"Mencintaimu mengapa harus sesakit ini?"
***
Prilly berjalan gontai memasuki rumahnya, ia berfikir bahwa kisah percintaannya akan sama persis dengan cerita yang ada di tv tv, ternyata tidak semua jauh dari ekspetasi nya, ekspetasi yang ia inginkan.
"Bie, kamu kenapa? Kok lesu gitu mukanya?" Tanya papi Prilly.
Prilly yang ditanya bukannya menjawab malah melengos pergi, papinya paham betul dengan sikap anaknya yang satu ini, anaknya berubah karena papinya sendiri. Papinya yang bekerja terus menerus tanpa memperhatikan perkembangan ketiga anaknya. Ricky, Verell, dan Prilly. Yang jelas membuat ketiga anaknya kecewa.
Didalam kamar Prilly kembali melamun kan kata kata Ali tadi, apa benar dirinya selalu merusak kebahagiaan orang lain? Prilly tau bahwa semua yang ia lakukan salah dan itu terlalu egois. Tapi bagaimana lagi, ia mencintai Ali dan itu bukan karena obsesi nya pada Ali tapi cintanya pada Ali itu tulus.
Prilly yang melamun pun tak sadar jika kakaknya yang pertama telah sampai dirumahnya. Ya, kak Ricky yang kuliah di London dan sekarang telah kembali ke Indonesia.
Tak lama terdengar ketukan pintu yang membuyarkan lamunan Prilly.
Tok tok tok
"Bie, kakak punya kejutan loh. Kita keluar yuk, kamu ganti baju dulu terus makan siang sama sama ya." Ucap kak Verell yang meneriaki Prilly dari luar.
Prilly yang penasaran pun akhirnya turun dan makan siang bersama. "Bentar kak, sepuluh menit lagi aku turun." Ucap Prilly pada Verell.
"Jangan lama lama ya dek" balas Verell.
Sepuluh menit setelah Prilly berganti pakaian akhirnya dia turun ke meja makan, kakak kakaknya dan mami papinya sudah merencanakan untuk memberi suprise pada Prilly yang pastinya akan membuat Prilly senang.
Semua lampu dipadamkan, dan Prilly dengan hati hati berjalan sambil membawa senter ditangan kanannya.
Satu..
Dua..
Tiga..
"Supriseee" teriak kedua kakak dan mami papi Prilly.
"Happy birthday sayang, semoga panjang umur, sehat selalu, tambah pinter, tambah sayang mami papi, nggak ngambekan, tambah segala galanya. Amin.. Wish You All The Best 😘" ucap semua orang yang berada dirumah Prilly.
Gritte, satu satunya sahabat yang Prilly punya pun hadir dalam ulang tahun Prilly. Prilly terharu, ia tak menyangka bahwa semua keluarganya ingat pada ulang tahunnya. Ia saja sampai lupa jika hari ini ulang tahunnya, bahkan papinya yang super sibuk pun masih ingat jika hari ini ia berulang tahun.
"Makasih semuanya, bie sayang kalian.. hiks hiks, bie nggak nyangka kalau kalian ingat sama ulang tahun bie." Ucap Prilly yang sudah menangis karena terharu.
" Udah sayang, kamu nggak perlu nangis.. ya pastilah kita semua ingat ulang tahun kamu. Kita semua sayang sama kamu" ucap mami Prilly yang tersenyum lembut sambil membelai rambut Prilly.
"Maafin papi juga ya bie, selama ini papi nggak ada waktu buat nemenin kalian. Tapi papi janji sekarang papi akan usaha in ada waktu terus bareng kalian." Ucap papi Prilly yang membuat tangis Prilly pecah.
"Papiii, bie sayang papi. Papi jangan ngomong gitu, papi nggak salah kok. Bie nya aja yang terlalu manja sama kalian" ucap Prilly yang langsung memeluk semuanya. Kedua kakak Prilly, mami papi Prilly, dan juga Gritte sahabat Prilly.
Mereka bahagia, sangat bahagia. Bahkan Verell dan Ricky yang melihat semua ini pun juga ikut meneteskan air matanya, ia bangga memiliki keluarga seperti mereka.
Yeayyy chapter 2 udah aku publis, makasih banget udah mau baca, jangan lupa vote sama commentnya. See u All
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ali
Fanfiction"Aliiiiieeeee, yuhuuuu. gimana? Lo mau nggak jadi pacar gue?" -Prilly Anastasya Gabriella- "apa sih Lo cewek gila! gue nggak cinta sama Lo! dan sampai kapan pun gue nggak akan pernah cinta sama Lo!" -Aliando Abison Syarief-