selagi mengisi waktu luang. Di tangannya terhampar partitur kosong yang dengan lincah diisinya dengan not-not balok, kubus, limas, tabung 7kiloan beserta regulatornya. Musik dari embusan angin, gesekan ilalang, patahan ranting pohon, derap kaki kuda, tai kuda yang terinjak, bunyi kentut samar-samar hingga berirama menciptakan harmoni yang menjadi sumber inspirasinya,
Hm, mungkin suatu saat aku bisa jadi kondektur, batin Sarz tanpa sadar tertawa bangga dengan keras hingga semua orang menoleh menatapnya.
"Owe cuma ngefans ya. Peduli amat sama Perawan Suci. Selama owe bisa dekat sama Jenderal Kinchiro, jangankan ke Negeri Tetangga. Ke Negeri Antah Berantah pun owe sanggupin. Lo ngapain ngikutin owe sih, Sarz? Kan lo ada tugas akhir? Nggak inget lo? Inget Sarz, tugas akhir!"
Sarz melirik dari sudut matanya. Ia tersenyum sekilas. "Musiklah yang menuntunku untuk berpetualang, Cay. Siapa tahu di perjalanan ini, aku bisa bertemu agency atau music industry dari negeri lain yang akan mengapresiasi musikku. Siapa tahu, kalau aku bisa memenuhi sayembara, Kaisar akan mewujudkan cita-citaku menjadi idola Negeri Mhayya."
Mata Cay melebar melihat optimisme di wajah temannya itu. Ia mengangguk-angguk paham. Memang, di Negeri Mhayya musik tak terlalu dihargai. Di setiap kedai selalu ada peringatan tertempel dengan tulisan Ngamen Gratis. Banyak musisi perjaka yang berakhir kelaparan karena tidak banyak yang didapat hanya dari mengamen di jalan atau pasar. Pun juga selera para perawan tak lagi melulu soal rayuan lagu romantis sekarang ini. Mereka lebih suka perjaka yang telah mapan dari segi ekonomi, sosial, politik serta budaya. Kelangkaan perawan dan kemunduran kualitas perjaka membuat kehidupan di Negeri Mhayya terlampau keras bagi para perjaka yang rata-rata berpenghasilan menengah ke bawah. Tentu saja ini dikarenakan pemungutan pajak yang terlalu mahal oleh pihak kerajaan maupun sumber daya alam yang diklaim untuk lebih memperkaya Kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holly Virgin Hunters
HumorSang Perawan Suci terpilih telah diculik Raja Cepek Tong dari Negeri Tetangga! Kaisar Negeri Mhayya murka! Diumumkanlah sayembara penyelamatan sang perawan ke seluruh penjuru negeri. Mampukah ke delapan perjaka terbaik negeri menyelamatkan kepolosan...