5 Mei 2035
Suasana duka menyelimuti kediaman Hajime pagi itu, orang-orang ramai mengunjungi rumah Hajime turut berduka cita. Ibu Hajime sedari tadi tak bisa berhenti menangis terisak, karena putranya yang polos, dibunuh KIRA dengan perantara Ryuga. Hana merasakan dadanya sesak, tak bisa bernafas. Gadis itu bingung dengan apa yang dilakukannya tanpa Hajime.
Dia selalu bercanda dengan Hajime, berjalan bersama, bahkan saling tukar bekal disekolah. Selalu ribut hanya masalah sepele, masalah pulpen.
Cemburu saat gadis lain berdampingan dengan Hajime, sampai-sampai Hana melempar sepatu ke Hajime.
Hikaru membawa setangkai mawar putih dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya memegangi lengan kiri yang berbalut perban tebal.
"Nyonya Hitoshi, aku turut berduka atas meninggalnya Hajime" Hikaru turut belasungkawa dengan tampang sangat sedih.
Ibu Hajime menghapus air matanya sendiri, berusaha tegar. Kemudian tersenyum lemah.
"Terima kasih," ucapnya lirih.
Hikaru mengangguk lalu bergabung dengan kerumunan. Near dan Halle memasuki rumah dengan raut sedih. Mereka masing-masing membawa setangkai mawar putih.
Near berjalan pelan menuju peti mati yang belum ditutup. Dia melihat jenazah Hajime yang memakai jas lengkap dengan dasi.
"Hitoshi-san... maafkan aku" Near tampak banjir air mata.
"Aku gagal, seharusnya aku bergerak cepat menangkap Suzuki" sambungnya lagi.
Halle tampak mengelus pundak Near dengan sabar. Dia juga melihat jenazah Hajime yang terbujur kaku dalam balutan jas lengkap.
"Nate, jangan terlalu menyalahkan diri. Ini perbuatan KIRA, Kau tahu itu kan?"
Near menoleh ke Halle dengan kedua mata yang masih basah.
Kai dan Tanaka sedang dalam perjalanan menuju rumah Ryuga untuk melayat atas meninggalnya Ryuga.
Sesampainya di lokasi, mereka berdua tampak memasuki rumah dengan hati sedih.
Terlihat Nabila yang sedang menangis sesengukan, hatinya sakit karena anaknya meninggal dalam usia masih sangat muda. Nyawanya direnggut KIRA.
Lokasi TKP sudah diperiksa dan noda-noda darah sudah dibersihkan. Kai bergegas ke TKP untuk mencari sesuatu, kalau-kalau ada yang bisa diselidiki olehnya.
Sementara itu Tanaka mengucap belasungkawa pada Nabila dan memberitahunya agar tetap tegar dan ikhlas, Saat sementara Hikaru dan Near menangkap KIRA nanti.
"Near, bunuh aku sekarang"
Hikaru sudah gagal menjadi detektif, nungkin dia adalah detektif terbodoh yang dimiliki oleh Wammy's House. Bayangkan saja, membuat nama Wammy's House tercoreng.
Hal itu memalukan.
Sangat memalukan.
"Hikaru, berhentilah bicara seperti itu" Near mendengus pelan.
Hikaru sangat marah atas jawaban Near.
"BAGAIMANA BISA BICARA SEPERTI ITU SAAT TEMANKU JADI KORBAN?! "
Near merasa muak dengan sikap Hikaru hari ini hanya bisa mendengus menahan kesalnya.
Hikaru mendekati Near, dipenganya kedua bahunya, mengguncang-guncangi bahunya dengan setengah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Note: New Generation
Mystery / ThrillerRyuga Matsuda, putra Tota Matsuda berumur 17 tahun yang menemukan Death Note. Pendukung Kira atau L? Sequel Death Note: Love Life!