baru juga masuk kamar mingyu, eh jun udah main tubruk aja si empu yang lagi ena-ena tengkurep dikasur.
hem jadi pengen ikut (͡° ͜ʖ ͡°)
sontak, yang tertubruk pun langsung ngerasa nyeri pada seluruh bagian tubuhnya.
termasuk itunya.
"menyingkir dari badanku dahulu kau, wahai upil roro jonggrang!"
paham akan bentakan mingyu, jun otomatis menyingkir dan memberikan sebuah bingkisan yang tadi mingyu minta.
dan bener aja. seketika wajah mingyu kembali bahagia. diapun memeluk junhui erat.
"makasih, kawan,"
cih dasar lelaki gampangan. ( •̃͡-̮•̃͡)
"yoai, buru cerita!"
mingyu pun balik duduk tegap. sekarang, keduanya udah sama-sama duduk diranjang. dan saling pandang.
"sampe rumah ko," kata mingyu kemudian sambil nyomot ayamnya.
"yes!"
gak tau kenapa jun seneng gitu. seneng karena mingyu ada kemajuan.
tapi bentar.
jun merasa belum terpuaskan. dia ngerasa penasaran lagi. "terus?"
"ya gak terus terus,"
"..."
mingyu masih aja makanin ayamnya kan. gak peduliin jun yang udah pasang muka bingung-bingung ganteng kaya zelo bap tapi itu semua sama sekali tidak di waro.
waro : tidak dipedulikan
"ngobrol apa gitu?" jun tanya lagi.
"ngobrol apa emang?"
"..."
UVEWUVEUVWEUVWEUWAUEVEUVE OSAS!!!
ini anak kenapa yha minta ditendang banget oh mamih (ヽ 'д´)┌┛★)'з゜)
"ya ngobrol apaan gitu?" jun masih berusaha untuk kepo.
"gak ngobrol,"
"berati tadi diem-dieman gitu?"
dan mingyu cuma ngangguk.
tapi gak lama...
"ASUWWWWW!"
mingyu tiba-tiba ditoyor sampe nyium springbednya sendiri sama si jun.
mantapbh jiwa.
"NGAPASI? GUE KESELEK KAMPRET!"
"aisia ondol banget, gimana mau makin deket kalo udah gak berjarak kaya tadi masih belom bisa cari bahan obrolan!!!!?!?!?"
"ya kaaaaaaaaan...."
"apa nyet!?"
"..."
seketika mingyu merenung.
jun udah kaya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.