Perkenalan Kedua

4 1 0
                                    


Kwon Runa:

Hari ini kau main dengan Kris lagi, tidak?


Setelah melambaikan tangan pada Seunghee, Runa memutuskan untuk menunggu sejenak di dekat gerbang sekolah. Kali saja Chanyeol kosong setelah ini.


Park Chanyeol:

Hari ini kau kerja?


Sebenarnya kesal mengetahui pesannya dibalas dengan pertanyaan lain. Tapi toh Runa balas juga.


Kwon Runa:

Iya. Aku ada bagian hari ini.


Park Chanyeol:

Mau aku antar?


Kesalnya menguap seketika. Runa tersenyum kecil, tidak sia-sia dia menunggu lebih dulu di dekat gerbang.


Kwon Runa:

Boleh^^


"Tumben sekali." Kulum senyum yang si gadis suguh mengiringi ia yang menyimpan ponsel di saku. Menatap ke koridor tempat di mana harusnya Chanyeol muncul. Namun hingga lima belas menit berlalu, yang ditunggu tak kunjung terlihat. Runa baru akan mengecek ponselnya lagi ketika tahu-tahu saja Chanyeol mendaratkan lompatan kecil di depannya.

"Kaget, ya?" Dengan kurang ajarnya Chanyeol terkekeh sendiri. Tidak paham jika Runa hampir merasakan jantungnya copot. Kenapa lelaki ini suka mengagetkan, sih?

"Tidak. Yang barusan pura-pura," sungut Runa kesal, malah memancing tarikan pelan dari Chanyeol di pipinya. "Ayo cepat, aku ingin lihat tempat kerja pacarku. Sebuah alamat saja kurang memuaskan."

Setelah mengambil langkah beriringan, Runa yang pertama membuka percakapan, "Memangnya kau dari mana tadi? Kukira masih di dalam gedung sekolah." Seraya sibuk memasang earphone, si lelaki menjawab asal, "Kau tahu sendiri orang tampan sepertiku sangat mudah menarik perhatian banyak orang. Tadi aku itu sedang berusaha bersembunyi dari fans-ku yang─" Runa memotong, "Iya, iya, iya." Jika dibiarkan berceloteh tentang para penggemarnya, bisa-bisa tingkat kenarsisan Chanyeol semakin menggunung. Lelaki itu tadinya ingin melanjutkan pamernya, namun mendadak ia teringat sesuatu, "Oh, ya, kulihat di papan pengumuman kau lolos seleksi." Sebuah anggukan tersuguh sebagai jawaban.

Dengan senyum lebar berimbuh deret gigi putih yang tergambar, Chanyeol merentangkan tangan, "Mau peluk? Aku tahu kau sangat senang." Senyum lebar tadi merambat ke wajah Runa, ia lantas menghambur dalam pelukan sang kekasih. Sedikit berjingkrak pada awal, lalu tertawa sedikit, "Aku ingin menangis." Sejak tadi ia sudah berusaha menahan diri agar tak terlihat norak atau bagaimana. Tapi Chanyeol memang tempat ternyaman tanpa kepalsuan yang ia tahu saat ini. Dekapan hangat lelaki ini bisa meloloskan semua tembok pertahanan yang dipunya.

Runa benar-benar menyayangi Chanyeol.

Seraya menepuk pelan punggung si gadis, Chanyeol terkekeh. Tahu persis bagaimana perasaan Runa. Setelah melalui berbagai hal menyebalkan di awal tingkat dua, lolos seleksi adalah hal yang dapat mengobatinya. Sekian saat, Runa akhirnya melepas pelukan Chanyeol. Saling bertukar senyum, kemudian mulai berjalan adalah yang mereka lakukan.

2ND GRADE [Sehun EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang