Dalam sekejap mata, aku naik ke tingkat dua─2nd Grade (BTS)
Rasanya tingkat satu SMA baru saja dimulai kemarin. Saat menjadi anak baru dengan pakaian kedodoran yang menambah kesan cupu. Menjadi bulan-bulanan kakak tingkat di masa orientasi siswa baru. Perlahan menanggalkan sifat lugu. O, rasanya cepat juga, ya? Dalam sekejap serasa langsung loncat ke tingkat dua. Memiliki adik tingkat yang gampang dibodohi─tepatnya terpaksa mau saja disuruh begitu-begini. Lumayan mendapat pangkat di setiap sudut sekolah. Belum dipaksa memikirkan ujian. Menyenangkan, bukan?
Lebih menyenangkan lagi kalau kauingat jika hari pertama masuk sebagai anak tingkat dua, adalah hari dimana seharusnya kau bersiap sejak dini. Tidur cukup di malam hari. Tidak lucu ketika esoknya ada kantung mata hitam di bawah mata. Bisa disebut merusak penampilan, apalagi untuk kaum perempuan.
Sayangnya, Runa melupakan satu fakta itu. Salahkan ia yang lupa mengecek kalender yang dipasang di dekat pintu. Malam tadi dia begadang menghabiskan stok drama koleksinya. Berakibat pada ia yang sekarang berdiri lesu seakan mengemis seolah berkata sekolahnya-besok-saja-ya?
"Runa, duduk dan habiskan sarapanmu." Ayahnya baru saja meletakkan sup dengan kepul asap di meja. Runa hanya mengangguk sebelum menempatkan diri di kursi terdekat. Entah ia harus bersyukur atau bagaimana, sang ayah dengan senang hati membangunkannya dari tidur hingga ia tidak perlu khawatir terlambat. Sayangnya rasa kantuk hebat sedikit merusak suasana.
Sunyoung dengan sengaja mengetukkan sendok di mangkuk, menimbulkan bunyi yang akhirnya membuat Runa menegakkan kepala, "Selamat makan." Acara sarapan pagi berlangsung lumayan tenang, tak seperti biasanya. Sunyoung baru akan menyuapkan sendok ketujuhnya kala ia melihat Runa hampir tak dapat menahan kepala. Dengan cepat si lelaki menggunakan tangannya untuk mencegah wajah sang sepupu mencium kuah sup.
"Paman, kurasa kami akan berangkat sekarang saja." Bergegas Sunyoung menepuk kening Runa sebagai upaya menyadarkan sang gadis.
"Kwon Sunyoung, jangan kurang ajar."
"Kwon Runa, aku baru saja menyelamatkan wajahmu dari sup panas."
Dan perdebatan tak perlu itu mengawali langkah mereka menuju sekolah. Runa dan Sunyoung berada di sekolah yang berbeda, omong-omong. Runa di SMA Chunkuk, dan Sunyoung sendiri masih di tingkat pertama Sekolah Seni Yeonso. Tahun ini juga merupakan tahun pertama Sunyoung resmi tinggal di rumah pamannya. Daripada masuk asrama dan berusaha melanggar peraturan untuk dikeluarkan lagi, Ibu Sunyoung memutuskan anaknya sedikit dibebaskan di bawah pengawasan sang kakak tertua.
Bagi Runa, lumayan juga untuk menambah teman. Hampir satu tahun terakhir rumahnya sering terasa sunyi. Yah, semenjak ibu dan adiknya memutuskan pindah rumah, dia memang merasa kesepian.
"Buka matamu, Kwon Runa!"
Setelah merasakan satu tepukan lagi di pipinya, Runa menggeram kesal, "Panggil kakak kenapa, sih?!" Walau tidak terpaut umur yang terlampau jauh, silsilah keluarga menyebabkan Sunyoung harus memanggil Runa dengan panggilan kakak.
"Malas. Sudah, ah, berangkat sendiri saja, ya? Aku mau cepat-cepat. Dah!" Begitu saja Sunyoung melangkahkan kaki lebar-lebar. Meninggalkan Runa yang terbelalak sempurna, "Hei! Kalau hari pertama kaubolos, awas saja ya!" Hah, bagaimana bisa Sunyoung si manis berubah menyebalkan seperti itu?
Mengesalkan, mentang-mentang diterima di sekolah seni bergengsi, Sunyoung jadi sedikit belagu sekarang.
Runa mencubit pipinya sendiri─mencoba menyadarkan diri. Yah, setidaknya udara pagi memberi efek semangat baginya. Hingga ia dapat mencapai halte tanpa menabrak satu tiang lampu jalan pun. Rekor yang lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
2ND GRADE [Sehun EXO]
FanfictionPengalaman di tingkat dua, manis asam anak SMA. Sehun si anak Sekolah Seni Yeonso, kejebak hubungan yang sedikit rumit sama Irene yang notabene udah punya pacar. Punya masalah rumit dengan adik tirirnya, Seunghee. Sedang Runa si anak SMA Chunkuk enj...