Just, Stay.

481 19 0
                                    

VIO AWAS!

Brakkk..

•••••••••••••••••••••••

Author pov
Ketika vio dan varrel perjalanan pulang, vio yang tidak sadar bahwa ada mobil pick up oleng akan menabraknya namun varrel menyelamatkan vio dan varrel menjadi korban tabrak lari.

Vio yg terkejut akhirnya tidak sadarkan diri alias pingsan. Varrel dan vio ditemukan oleh warga setempat dan dilarikan ke Rumah Sakit disana. Kebetulan, Rumah sakit tersebut memiliki seorang dokter yg merupakan teman varrel sehingga varrel langsung dioperasi oleh ed, teman varrel.

Setelah 2 jam dioperasi, varrel selamat. Sementara vio sudah sadar diwaktu varrel usai operasi.

*vio membuka mata perlahan*
Argh *pegang jidat* VARREL!
*vio langsung menyebut nama varrel setelah sadar*

Vio mulai histeris mencari keberadaan varrel.

"Varrel, kamu dimana?" Vio *menangis*
"Tolong tenang nona. Varrel sedang di operasi" ed *pegang bahu vio sambil menenangkan*
"Kamu siapa" vio *bingung*
"Saya salah satu teman varrel. Kami dikampus yg sama di london" ed *menjelaskan. Bahasa indonya masih kaku atau kurang fasih* *anggep aja kyk cinta laura pas ngomong*
"Varrel gimana keadaannya?" Vio *sangat panik*
"Varrel masih di ugd. Dia masih dikontrol oleh kepala bedah umum. Saya kesini untuk melihat keadaan kamu" ed
"Saya gapapa. Saya mau liat varrel" vio
"Yasudah. Ayo ikut saya" ed

Vio mengikuti ed ke ruang UGD tempat varrel dirawat. Wajah varrel lebam dan banyak alat kedokteran yg menyentuh kulitnya. Vio hanya bisa menangis melihat keadaan varrel.

Vio pov
Maafin aku rel. Harusnya aku yang disitu dan diobatin. Bukan kamu. Varrel, hiks hiks hiks.
Varrel dont leave me. Even youre hurt. Even youre hard to wake up. Just, stay.

Author pov
Varrel masih dalam pengawasan dokter belum bisa dipindahkan ke ruangan pasien umum. Sementara vio hanya bisa memandangi varrel dibalik pintu ruang UGD. Vio diam dan menatap wajah varrel dan dalam hitungan detik air matanya kembali meluncur dan membasahi pipi vio.

"Vio, kamu boleh kedalam. Tapi pake baju operasi ya" ed
"Thank you, ed" vio

Vio memakai baju tsb dan masuk perlahan ke ruang UGD. Vio menggenggam erat tangan besar milik varrel dan merasakan kehangatan tangan varrel.

"Rel. Aku disini. Disamping kamu. Sayang, please stay. Dont leave me. Dont forget about our couple things. Rel, aku minta maaf. Harusnya aku yg disitu bukan kamu. Harusnya hiks hiks hiks aku hiks yg kesakitan disini. Hiks. Bukan kamu" vio *menangis sambil menempelkan genggaman tangannya pada varrel dipipinya*
"Kamu gapapa sayang?" Varrel *udah sadar dan suaranya agak kecil karena masih lemah dan pake oksigen*
"Varrel?! Astaga kamu sadar?" Vio *langsung hapus air mata pake ekspresi kaget* *refleks mau manggil dokter kayak disinetron*
"Eh eh tunggu. Aku udah gapapa kok. Paling abis ini aku dibawa ke ruang umum" varrel *dengan suara sama, tapi diselingi senyum*
"Tetep aja aku harus panggil dokter. Yaudah tunggu sini ya" vio *lari manggil dokter padahal ada tombol didalem ruangan buat manggil dokter.*

Varrel sudah berusaha manggil vio untuk mencet tombol aja gaperlu lari. Tapi vio sudah jauh. *Quotes hari ini = kadang bego itu gatau waktu dan situasi. Orang pinter bisa jadi bego ketika panik. Kecuali udah jenius*

Vio kembali dari memanggil dokter sambil engap karena capek lari. Varrel hanya memandang pasrah ke arah vio.

Setelah pemeriksaan, Varrel akhirnya dibawa ke ruang pasien umum dan rawat inap.

Di ruangan dokter 'ed'
"Jadi perkiraan rawat inap nya varrel sekitar 1 minggu kalau dia cepet pulih. Tapi kalo pulihnya lambat, mungkin bisa 2 sampe 3 minggu" ed *menjelaskan*
"Yaudah ed. Makasi ya. Saya mau liat varrel lagi" vio
"Oke." Ed

Vio berjalan ke arah kamar varrel dan masuk.
*varrel udah ga pake oksigen*

"Vi. Sini deh" varrel *pake isyarat tangan manggil*
"Kenapa?" Vio *bingung*
"Kenapa kamu lari, padahal ada tombol manggil dokter diruangan aku. Kenapa kamu lari padahal aku udah manggil kamu." Varrel *agak kesel ekspresinya*
"Emang ada tombol panggil dokter diruangan kamu?" Vio *muka polos*
"Iya. Vio." Varrel *makin kesel tapi gemes*
"Oh aku lupa. Tadi refleks lari" vio
"Lainkali jangan bego ya" varrel *ngomong pelan tapi menohok*
"Ih biarin namanya juga refleks" vio *mengelak*
"Iya iya." Varrel *mengiyakan sambil senyum manis

"Rel. Kamu tau ga tadi aku takut" vio
"Takut apa?" Varrel *refleks memandang vio*
"Takut kamu pergi. Takut kamu ninggalin aku. Takut kamu--" vio *dipotong varrel*
"Gaada yg harus kamu takutin. Aku gaakan ninggalin kamu segampang itu." Varrel *kalo segampang itu, ini cerita abis nya cepet.*
"Harusnya aku yg ditabrak. Harusnya aku yg sakit. Harusnya aku yg disini" vio *mulai nangis sambil nunduk*
*varrel mulai pegang tangan vio*
"Sayang. I deserve to protect you. Im your hero. Your boyfriend. You baby. Your future husband. Your slave. Your everything. Jadi gausah mikir macem-macem" varrel *menatap vio*
"Youre already my everything" vio *sambil nangis*
"Udah ah stop nangisnya. Aku gasuka liat kamu nangis. Im okay. I will be okay and always okay. Dont cry, baby" varrel *bangun, lalu peluk vio pelan karna belom ada tenaga efek operasi*
"Jangan sakit lagi. Gausah sok ngorbanin diri sendiri untuk siapapun--" vio *dipotong lagi*
"Kecuali kamu" varrel *nyengir*
"Ih pokoknya siapapun termasuk aku. Pokoknya gaboleh. Harusnya kan aku yg sakit. Dioperasi. Bukannya kamu" vio *masih nyalahin diri sendiri*
"Hey, baby. Kalo kamu yg sakit aku yg bisa gila mikirin keadaan kamu." Varrel

Vio cuma diam sambil meletakan kepalanya di deket perut varrel dikasur rumah sakit. Varrel juga ikut diam dan mengusap lembut kepala vio sambil memejamkan mata.

10 menit kemudian..

Vio dan Varrel akhirnya tertidur. Mereka berdua sama-sama lelah dan sakit.

Cinta itu bukan soal romantis aja. Tapi,  bagaimana kita menyerahkan hidup kita dan kebahagiaan kita kepada seseorang yang kita cintai.
Cinta itu perhatian dan khawatir. Pokoknya cinta itu rumit. Jangan terlalu dalam jatuh cinta, karna jatuh itu sakit. Jadilah seseorang yang mencinta tapi tidak harus jatuh dan sakit.

- RedApplePie, 2017 -

First Sight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang