[3]

265 20 2
                                    

18.25 WIB

Prilly melihat dirinya dipantulan cermin meja riasnya, nampak wajah cantiknya dengan polesan make up natural dan rambut yang dibiarkannya tergerai, ditambah kemeja merah casual bermotif kotak kota serta rok selutut berwarna hitam. Cantik!

"Emm.. ada yg kurang nih kayanya, apa ya?" Prilly meletakkan tangannya didagu. Lalu menyentikkan tangannya ke udara, pertanda ia sudah menemukan jawabannya. Lucu!

"Lipstic nya belum" Prilly mulai memoleskan lipstic berwarna natural ke bibir tipisnya.

"Perfect, yeyy!"

Drtttt Drtttt

Handphone yang diletakkannya diatas meja bergetar pertanda ada pesan masuk . Prilly membaca pesan yang ternyata dari Deva.

Deva ❤
Sayang, aku udah didepan rumah.

Me
Oke bantar aku turun dulu.

Setelah mengetikkan balasan untuk Deva, Prilly bergegas turun kebawah , tak lupa ia menyanting tas kecil didekat almari.

"Ma, Prilly mau jalan sama Deva ya?" Pamit Prilly kepada mamanya yang sedang berada didapur.

"Jangan malem malem loh prill pulangnya"

"Iyaa ma, Assalamualaikum" Prilly menyalami tangan mamanya, dan mencium pipinya.

"Waalaikumsalam"

Setelah berpamitan Prilly menuju ke pintu utama rumahnya, Terlihat Deva yang berada diatas motor gede miliknya sembari tersenyum kearah Prilly. Prilly yang melihatnya membalas senyum Deva dan menghampirinya.

"Hay udah dari tadi?"

Bukannya menjawab pertanyaan Prilly, Deva malah menatap prilly tanpa berkedip. Seakan tengah melihat bidadari. Ya memang yang didepannya itu bidadari.

"Heyy?" Prilly mengibaskan tangannya didepan wajah Deva.

"Ada yg salah ya sama penampilan aku? Yaudah deh aku ganti aja." Katanya seraya berbalik badan ingin mengganti bajunya .

Dan saat itu Deva langsung tersadar dan menahan tangan Prilly yang hendak melangkahkan kakinya.

"Eh eh.. mau kemna sih? Tau gak aku barusan liat bidadari."

"Hah? Bidadari? Dimana? Jangan ngehayal deh," Prilly menatap Deva dengan raut kebingungan.

"Iya bener bidadari,yg didepan aku ini:) abisnya kamu cantik banget sih? uuu udah ada yg punya blm neng?"

"Apasih kamu, ada ada aja deh." Prilly merasakan pipinya memanas,

"Itu pipi kenapa merah gitu? Alergi ya? HAHAHA"

"Aaaa Devaaa, maluuuu." Prilly yang semakin digoda pun menjadi salah tingkah, ia menyembunyikan wajahnya dibalik kedua telapak tangannya, Deva yang melihatnya lantas tertawa terbahak bahak karena berhasil menggoda kekasihnya itu.

"Udah gausah ditutupin gitu, cantiknya gakelihatan dong. Yuk naik" Deva mengalihkan tangan prilly yang digunakan untuk menutupi wajahnya, mengusap kedua pipi gadis itu sebentar, lalu menyuruhnya untuk naik keatas motor. Tak lupa Deva melepas jaketnya dan melingkarkannya dipinggang Prilly. Benar benar romantis.

Deva memberikan sebuah Helm kepada Prilly lalu ia memakai helm fullface nya. Setelah dipastikannya Prilly berada diposisi yang nyaman, Deva menarik tangan Prilly agar memeluknya, lalu ia menyalakan mesin motornya.

About Us and Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang