1.4

1.8K 339 28
                                    



Tak ada hukuman yang paling menyebalkan selain hormat dihadapan tiang bendera dengan cuaca yang bisa dibilang panas ini.

Jika saja hukuman kali ini hanya menyapu lapangan atau membersihkan toilet, Lisa akan dengan sangat senang hati melakukannya. Terlebih lagi hari ini banyak dari teman dekatnya yang datang terlambat juga ke sekolah.

Entah sudah keberapa kalinya Lisa mengumpat kasar guru dihadapannya ini yang sedang berteduh di bawah kanopi sekolah.

Guru dihadapannya ini memang sudah mengerti bagaimana membuat Lisa tidak mengulangi lagi kesalahannya. Yaitu dengan menjemurnya diterik matahari seperti ini, meskipun hal itu hanya berlaku kurang lebih seminggu.

"Miss, ini kita dijemur sampe kapan? Liat kulit saya yang mulus jadi gelap kayak Mingyu!" celoteh Hoshi.

"He curut, awas ya lo kalo ini hukuman udah selesai!"

Vernon hanya tertawa melihat kedua temannya kini berdebar, jarang sekali ia datang terlambat seperti ini. Kalau saja hari ini dia berangkat sendiri, sudah dapat dipastikan dia akan datang pada tepat waktu. Hanya saja hari ini Hoshi merengek meminta jemput karena motor kesayangannya merajuk.

Pandangan Vernon jatuh kepada Lisa yang sudah bercucuran keringat, "Lisa, are you okay?"

Lisa hanya mengangguk lemah, tak sanggup lagi mengeluarkan suara karena terik matahari yang menyiksanya.

"Gyu, barter tempat dong. Kasian Lisa kepanasan."

Vernon dan Mingyu pun akhirnya bertukar tempat. Untuk pertama kalinya Lisa mensyukuri memiliki teman yang dapat dimanfaatkan seperti Mingyu.

"Gila, panasnya kayak matahari ada dua. Pasti pak Peniel lagi berjemur nih dirooftop!" celoteh Hoshi, lagi.

Lisa menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil, memang bajingan-bajingan kecil yang merangkap menjadi teman-temannya ini selalu saja memiliki segala cara untuk membuatnya tersenyum.

"AYO SEMANGAT LISA! BENTAR LAGI HUKUMANNYA SELESAI!" suara yang amat familiar terdengar ditelinganya, ya, suara nyaring khas Yugyeom.

"LISA CURANG! YANG LAIN KEPANASAN, EH DIA BERLINDUNG DIBALIK MINGYU!" kali ini Ten menyahuti, tenaga Lisa yang sudah tak ada itupun akhirnya hanya bisa mengacungkan jari tengahnya.

"YAH KASIAN HOSHI SAMA VERNON, PASTI ABIS INI KULITNYA ITEM KELING KAYAK MINGYU!" Rose yang sedari tadi tertawa itu kini mulai mengeluarkan suara.

"Yugyeom, Rose, Ten, siapa yang mengajar dikelas kalian?" suara Miss Sooyoung memang terlihat biasa saja, tapi percayalah, suara Miss Sooyoung sudah menggema diseluruh sekolah.

"JAM KOSONG MISS! PAK DONGHAE KAN IZIN." balas Rose.

Miss Sooyoung melihat kearah jamnya, wajah Lisa yang terlihat lesu itu kini mulai merekah. Akhirnya penyiksaan pada hari ini berakhir juga.

"Kalian bisa kembali ke kelas, lain kali jangan diulang! Apalagi kalian bertiga," Miss Sooyoung menunjuk kearah Hoshi, Mingyu, dan Lisa. "Kalian sudah jadi langganan dibuku saya, saya harap kalian bisa berubah."

Mereka semua mengangguk patuh dan mengambil tas mereka masing-masing, meninggalkan Miss Sooyoung yang juga bersiap untuk mengajar.

Lisa melengos ketika menyadari jarak lapangan ke kelasnya sangatlah jauh. Dipandangnya Mingyu dengan wajah berharap, wajah yang sangat jarang Lisa tunjukkan kepada orang lain selain anak Pablo dan Samuel tentunya.

"Gak ya, gak. Gue juga capek Lis." ujar Mingyu lemas.

Lisa terkulai begitu saja, dirinya terlalu lemas untuk menaiki tangga dihadapannya ini. Jangan salahkan fisik Lisa yang lemah, salahkan Lisa yang dengan bodohnya tidak sarapan tadi pagi.

"Ck, buruan naik!"

Mingyu merendahkan punggungnya, dengan sigap ia mengangkat tubuh Lisa yang sebenarnya tidak bisa dibilang berat itu atau sebut saja ringan.

"Besok-besok gak ada ya berangkat tanpa sarapan kayak gini. Kalo emang gak ada yang masak, lo telpon gue atau Jaehyun kan bisa."

Lisa menggumam pelan, dirinya benar-benar sangat lelah hingga untuk berbicara saja rasanya sangat sulit.

"Ini sekolah apa drama ftv sih? Kok ada yang gendong-gendongan gini gak ditegur?" ujar salah satu siswa MM High School saat Mingyu dan Lisa melewati koridor kelas mereka.

Senyum sinis tercetak diwajah Mingyu, "Makanya bokap lo jadi orang penting dulu di sekolah lo, baru lo bisa ngerasain bebas kayak gue."

"WOO! THE SASSY MINGYU IS BACK!" teriak Ten saat ia menghampiri Mingyu untuk memberi bantuan.

"Sst ah, jangan berisik. Lisa tidur nih kayaknya." ujar Mingyu dengan suara yang dipelankan.

Mungkin untuk kali ini suasana Epik High School bisa lebih tenang karena para anak-anak Pablo hanya akan berdiam diri dikelas Lisa, melihat kondisi Lisa yang seperti ini.

Tidak hanya Lisa yang diperlakukan layaknya Ratu, mereka semua memang seperti ini jika salah satunya jatuh sakit atau tertimpa musibah.





---

woi ah kapal gue kenapa jadi goyah gini sih huhuhuhu

jangan salahin gue guys kalo tbtb judulnya berubah EHEHEHEH

mereka lucu bgt ah gak ngerti lg

btw vomments dulu lah jgn lupa.

The Reason; LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang