Chapter 16

4.6K 478 32
                                    

.

.

.

Taehyung duduk diam di atas ranjangnya. Menatap lurus kedepan. Ia masih berada di ruangan putih itu. Suho memintanya untuk menunggunya di kamar rawat itu.

Taehyung tak tau apa yang dilakukan Suho hingga memakan waktu selama ini. Ia sudah bosan harus menunggu Suho di ruangan yang penuh dengan bau menyengat obat ini.

Matanya beralih menatap tangan kanannya. Ah, tepatnya punggung tangan kanannya yang masih tertancap selang infus di sana.

"Jangan melepas infusnya, atau aku pastikan kau bermalam di sini lebih lama lagi."

Perkataan Suho sebelum meninggalkan Taehyung di sana, kembali terngiang di telinganya.

"Aish! Kenapa Suho hyung lama sekali? Tanganku sudah ngilu karena jarum menyebalkan ini." Kesal Taehyung.

Tangan kirinya sudah gatal ingin mencabut jarum infus yang bersemayam di tangan kanannya. Tak peduli dengan rasa sakit yang akan di dapatkannya ketika jarum itu di lepas paksa.

Tapi, Taehyung juga tak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di ruangan menyebalkan ini. Sekarang, Taehyung hanya ingin melihat kondisi hyungnya. Ia tak bisa tenang, jika belum melihat kondisi hyungnya.

"Membosankan." Gerutu Taehyung. Ia membaringkan tubuhnya di tempat tidur itu. Menatap lurus ke langit-langit kamar rawatnya.

"Eomma.. bagaimana kabarmu? Ah, kau pasti sangat baik-baik saja di sana. Eomma pasti tengah berbincang dengan halmoni. Apa kalian membicarakanku di atas sana? Ah, aku ingin bergabung dengan kalian di sana. Tapi, aku tak tau kapan aku bisa bergabung dengan kalian." Ucap Taehyung.

Rasa sedih menyelimutinya seketika. Air matanya bahkan sudah berkumpul di sudut matanya. Dan satu kedipan Taehyung membuat air mata itu mengalir dengan indahnya. Taehyung tertawa kecil ketika menyadari dirinya menangis.

"Ah, kenapa aku jadi cengeng seperti ini? Haha.." ucap Taehyung sambil tertawa. Ia mengusap air matanya dengan segera. Taehyung mendudukkan dirinya di tempat tidurnya.

"Kenapa Suho hyung lama sekali, sih?" Gerutu Taehyung. Ia mengedarkan pandangannya untuk mengusir kebosanannya.

Tapi, pandangannya terhenti pada satu sosok yang kini berdiri di ambang pintu. Taehyung sedikit terkejut ketika melihat sosok itu hanya berdiam diri di sana sambil menatap kosong kearahnya.

"Suho hyung.." panggil Taehyung.

Sosok yang tak lain adalah Suho itu, berjalan dengan cepat menghampiri Taehyung. Taehyung menatap tak mengerti kearah Suho yang kini berdiri di depannya. Menatapnya dengan pandangan yang tak dapat di artikan.

Greb!

Taehyung terkejut ketika tubuhnya di rengkuh oleh Suho. Hampir saja, Taehyung terjungkal ke belakang karena pelukan Suho yang tiba-tiba.

"Hyung, waeyo?" Tanya Taehyung. Ia benar-benar  bingung dengan Suho yang tiba-tiba memeluknya.

Suho mengeratkan pelukannya pada Taehyung. Entah kenapa? Suho ingin memeluk Taehyung begitu eratnya.

"Andwae. Jangan bicara seperti itu lagi, Tae. Aku tau, kau akan sembuh. Aku tau, kau juga kuat, Tae. Aku mohon jangan menyerah begitu mudahnya."

Taehyung terdiam mendengar perkataan Suho. Ia tau, Suho pasti mendengar perkataannya tadi. Entah kenapa? Taehyung merasa bersalah ketika mendengar perkataan Suho.

Taehyung mengangkat tangannya perlahan. Ia membalas pelukkan Suho dan mengusap punggung Suho dengan pelan.

"Mianhae, hyung. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih, hyung." Ucap Taehyung dengan dengan bersalahnya.

Kim Tae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang