0.3

2.4K 367 13
                                    




Sebelumnya terimakasih untuk kanjeng Faili aka yourkidlee yang sudah menaikkan mood gue untuk update.

So... happy reading!

----





Bunyi bel pulang sudah terdengar. Bagi siswa semacam Lisa, tak ada lagi bunyi yang paling indah kecuali bel pulang. Keindahan bel pulang menurutnya dapat mengalahkan alunan lullaby yang biasanya dimainkan oleh Samuel dirumahnya.

Dengan kecepatan secepat kilat, buku pelajaran beserta kertas latihan yang tadinya berserakan dimeja Lisa kini sudah tersusun rapi didalam tas kesayangannya. Tak diragukan lagi, Lisa memang ingin cepat-cepat pergi dari tempat yang bisa dibilang penjara kecil baginya.

Baru saja Lisa melangkahkan kaki keluar kelas, ia teringat untuk mengabari Mingyu agar menunggunya didepan gerbang sekolah. Dirogohnya saku seragam yang sudah tak terbentuk lagi untuk mengambil ponselnya.



Lisa : baby, where are you?

Lisa : p

Lisa : p



Lisa memasukkan kembali ponselnya kedalam saku, tak lupa mengganti kembali menjadi mode dering agar ia bisa mendengar deringan juga ponselnya berbunyi.

Sudah lima menit berlalu namun Mingyu tak kunjung membalas pesannya juga. Dengan wajah yang ditekuk, Lisa menghampiri kelas Mingyu yang letaknya cukup jauh dari kelasnya.

Tinggal melewati beberapa pintu kelas lagi, Lisa akan tiba di kelas Mingyu yang letaknya diujung koridor kelas 11. Terlihat Mingyu sedang bercengkrama dengan gadis yang memiliki rambut panjang menjuntai kebawah, siapa lagi kalau bukan Zhou Jieqiong?

"KIM MINGYU!" teriak Lisa dari tempat ia berdiri sekarang.

Mingyu yang mengenal suara tersebut kini mengalihkan pandangannya dari gadis dihadapannya. Dari raut wajahnya menunjukkan dirinya seperti tertangkap basah sedang selingkuh.

"Sialan lo, gue nungguin lo dikelas daritadi dan lo malah enak-enakan sama ini cewek?" Lisa berjalan kearah Mingyu sambil memberikan tatapan menyalangnya.

"Lo gak chat gue, Lis!" ujar Mingyu membela diri, sejujurnya ia sangat takut terhadap Lisa. Heol, lelaki mana yang berani melawan Lisa? Melawan Lisa sama saja mencari mati.

Bagaimana tidak? Seluruh berandal di Epik High School merupakan tameng yang akan selalu siap sedia kapan saja jika Lisa terjebak dalam masalah.

Terlebih lagi Lisa memiliki teman seperti Jaewon yang benar-benar akan berubah menjadi monster jika sudah menyangkut kedua sahabatnya.

"Anjir lo, coba buka hape lo nyet!" hardik Lisa dengan nada kesal. Sama seperti gadis pada umumnya, Lisa tak suka jika disuruh menunggu. Meskipun lima menit sama sekali tidak terhitung dalam artian menunggu.

Mingyu mengecek ponselnya lalu tersenyum garing, "Eh iya deng, sorry ya Lis."

"Makanya jangan cewek mulu yang dipikirin!"

"Ya wajarlah, gue kan cowok normal Lis. Lagian lo juga cewek, emang gak mau gue pikirin?" Mingyu menaik-turunkan alisnya, menggoda Lisa yang sekarang memberikan tatapan geli kepadanya.

"He, Pinky, kok lo mau aja sih dideketin buaya ciliwung macem Mingyu? Lo gak ilfeel atau gimana gitu?" ujar Lisa yang tak habis pikir dengan tingkah Mingyu yang menurutnya menjijikan.


Mingyu memukul bahu Lisa pelan, "Dah ah, ganggu orang lagi usaha aja lo. Kuy lah cabut, sebelum Pinky terpengaruh sama lo,"

"Eung, Pink, maaf ya gak bisa nganterin. Macan lepas yang satu ini suka rewel banget. Gue duluan ya?" Mingyu memberikan senyuman maut andalannya yang dapat membuat siapapun terpesona.

Yang jelas, tidak dengan Lisa. Kini gadis itu memasang wajah seolah-olah ingin muntah mendengar perkataan Mingyu.

"Untung temen, kalo bukan nih ya, udah gue tenggelemin lo di danau belakang sekolah!"

Lisa melangkahkan kakinya terlebih dahulu meninggalkan Mingyu yang masih sibuk berpamitan serta meminta maaf kepada Pinky.

The Reason; LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang