Ricky keluar dari ruangan dokter Kelvin, baru saja ia keluar Verell sudah menemui nya dengan berbondong bondong pertanyaan.
"Kak, gimana keadaan Prilly? Prilly baik baik aja kan? Kak jawab Verell kak!" Ucap Verell mengguncang bahu Ricky.
Ricky terduduk lesu dibangku rumah sakit bagaimana jika mami dan papinya menanyakan keadaan adiknya, bagaimana kalau papi maminya kecewa karena dia tak bisa menjaga adinya dengan baik?.
"Prilly punya penyakit asma, penyakit asma yang ngebuat dia pingsan pas kita kekamarnya Prilly tadi." Jawab Ricky yang membuat Verell terkejut.
"Gimana bisa kak?" Tanya Verell dengan suara serak karena menahan tangis, katakanlah Verell cengeng. Tapi dia benar benar merasa bersalah karena kejadian ini.
"Prilly terlalu banyak fikiran dan kelihatannya dia juga sering banget nangis. Mungkin karena itu juga Prilly diserang penyakit asma" ucap Ricky setenang mungkin.
"Pasti Ali yang udah ngebuat Adek gue kayak gini! Lihat aja lo li, mampus lo ditangan gue!" Ucap Verell dalam hati.
"Kapan Prilly boleh pulang kak?" Tanya Verell.
"Mungkin besok dia udah boleh pulang" jawab Ricky.
***
Verell menceritakan semua tentang Ali pada Ricky, dia sungguh sungguh sudah jengah dengan semua perlakuan Ali pada Prilly. Ricky yang mendengar itu semua mengepalkan tangannya menahan amarah, bagaimana bisa lelaki itu menyakiti adiknya, dia sudah bersusah payah membuat adiknya itu tersenyum tetapi dengan mudahnya Ali membuat adiknya menangis.
"Gue yang akan turun tangan sama kejadian ini!" Ucap Ricky mengepalkan tangannya.
"Permisi pak, nona Prilly sudah diperbolehkan untuk dijenguk" ucap suster yang tiba tiba keluar dari ruangan Prilly.
"Baik suster, terimakasih sus" ucap Ricky
Verell dan Ricky memasuki ruang rawat inap Prilly, Ricky melihat Prilly sudah sadar, Prilly bersandar di ujung kasur dia melamun seperti memikirkan sesuatu. Ketika Prilly melihat Verell dan Ricky masuk keruangannya tiba tiba Prilly menatapnya dengan tatapan sendu, tatapan yang sangat sulit diartikan.
"Kak, Ali mana? Apa Ali tau kalau bie dirawat disini?" Tanya Prilly
"Kamu kenapa sih bie masih mikirin cowok gila itu? Dia udah jahat sama kamu bie, tinggalin dia lupain dia bie, kamu sadar masih banyak cowok yang ngantri buat dapetin kamu.." ucap Verell berusaha mungkin untuk menahan amarahnya, mulai saat ini mungkin dia akan selalu sensitiv saat mendengar nama Ali.
Prilly tertegun, dia tak tau harus berbuat apa saat ini. Yang ia tau saat ini sangat sulit untuk melupakan Ali, seharian saja dia tak melihat wajah tampan Ali mungkin ia tak akan kuat apalagi ini akan menjadi kebiasaanya untuk menjauhi Ali.
"Bie nggak bisa kak, bagi bie sehari nggak liat Ali udah kayak satu tahun nggak liat Ali kak" ucap Prilly menahan tangis.
"Kasih bie kesempatan buat perjuangin cinta bie buat Ali, kalau bie nanti udah lelah bie janji bie akan nyerah dan lepas tangan buat Ali." Lanjut Prilly yang sudah mulai mengeluarkan air mata.
"Kakak tau bie berat buat ngelepasin apa yang udah bie perjuangin dari dulu, ngelupain nggak semudah kayak ngebalik telapak tangan aja.. tapi bie harus tau batas batas buat kita untuk merjuangin apa yang nggak pantes buat diperjuangin.. kakak nggak ngelarang kamu buat Deket sama siapa aja, tapi kakak cuma nggak mau kalau princess kecil kakak diganggu sama cowok yang nggak bertanggung jawab.. kakak harap kamu pikirin dua kali buat masih mencintai Ali." Ucap kak Ricky yang mengelus puncak kepala Prilly.
Prilly meneteskan air mata, dia sangat menyayangi kakak kakaknya, dia beruntung memiliki Super Hero seperti kakak kakaknya ini, Prilly langsung memeluk Ricky dan Verell, dia sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah memberikan kakak yang sangat sangat menyayangi Prilly.
"Makasih ya kak, selama ini kakak udah mau ngejaga Prilly. Kakak sampai rela nggak punya pacar demi ngejaga Prilly. Prilly sayang kakak💓" ucap Prilly kembali memeluk Ricky dan Verell.
Bagi Prilly kehidupan yang sesungguhnya itu ketika dia benar benar mendapat kasih sayang dari keluarga dan kerabat kerabatnya. Dia merasa sangat beruntung karena semua keluarganya masih lengkap dan selalu mendukung apa saja yang Prilly lakukan, meskipun kisah percintaannya tak berjalan mulus semulus jalan raya.
Halooo, maaf ya readers cuma bisa publis segini dulu. Lagi mager soalnya😂 jangan lupa vote sama comment ya, satu like dari kalian berharga bagi saya. See u💓.
-To be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ali
Fanfiction"Aliiiiieeeee, yuhuuuu. gimana? Lo mau nggak jadi pacar gue?" -Prilly Anastasya Gabriella- "apa sih Lo cewek gila! gue nggak cinta sama Lo! dan sampai kapan pun gue nggak akan pernah cinta sama Lo!" -Aliando Abison Syarief-