"Kalau Ali sih.."
Ali menatap kakaknya itu seolah mengatakan mau ngomong apaan lo? Awas ya macem2"Kalau Ali sih.. ya jelas.. enggak punya lah!!" Kaia balik menatap ali lalu menjulurkan lidahnya.
"Cocok deh Bim, adek lo sama adek gue, HAHA-AWWWHH!! GILA LO MONYET SATU!!" Pasalnya Ali dengan sigap menginjak kaki kaia. Membalas menjulurkan lidah.
"Emang enak lo, situ juga jombles pake ngata ngatain gue aja" Ali menyilangkan tangannya didepan dada.
Prilly dan Bimo dibuat melongo dengan kejadian itu. Lalu sama sama tertawa seolah olah berkata ternyata gak cuma kita yg kaya tom and jerry.
***
Pukul 05.25Terdengar suara Handphone berdering. Membuat sang Ali menghampiri meja untuk mengambilnya.
"Halo Assalamualaikum Ali" Terdengar suara lembut yang berasal dari telephone genggamnya, dari mama Prilly.
"Eh tante. Iya Waalaikumsalam, ada apa tante? Kok tumben nih nelfon Ali?"
"Gini Li, ini tante baru aja sampai pasar. Ehh tante baru inget kalau Bimo ada olahraga pagi, nah terus dirumah lagi gak ada sopir. Kamu bisa anterin Prilly gak Li?"
"Em, ee yaudah gapapa sih tan, ini Ali juga baru selesai mandi. 15 menit lagi Ali otw ya tan."
"Oh, iya nanti tante bilang Prilly ya, makasih ya Li. Assalamu'alaikum."
"Iyaa tante, sama samaa. Wa'alaikumsalam"
***
"Ali, kamu-ehh lo kok gabilang2 kalo mau kesini sih?" Prilly menjadi salah tingkah saat sudah berada dimobil bersama ali. Bagaimana tidak terkejut, pagi pagi dikagetkan dengan ali yang sudah berada didepan rumahnya. Bersadar didepan mobil.
"Kenapa Prill gugup gitu? Gue engga makan orang kok. Santai aja kali" Ali berusaha mencairkan suasana, melihat raut wajah Prilly yg gugup seperti itu membuatnya gemas.
"Dih, apaan sih Lo Haha. Garing tau. Gue kaget aja tiba tiba lo ada dirumah gue, disaat gue bingung gimana caranya berangkat ke sekolah. Lo tuh kaya setan aja" Prilly mengeluarkan sebuah susu kotak dari dalam tas ransel miliknya.
"Widihh setan kata lo, malaikat mah iya." Ali membelokkan mobilnya kearah sekolah Prilly. "Bagi susu kotaknya dong, Prill."
Dengan reflek, Prilly menyerahkan susu kotaknya kearah Ali, lalu setelah Ali meminumnya sedikit, Prilly tersadar, bahwa secara tidak langsung mereka telah berciuman. Ia menoleh kearah Ali yg masih fokus menyetir. Seolah olah Ali tidak memasalahkannya.
Merasa diperhatikan oleh Prilly, Ali menoleh mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya kenapa?
Prilly hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Tidak mau Ali mengetahui apa yg dipikirkannya.
Mobil telah sampai didepan gerbang sekolah Prilly. Melihat Prilly yg tidak segera turun Ali menoleh. Lalu mendecakkan lidahnya, ck.
"Prill, udah sampe. Mau sampai kapan lo ngelamun gitu? Sambil mandangim gue lagi.""Ha-hh ke-kenapa L-li?"
"Lo kenapa sih Prill? Dari tadi bawaanya gugup mulu. Nanti abis pulang sekolah gue anterin ke rumah sakit deh lo, kayanya gangguan."
"Yeee sikampret. Udah ah gue mau sekolah dulu. Udah sampe nih"
Prilly membuka pintu mobil Ali.
"Lah bocah, emang udah sampai dari tadi kalikk. Lo nya aja ngelamunin gue mulu."Prilly melotot mendengar sanggahan Ali. Sebelum keluar ia menyempatkan diri mencubit pipi gembil Ali. Membuat Ali menjerit seksi "aihhhh, sakit tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us and Love
Teen Fiction"Prilly Adeeva, Biasanya jatuh itu sakit, tapi aku tidak tau mengapa saat aku jatuh cinta padamu, justru hanya perasaan bahagialah yang selalu menerpaku. Aku normal kan?" Ali "Aku jatuh cinta pada alis tebalmu, bulu matamu, dannn jambul ontamu, Ali...