Naruto © Masashi Kishimoto
Rated M
Genre : Crime, Romance, Hurt/Comfort
Pair : NaruHina, slight NaruShion also Boruto, Himawari, and Hana :D
Warning : Typo, OOC, ColdHina, KillerHina, Karakter Hinata di sini sangat kuat, cukup sama dengan Hina di RTN, dan masih banyak yang lain.
Don't Like Don't Read! I've Warn You! :)
SEQUEL "NOT AN ORDINARY WOMAN" AND "MISS YOU"
OoOoOoOooOoO
Dalam pelukan Naruto, Hinata masih bisa merasakan tatapan tajam sang Ayah seolah menusuk punggungnya. Setelah berhasil mengembalikan keadaannya, setelah tadi sedikit terbuai dengan aroma Naruto.
Cepat-cepat kedua tangannya bergerak menjauhkan tubuhnya dari dada bidang sang Uzumaki, mendorong pelan tubuh tegap itu agar menjauh.
Tidak boleh-
Selama Ayahnya masih ada di sini, Hinata tidak boleh lengah. Dirinya masih mengingat jelas kalau laki-laki paruh baya itu menyembunyikan pistolnya di balik pakaian. Jika amarah Ayahnya tidak bisa di kendalikan, laki-laki itu tidak akan segan-segan menembak Naruto,
Mengambil napas panjang, Hinata menghapus air matanya. Mencoba menengadahkan wajah dan melihat wajah kebingungan Naruto.
"Maaf membuatmu harus melihat ini semua, Naruto-san." Berujar singkat, Hinata menundukkan tubuhnya sekilas.
"Saya minta bantuan anda sekali lagi, tolong jaga Hima dan Boruto sebentar, Naruto-san. Saya mau berbicara empat mata dengan Ayah saya," tersenyum tipis, wanita itu hendak berbalik dan mendekati sang Ayah, sebelum-
Grep!
"Jika artinya laki-laki itu akan memukul anda sekali lagi, saya tidak akan membiarkannya, Hikari-san." Tangan Naruto bergerak cepat menggenggam tangan sang empunya, membuat wanita Hyuuga itu berbalik paksa.
"E..eh?" pandangan Hinata berubah nanar, merasakan genggaman protective Naruto sekali lagi, melihat bagaimana wajah tampan itu nampak cemas. "Kau tidak perlu repot-repot seperti itu, Naruto-san. Saya sudah terbiasa menerima pukulan seperti tadi jadi tidak masalah-"
Bagaikan menginjak ranjau, alasan yang di keluarkan Hinata malah memperburuk posisinya. Wajah Naruto berubah tegang, kerutan tidak suka pertanda laki-laki itu marah perlahan terlihat.
Astaga, dia salah bicara-
Hinata reflek menutup mulutnya,
"Sudah menjadi tugas saya melindungi siapapun yang butuh pertolongan, anda pikir saya akan membiarkan seorang wanita di pukul seperti tadi, dan berlagak tidak melihatnya?" suara baritone Naruto berubah dingin.
Sebelum Hinata sempat berbicara, kali ini giliran sang Ayah yang menginterupsi, sosok paruh baya itu nampak santai dengan wajah datarnya. Kedua tangan bersidekap di depan dada, dan menatap Naruto dari bawah sampai atas. "Hh, pantas saja banyak orang yang tidak menyukaimu, Nak."
"Tousan!!" Hinata menatap balik pemimpin keluarganya itu, jangan sampai sang Ayah berbicara lebih jauh lagi.
Seolah tidak mendengar teriakan Hinata, Hiashi Hyuuga malah berjalan mendekati Naruto. Tanpa mengalihkan pandangan dari laki-laki pirang itu, salah satu tangannya bergerak-
Pemikiran buruk Hinata makin berkeliaran, tidak mungkin Ayahnya itu ingin menggunakan pistolnya di tempat terbuka seperti ini kan?! Itu sama saja gila! Tubuhnya hendak berjalan mendekati sang Ayah, namun tangan kekar Naruto bergerak terlebih dahulu menghentikan pergerakan sang Hyuuga. Melarang Hinata untuk tidak berbuat apapun lagi sedangkan sang empunya sudah berubah posisi menjadi siaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Ordinary Mother
FanfictionE-BOOKS SALE!! GRAB IT NOW!! Sequel "Not An Ordinary Woman and Miss You"/Bagi yang belum membaca silahkan mampir ke FFN ya. Naruto Own By Masashi Kishimoto Pair : NaruHina Rated : M -o-o-o-ooo-o-ooo-o-o-o- Hinata Hyuuga, wanita yang berprof...