Chapter 4

5.2K 577 16
                                    

Selama dua hari Taehyung memutuskan untuk menatap di Daegu. Ya.. setelah sang nenek meninggal, Taehyung masih di selimuti kesedihan. Ia masih ingin tinggal di  rumah sang nenek. Sang appa dan Baekhyun sudah kembali ke Seoul. Taehyung tak ingin membuat appa dan hyungnya terbebani karena dirinya. Lebih baik mereka kembali ke Seoul dari pada di Daegu.

Taehyung hanya duduk di sofa ruang tamu. Pandangannya kosong kurus kedepan. Selama dua hari di Daegu, Taehyung sama sekali tak mengirim surat ijin ke sekolah. Taehyung tak memikirkan apa yang akan diterimanya. Entah hukuman atau di keluarkan dari sekolahnya.

'Hyung, apa kau masih sedih?' Suara Yoonhee kembali terdengar. Taehyung hanya diam tak menjawab pertanyaan Yoonhee.

'Aku tau kau sangat sedih, hyung. Tapi, bukankah berlarut-larut dalam kesedihan itu tak baik, hyung?' Ucap Yoonhee dengan nada polosnya.

"Aku sangat menyedihkan, bukan?" Ucap Taehyung setelah berdiam sekian lama. Yoonhee menatap tak mengerti kearah Taehyung.

"Aku bahkan tak berada di samping halmoni ketika detik terakhirnya. Aku sangat menyedihkan." Ucap Taehyung lagi. Yoonhee masih setia menatap Taehyung.

"Kenapa Tuhan begitu membenciku? Berbagai kenyataan pahit harus aku terima. Satu persatu semua menghantam tepat pada diriku. Bukankah aku terlihat sangat amat menyedihkan, Yoonhee-ya?" Ucap Taehyung dengan pandangan kosongnya. Yoonhee hanya menatap sedih kearah Taehyung.

Cih, aku begitu menyedihkan.
.
.
.
Setelah tiga hari berada di Daegu, Taehyung kini sudah kembali ke Seoul. Taehyung berjalan masuk kedalam rumahnya. Kondisi rumah saat itu terlihat sangat sepi. Sepertinya, appanya sudah pergi ke Busan sedangkan Baekhyun pasti sudah berangkat ke kampusnya.

Cklek!

Taehyung masuk kedalam kamarnya. Meletakkan tasnya sembarangan lalu menjatuhkan dirinya di atas ranjangnya. Menatap langit-langit kamarnya.

"Sekarang aku sendirian. Eomma.. appa.. halmoni.. semua sudah pergi meninggalkan diriku." Monolog Taehyung. Ia menghela nafas pelan. Menutup matanya sejenak lalu membukanya kembali.

Taehyung kembali teringat sesuatu. Taehyung beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar dari rumah. Menuju kesuatu tempat untuk menemui seseorang.
.
.
.
Disinilah Taehyung sekarang. Di sebuah ruangan putih dengan berbagai alat kedokteran. Ya.. Taehyung berada di rumah sakit. Tepatnya di kamar Yoongi. Namja pucat itu masih setia menutup matanya. Semua terlihat baik-baik saja. Tapi, nyawa dari namja pucat itu masih terperangkap di dimensi lain.

'Kau disini, hyung?'

Taehyung menoleh dan mendapati Yoonhee berada di samping kanannya. Taehyung hanya mengangguk. Yoonhee berjalan mendekat ke arah Yoongi. Duduk jongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan ranjang Yoongi.

'Hyung, apa Yoongi hyung tidak lelah tidur seperti ini?' Tanya Yoonhee pada Taehyung dengan menatap wajah hyungnya.

"Molla. Aku juga tak pernah merasakan hal seperti itu."

Belum. Belum merasakan, Yoonhee-ya.

'Aku saja yang melihatnya sudah lelah.' Ucap Yoonhee.

"Apa kau ingin hyungmu bangun?" Tanya Taehyung. Yoonhee hanya menjawab dengan anggukan.

"Sangat?" Tanya Taehyung lagi.

'Ne. Neomu.' Ucap Yoonhee penuh dengan keyakinan. Taehyung berjalan mendekat ke ranjang Yoongi. Membungkukkan badannya, mendekatkan kepalanya ke arah telinga Yoongi.

Yoonhee hanya melihat dengan pandangan tak mengerti. Taehyung mengatakan sesuatu pada telinga Yoongi dan kemudian menegakkan tubuhnya.

'Apa yang kau lakukan, hyung?' Tanya Yoonhee,  setelah Taehyung menegakkan dirinya.

Kim Tae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang