PROLOG

3.9K 199 22
                                    

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, Mushi cuma numpang minjem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, Mushi cuma numpang minjem

Rated M

Genre : Crime, Romance, Hurt/Comfort

Pair : NaruHina, slight NaruShion also Boruto, Himawari, and Hana :D

Warning : Typo, OOC, ColdHina, KillerHina, Karakter Hinata di sini sangat kuat, cukup sama dengan Hina di RTN, dan masih banyak yang lain.

Don't Like Don't Read! I've Warn You! :)

SEQUEL "NOT AN ORDINARY WOMAN" AND "MISS YOU"

OoOoOoOooOoO

Hope You Enjoy :)

OoOoOoOoOoOoOoO

Malam ini, tepatnya saat musim semi baru saja di mulai. Semua hal yang baru akan segera datang.

Pertemuan kembali-

Cinta-

Pengkhianatan-

Dan Balas Dendam-

.

.

.

.

Suara jeritan, tangisan memohon ampun kini terdengar melolong memenuhi sebuah ruangan. Tidak ada seorang pun yang akan datang menyelamatkan mereka. Ruangan yang gelap, dan kedap suara itu sudah menjadi senjata yang berbalik arah memakan orang-orang di dalam ruangan ini.

"Aku mohon!! Biarkan aku hidup!!!" kembali lagi sesosok pria tua berbadan besar berlutut di hadapan seorang wanita. Sosok wanita yang berdiri dengan pandangan dinginnya. Kedua Lavender yang menggelap, bibir tanpa sunggingan, dan salah satu tangan yang memegang pisau berlumuran darah.

"Sudah kukatakan percuma." Wanita itu berujar cepat, tidak ada rasa belas kasihan. Pekerjaan inilah yang membuat hatinya bertahun-tahun mati. Menjadi pembunuh bayaran.

Grep-

"Aku mohon Nona!! Ada istri dan kedua anakku menunggu di rumah!!" menangis dan kini kedua tangan itu memeluk salah satu kakinya. Pantaskah sosok ini ia beri ampun, setelah apa yang dilihatnya tadi.

Pengedaran narkoba secara diam-diam, menjadikan beberapa remaja sebagai bahan percobaan. Membuat mereka kecanduan sampai akhirnya mau berbuat apapun untuk mendapatkan benda terlarang itu?

Pantaskah?

Dirinya baru saja membunuh hampir semua laki-laki yang ada di ruangan ini. Setelah melawan beberapa bodyguard di luar sana, dan yang tersisa hanya seorang pria di depannya.

Dalang dari penjual belian narkoba-

Mendecih samar, sang wanita berambut indigo menendang tubuh besar pria itu. "Jangan menggunakan alasan keluargamu setelah apa yang kau perbuat tadi?!" menaikkan suaranya satu oktaf. Tangan yang tadinya memegang pisau tajam sengaja ia layangkan ke segala arah untuk menghilangkan darah yang masih mengucur dari sana.

Not An Ordinary MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang