Rindu ya?

1.1K 43 0
                                    

"How was your day, rel?" Tanya Cara
"Not bad, I guess" jawab Varrel datar

Cara adalah teman Varrel di inggris. Cara seorang gadis cantik keturunan inggris yg menyukai varrel ketika varrel masuk ke oxford university. Ditambah cara dan varrel satu jurusan dan sering bertemu secara sengaja maupun tidak disengaja.

Pagi ini, jam 8 pagi waktu inggris Cara menemui Varrel untuk sekedar menanyakan  kabar. Tapi justru Varrel menjawab pertanyaan cara dengan dingin. Seperti biasa, Cara seorang gadis cerewet yg mencintai varrel selalu mengikuti varrel jika varrel bertingkah aneh.

"Varrel, whats wrong with me? Did i do something make you mad?"
"No, just, can you quiet?"
"Please tell me whats wrong!?"
"Can you quiet? My problem isnt your business! Please go away!"
"But rel,"
"Shut up!"

Pertama kalinya dalam kehidupan varrel, Varrel membentak seorang gadis yg dekat dengannya hampir 3 tahun. Akhirnya cara menyerah dan pergi dari Varrel. Tanpa terasa air mata jatuh dari mata Cara.

Cara pov
Why he doing this to me?
Is it my fault?
Did i do something wrong?
I just ask something usually i ask
What should i do?
Why he mad to me?

Author pov
Cara berjalan sambil meneteskan air mata dan terus bertanya dalam lubuk hatinya. Mengapa orang yg ia cintai membentak nya bahkan sampai mengusirnya.

Sementara Varrel yg masih di apartment nya masih kesal dengan tingkah Cara, Varrel merasa cemas. Cemas yang tidak beralasan. Varrel akhirnya memutuskan pergi ke kafe kopi yg biasa dia kunjungi setiap mengerjakan tugas kuliah.

Varrel pov
Gue kayaknya harus telfon mama deh. Perasaan gue bener-bener ga enak.
"Halo ma?"
"Ya sayang? Kok tumben kamu telfon?"
"Ma, perasaan aku gaenak"
"Kenapa bisa gaenak?"
"Gatau, kenapa ya?"
"Kamu sakit kali?"
"Engga kok. Aku sehaat! Mama kapan dateng ke london?"
"Next week sayang."
"Okay. See ya"

Selesai nelfon mama, hati gue masih cemas. Kenapa ya?

Sementara di indonesia,

Violet pov
"Sayang, kamu mau ga kuliah di luar negeri?" Tanya mami
"Hah? Kayaknya enakan di indonesia aja deh mi" gue
"Tapi papi kamu bilang, kalo kamu mau kuliah di luar negeri nanti kamu dapet uang jajan lebih banyak loh" kata mami sambil ngebujuk
"Ah, gaminat mi. Kalo disini aja udh ribet apalagi diluar.." gue menolak dengan halus
"Kamu kuliah dikorea aja gih" kata papi yang entah nongol dari mana
"Gamau ah pi" kata gue menolak
"Papi janji kamu bakal nyaman disana" kata papi masih mode ngebujuk
"Disini aja rasanya udah ga nyaman" kata gue lesu
"Papi jamin nyaman. Papi gamau kamu sedih terus. Siapa tau takdir bisa bikin kamu ketemu lagi sama Varrel" kata papi sambil ngelus kepala gue pelan
"Stop sebut dia. Aku mau tidur" gue

Gue akan selalu nolak sesuatu yg berhubungan sama Varrel. Gue rasa dia udah lupa tentang gue dan kenangan kita. Gue gatau kenapa gue masih inget dia. Kenapa gue gabisa lupain semua kenangan ini? Terlalu sakit saat lu merasa bahwa lu satu-satunya yg menderita. Gue juga gatau dia masih hidup atau engga.

Mungkin ini yang disebut, Rindu?

Terlalu sakit dirasakan, sulit dijelaskan dan lelah. Lelah untuk selalu mengingat rasa sakit ini..

Kenangan indah itu kadang bakal berubah jadi racun paling mematikan, dan sekarang gue sekarat karena kenangan indah itu.

Apa dia sama menderitanya kayak gue?

Dilondon, Apartment Varrel.
Seperti janji sang ibu, Mama varrel akhirnya datang mengunjungi putra tampannya untuk menemui dan melihat keadaan Varrel. Tentu saja sang mama disambut hangat oleh Varrel.

"Mom," panggil Varrel lesu sambil memeluk mamanya
"Kenapa sayang? Ayo bilang sama mama" tanya sang mama khawatir
"Remember what i said one week ago?"
"Indonesian please, baby."
"Ingetkan cerita aku seminggu lalu?"
"Pertama, mama inget kok. Dan kqlo ngomong sama keluarga, pake bahasa indonesia. Kamu gaboleh lupa sama negara tempat kamu lahir dan berkembang jadi ganteng kayak sekarang."
"Iyaa mamaaa"
"Hm, perasaan gaenak kenapa sih?"
"Kemarin, waktu lagi nugas dikafe deket sini, suddenly i remember seseorang"
"Siapa?"
"She, Vio."
"Hm, terus kamu ngapain abis inget vio?"
"Aku gatau ma, I just.. Feel so sad. Rasanya pengen banget ketemu sama dia."
"Kalo mama simpulin, Artinya kamu kangen sama dia."
"Mungkin.. maybe dia udah lupa sama aku. Especially, our memories. Itu tuh udah almost 10 years ago. Maybe dia udah punya boyfriend (baca: pacar). Maybe dia udah gainget aku sama sekali"
"Engga juga lah sayang. Itukan mungkin. Bukan berarti bener"
"Mama tau dimana dia sekarang?"
"Hmm" sang mama menggelengkan kepalanya tanpa tidak tahu.

Keesokan harinya sekitar jam 7 pagi waktu london, sang mama harus kembali ke amerika serikat karena sang papa butuh bantuan.

Violet pov
"Vio, kamu tolongin mami dong"
"Kenapa mi?"
"Itu sodara kamu di london ada yang mau melahirkan. Mami ga sempet jenguk. Bisa kan kamu jengukin?"
"Hm, mau gak yaaa"
"Please sayang. Mami ga sempet pake banget nih. Uang jajan mami tambah kok"
"Serius?"
"Serius."
"Asik! Oke"

Gue sekarang masih diindonesia dan lagi ngurus segala keperluan buat pergi ke london. Sebenernya, keluar negeri itu udah biasa buat gue, apalagi papa gue penguasaha yg bisa dibilang international. Jadi wajar kalo gue udah biasa untuk hal semacem ini. Tapi gue lebih sering daerah asia. Soalnya ya gue kurang suka western kayak daerah eropa amrik. Bukannya apa-apa ya, cuma kurang suka. Tapi gue tetep mengakui, manurios itu ganteng. *hayo hayo siapa yg gak kenal manurios? Perlu foto?*

Setelah segala keperluan siap, gue bakal terbang pake pesawat ke london. Bawa 1 koper dan berbagai ATM. Hehe, all people needing money, isnt it? Apalagi buat kota london yg bikin gw ngiler buat shopping hehe.. #ceweamat

Di london,
Wuah, first time ke london. Ga nyesel! Bagus dan keren. Gasabar pengen jalan-jalan..

Setelah gue keluar dengan selamat dari bandara nan keren punya london , gue pun melangkahkan kaki gue dengan rasa pegal sekujur tubuh sambil nyari taksi yg hatinya mulia*emang taksi punya hati, Gobs* mau nganterin gw ke rumah sodara gw. Ralat, maksudnya abang taksi yg hatinya mulia mau nganterin gw.

Setelah sekitar 20 menit berlalu, gue dapet taksi dengan bapak bule berwajah datar tanpa ekspresi. Ngeri juga ya...

"Sorry sir, can you bring me to this address?" Sambil nunjukin alamatnya dihape gue
"Yes of course" jawab si supir yg ternyata ramah bangets

Sekitar 30 menit berlalu, gue nanya sama si supir, kok kaga nyampe-nyampe..

"Sorry sir, Where we are now? Is my address still far from here?"
"maybe 10 minutes we will arrive"
"Okay, sir. Can we step aside in the coffee shop in there?"
"Yes i do"

Taksi si supir bule akhirnya minggir ke coffee shop yg gue sebutin. Gue kedinginan, jadi gue pengen beli kopi. Lagian masih 10 menitan baru nyampe, gue jadi pengen minum kopi panas dulu. Soalnya inikan winter, makanya dingin banget. Saljunya tebel bener. Keki gue tenggelam oleh lautan salju.

"I want 1 machiato please"
"Okay, tall or?"
"Yes,tall"

Gue ngomong buru-buru amat ya?! Iya, soalnya sodara gue nanya gue sampe mana mulu... argh

Gue bayar, menerima kopi, dan tunggu,, gue liat seseorang. Kayak kenal.. dia ganteng. Tapi mukanya ga bule sama sekali. Dia artis kali ya?! Idol mungkin? Tapi gue kayak kenal banget gitu. Kulitnya putih pucet kayak edward. Matanya sipit kayak gue. Bibirnya tebel kayak lee jongsuk. Ah, gue gabole pandangin dia terus. Nanti telaaaaat...

Akhirnya gue meluncur ke taksi dan ngelanjutin perjalanan. Ga kerasa, udah nyampe dan gue bayar trus langsung masuk ke rumah sodara gue. Oh, gede banget rumahnya wkwk.

Tapi kok, kayak rumah kosong? Dalemnya?

Arghhhhhhhhhhhhhhhhh.. aaaaah it hurts.... aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa help mee!!!!!!!!!!!!!

First Sight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang