Rumah Hantu

1.6K 53 0
                                    

Semua berawal ketika gue dan Varrel kecil. Kita berdua itu sahabat yg gampang dipisah. Kadang kita berantem buat debat tentang cacing atau semut duluan yg masuk ke tanah. Atau air ujan itu kotor atau bersih.

Hari ini, Gue berencana meruntuhkan ketakutan varrel sama setan. Varrel itu sebenernya anak paling berani yg pernah gue kenal, tapi cuma satu hal yg paling dia takutin dimuka bumi ini. Ya, Setan, Hantu, Dedemit atau iblis dsb.

Varrel itu paling takut kalo ke Rumah Hantu. Waktu itu aja, pas gue takut-takutin pura-pura jadi kunti aja dia langsung ngompol,nangis plus nabok-nabok gue *pas masih pura-pura jadi kunti* lah dia pikir setan bisa ditabok.

Akhirnya gue menyerah dengan semua ide dan ngajak Varrel ke Rumah Hantu favorit gue. Dan inilah yang terjadi..

Varrel tetap menolak dan terus kabur dari gue. Gue harus pake adegan nyeret dia sambil jalan. Gue sangat gendut waktu kecil, jadi ya gue lebih strong daripada Varrel.

"Vio, aku gamau masuk ke rumah hantu."
"Yaelah, takutan amat sih kamu. Gabakal kenapa-napa. Nanti aku kenalin sama pocong namanya boting. Dia temen aku"
"Ga ah. Aku takut. Aku mau pulaaaaang"
"Varrel ayoooo"
"Gaaaaaa"

Gue nyeret Varrel ke dalem sampe gue sendiri sesek napas. Cape juga narik si Varrel.

Kita pun akhirnya sampe didalem. Suasana mencekam karena Rumah Hantunya gelap. Varrel berdiri dibelakang gue sambil berlinang air mata. Gatau deh dia ngompol lagi apa engga. Gue jalan santai sementara Varrel gemeteran megangin tangan gue dari belakang.

"Rel, ayo disamping aku. Aku jagain kok. Setannya ga bakal gigit. Dia udah pada jinak"
"Ka-kamu tau ga aku ta-ta-takut banget. a-a-ayo pula-la-lang."
"Kita baru masuk rel."
"gamau tauuu"
"Rel, kan kamu udah 9 tahun. Masa masih takut sih"
"Ahh gamauu. Pokoknya aku ma-mau pu-pula-lang."

Akhirnya saat itu gue ga tega sama varrel dan kita berdua keluar dari Rumah hantu yg bahkan sepertiga jalan juga belom.

Varrel yg berlinang air mata udah berani setelah keluar dan bertingkah kayak biasanya. Rusuh,ngeselin,berisik.

Varrel dan gue jalan keluar arena taman hiburan dan kita pulang. Gue dan Varrel emang tetanggaan makanya kita bersahabat. Disini, kita juga banyak temen seumuran. Tapi cuma pertengkaran gue sama varrel yg paling susah dihentikan. Ibarat Captain america sama Iron man di Civil war gitu.

"Vio, Var. Kalian dicariin"
"Sama siapa?"
"Papa mama kalian lah"
"Oh oke"

Gue sama si Varrel akhirnya ketemu sama orangtua masing".

"Varrel, maafin papa sama mama. Kayaknya kamu harus ikut kita"
"Kemana ma?"
"Ke inggris sayang."
"Ngapain kita kesana? Vio ikut kan?"
"Vio engga ikut. Mungkin kita juga gaakan kembali ke indo. Mama papa juga gatau pasti."
"Loh, kok gitu? Kenapa vio ga ikut? Kalo gaada vio, aku main sama siapa?"
"Sayang, mama papa tau kalian dekat. Tapi mau gimana lagi"
"Pokoknya varrel gamau!"

Author pov
Varrel berlari ke arah kamarnya dan menutup pintu cukup keras.
Sementara dirumah Violet....

"Vio, ada yg mau mami sampein ke kamu"
"Apa mi?"
"Varrel mau pindah ke luar negri"
"Kita ikut kan mi?"
"Engga sayang. Kita ga ikut."
"Gamau.. vio gamau varrel pergi. Nanti kalo varrel pergi, siapa yang vio jailin. Vio kangenin. Nanti vio gapunya temen"
"Kan masih ada temen temen yg laen."
"Gamauu pokoknya maunya sama varrell"

Seakan sehati, Vio masuk ke kamarnya dan menutup pintu secara kasar juga lalu menangis didalam kamarnya.

Setelah perundingan, orang tua vio dan varrel memutuskan untuk mempertemukan kedua anak mereka dan mempersilahkan mereka mengucapkan salam perpisahan.

"Vio. Maafin aku ya karena harus pergi ke  inggris"
"Kata mami kamu mau ke luar negeri? Kok jadi inggris?"
"Inggris itu luar negeri, vio."
"Ooh. Iya kamu ati ati ya. Jangan lupa mandiin kucel sama dempok" *kucel sama depok itu boneka*
"Iya kamu juga jangan lupa kasih makan Chuni sama chini. Kan kamu suka lupa, entar kalo mereka meninggal gimana." *chuni sama chini itu ikan cupang*
"Iya. Oiya. Nih, kamu bawa bolanya. Sekarang kamu gaboleh tinggalin mainan di rumah orang lain ya"
"Iya."

Dua anak itu berpelukan sambil menangis. Tak ayal, kedua orangtua mereka ikut meneteskan air tinta, eh air mata maksudnya. Lalu vio mengantarkan sahabatnya, Varrel ke bandara. Lalu terpisahlah Violet dan varrel.

10 Tahun Kemudian..

Setelah 10 Tahun lamanya keduanya berpisah, kini mereka sibuk dengan aktivitas mereka. Tentunya mereka sama-sama belum memiliki kekasih selama 10 Tahun berpisah. Vio yg selalu mengingat masa kecilnya dan begitupun Varrel. Vio yg bersiap kuliah dan Varrel yang sudah lulus kuliah S1 dan akan melanjutkan S2 di University of Oxford.

Vio akhirnya lulus dan berkuliah di Universitas Indonesia. Vio mengambil jurusan psikologi. Sementara Varrel mengambil dibidang computing and communication technologies di S1 dan S2 dibidang Business and management.

First Sight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang