Chapter 14

4.5K 466 19
                                    

.

.

.

Suasana langit senja terlihat dengan sangat indah. Langit semburat jingga yang akan menghantar kepergian siang dan menyambut kedatangan malam. Udara dingin khas senja juga mulai terasa menyapu dengan lembut kulit-kulit tangan seorang namja.

Masih berada di atap sekolah, Taehyung menikmati senja saat ini. Langit jingga yang membentang indah di atasnya membuat Taehyung menjadi nyaman berlama-lama di atap sekolahnya. Ia bahkan tak peduli jika kejadian tadi kembali menimpanya.

Kejadian yang baru saja menimpanya beberapa saat lalu, memang sedikit mengejutkan baginya. Kejadian yang hampir saja mengorbankan tubuhnya. Dan hampir saja merenggut nyawanya.

➡➡➡

'Aku menginginkanmu..'

Sreett!!

Terjangan sosok roh namja itu membuat Taehyung kalap. Ia terus melangkah mundur guna menghindari tangan-tangan namja itu yang hendak menyentuh tubuhnya. Meski Taehyung terkejut dengan apa yang baru saja di lihatnya, tapi ia tak ingin tubuhnya di ambil oleh sosok namja di hadapanya ini.

Dugh!

Langkah Taehyung terhenti ketika merasakan pembatas atap menghentikan kakinya. Ia sudah berada di tepi atap sekolahnya. Sesekalii Taehyung menoleh kearah belakang dan mendapati halaman sekolahnya di bawah sana. Astaga, itu sangat tinggi.

'Berikan..'

Taehyung kembali menoleh kearah depan. Sosok namja itu terlihat hendak menggapai Taehyung. Namun Taehyung kembali menjauhkan dirinya, yang membuat merapat ke pembatas atap.

'Berikan tubuhmu padaku..'

Taehyung tak mengatakan apapun. Ia hanya terfokus dengan tangan-tangan sosok itu. Jika Taehyung lengah, bisa saja tubuhnya sudah berpindah tangan.

'Aku bilang, berikan tubuhmu padaku!!'

Teriakan sosok itu membuat telinga Taehyung menjadi sakit. Ia menutup telinganya dengan kedua tangannya. Kakinya berjalan menjauh. Namun, Taehyung melupakan sesuatu.

Dugh!

Set!

"Akhh!"

Taehyung memekik ketika tangannya terasa perih. Kejadian itu terjadi begitu cepat, hingga Taehyung tak sempat memprosesnya. Sekarang yang Taehyung rasakan adalah rasa perih di tangannya dan juga tubuhnya yang melayang.

Ya.. tubuh Taehyung melayang. Karena teriakan dari sosok itu, membuat Taehyung lupa jika dirinya berada di tepi atap. Taehyung melangkah dan membuat tubuhnya terhuyung. Akhirnya, Taehyung harus bergelantungan di tepi atap.

Tangan Taehyung berusaha menggapai tepi atap hingga membuatnya tergores. Tubuh Taehyung benar-benar menggantung. Ia berusaha untuk mengangkat tubuhnya. Tapi sialnya, tangannya terlalu sakit untuk di paksa mengangkat tubuhnya.

Taehyung berusaha menenangkan dirinya yang sedikit panik. Berulang kali menarik dan menghembuskan nafasnya. Taehyung kembali mencoba mengangkat tubuhnya.

"Akhh!"

Namun kembali pekikkan yang keluar dari mulutnya.Tangannya benar-benar tak bisa di ajak kompromi. Hari juga semakin sore, sekolah sudah sepi. Taehyung tak mungkin bisa meminta pertolongan orang lain.

Deg!

"Akhh!!"

Pekikan kembali terdengar. Namun ini bukan karena tangannya. Namun, kepala Taehyung benar-benar berdenyut. Ini saat yang tidak tepat untuk berdenyut. Taehyung tak mungkin meminum obatnya disaat nyawanya saja berada di ujung tanduk.

Kim Tae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang