Secret Admirer

339 22 28
                                    

        Orang cuek itu punya sayang yang luar biasa untuk orang yang dia sayangi, punya kesetiaan yang tinggi , rasa rela berkorban yang kuat, dan punya kesabaran yang tiada habisnya.

     Kalau mau dibilang "kenapa belum pacaran?gak laku ya?" itu salah. Ini memalukan untuk dibilang tetapi lumayan banyak kok yang selalu mendekatiku. Berbagai jenis cowok sudah pernah mendekatiku. Dari yang senior, sampai juniorku. Ada yang sudah menganggapku pacarnya padahal tembak saja belum, dan ada juga yang jadi secret admirer. 

Waktu valentine kemarin,  kakak kelas membuat suatu acara seperti "secret admirer" gituu. Sebelum 14 Februari anak anak bisa memesan hal yang berhubungan dengan valentine untuk orang yang dicintainya.Tetapi secara diam diam!!.Jadi mereka memesan lewat Ibu Starla. Hanya Ibu Starla, orang yang memesan, dan Tuhan yang tahu. Nahhh, saat itu aku sedang free time  class bersama anak kelas IPA-1. Tiba tiba, ketua osis dan anggota OSIS lainnya mendatangii kelasku dan membagikan hadiah dari setiap secret admirer. Awalnya biasa aja,karena aku yakin tidak akan dapat. Namanya saja single. Lalu....

"Karen, ini ada yang ngasih juga loh buat kamu. Terus lengkapp bangett. Ada surat dan bunga! Enak bangetttt jadi kamu" Kata salah satu kakak kelasku.

"HAH!? siapa yang ngasih?punya gebetan aja enggakk kakk yaampunnn"

Aku sangat kaget hingga jantungku berdebar sangattt sangattt kencang hingga aku melihat surat yang diberikan dan membuka surat itu. Kata demi kata, kalimat demi kalimat kubaca. Hanya sebuah surat dimana seorang menyatakan perasaanya dan mengungkapkannya melalui surat. Aku melihat kalimat terakhir. 

yang mencintaimu,

Burhan.

"BUR...BURHAN?!" sontakku terkejutttt sampai berteriak membuat teman kelasku ikut terkejut mendengar nama itu.

Dia Burhan, anak baru yang dulunya suka kujahili hingga ia menangis karena tingkahnya. Lebih parahnya, dia tepat berada di hadapanku ketika ku teriakkan namanya itu. Aku tahu saat itu pasti dia malu karena aku menyebut namanya tepat di hadapannya. Aku tahu aku salah, tapi saat itu memang aku sangat terkejut. 

Saat itu pula dia malu ketika bertemu denganku. Hingga akhirnya dia moveon karena mungkin cinta tak terbalas.

...

Aku punya salah satu sahabat yang belum kusebutkan. Iya sahabatku banyak. Banyak sekali dan aku menyayangi mereka semua. Aku punya adik kelas yang bernama  Abby. Teman dudukku setiap naik mobil antar sekolah. Setiap hari pasti ada buku yang selalu kami diskusikan. Aku bertemu dengannya karena buku. Kami memiliki hobi yang sama dan akhirnya selalu sehati dan akhirnya menjadi sahabatku. Dia  memiliki kakak dimana kakaknya adalah kakak kelasku. Kakaknya sudah seperti kakak kandung. Aku senang memiliki kakak sepertinya. Namanya Anya. Kadang menyebalkan tetapi selalu bisa tau apa yang kumau hehehe.

 Dia mempunyai teman cowok dimana cowok itu selalu mengerjaiku. Kakak kelas usil.

Aku berdiri di depan sekolah, tepat di depan tukang bakso dan dia datang padaku .

"Adik kelas, traktir dong, ini kakak kelas loh yang nyuruhh" ucapnya tak berpikir bagaimana perasaanku karena dipaksa olehnya.

"Tiap hari bisa gak baik baik denganku? Kenapa ada kakak kelas sepertimu? Menyebalkannnn" Kataku sangat kesal.

"Jadi udah berani nih sama kakak kelas?" Katanya sambil acting marah.

" Minta sana sama pacarmu." 

"Gak punya pacar. " Ucapnya singkat.

"Yaudah, cari pacar sana, supaya bisa menangani cowok menyebalkan sepertimu. Tapi pasti dia stress sama tingkahmu yang seperti ini" Ucapku sedikit kasar.

" Ntar kucari. Gampang kok cari pacar, kan ganteng:p" Ucapnya sambil bermain dengan rambutnya agar keliatan ganteng.

"oh" kataku karena sudah capek berdebat dengannya.

"Buruannnn traktir bakso, 10.000 aja gausah banyak banyak"

" Aku cabutt duluan, bye." 

Aku segera berlari mencari angkot agar dia tidak mendapatkanku. Nama cowok itu kak Adi.

...

It's the unexpected that changes our lives.

Hari paling ditunggu di setiap minggu pun datang. Hari jumat. Hari terakhir bersekolah dan pulang cepat! Best day pokoknya. Saat sedang kumpul di aula sekolah, Ketus OSIS dan Wakil Ketua OSIS memberikan pengumuman tentang pemilihan Calon ketua, wakil, dan anggota baru OSIS periode selanjutnya. Dengan begitu antusias, aku mencalonkan diriku menjadi anggota OSIS. Aku hanya ingin aktif di sekolah, menyibukkan diriku, sekalian agar bisa bertemu teman banyakk hehehe. 

"Lia ikutan yuk, kamu jadi pasangan OSISku" Ajakku ke Lia salah satu sahabatku.

"Ayooo, daftar dimana?" kata Lia.

"Ke Kak Ando aja dia kan ketua OSIS, pasti disitu daftarnyaa Li" Kataku ke Lia.

"Okay pulang sekolah singgah ke ruang OSIS bareng ya" Ucap Lia kemudian.

"Siapp buuu" Kataku sambil hormat kepadanya.

Aku mencalonkan diri sebagai wakil, dan Lia sebagai ketua. Kami membuat presentasi visi dan misi selama seminggu, dan hari ini adalah hari presentasi.

"Nomor urut 1o" Kata Kak Ando menyebutkan nomor setiap pasangan yang masuk ke dalam ruang presentasi.

"Lia!! bentar lagii kita! Gimana nihh? aku deg degan" Kataku sambil gugup.

"Tenang aja, usahakan calm dan jangan memalukan waktu presentasi' Kata Lia.

"Iya iya".

"Nomor urut 11" Teriak Kak Ando di depan pintu.

Aku dan Lia segera masuk dan melakukan presentasi. Semua berjalan lancar. Tetapi saat presentasi ada hal memalukan. Kami membuat suatu misi dimana juri yang menilai menertawai kami tapi pelan pelan. Mungkin baginya tidak mungkin untuk misi itu di lakukan. 

You're My PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang