Di Balik Serenyah Rasa

#7 Behind the Scene Laila

Assalamu'alaikum

Apa kabar? Selamat bersua lagi...

Sedikit mau berbagi-bagi cerita tentang pembuatan Serenyah Rasa. Kebetulan lapak ini sudah berdebu dan penuh sarang laba-laba jadi coba dibersihkan.

Pertama tentang karakter Laila yang banyak diceritakan di part-part awal. Kami ingin mengekspos sisi lain karakter Syafa yang peduli pada sekitar.

Sebagai muslimah, tidak elok jika hanya menjadi baik dan sholih/sholihah sendirian sementara kondisi sekitarnya jauh dari kesan Islami. Sekecil apapun, muslimah harus turut berperan memperbaiki kondisi sekitar. Minimal menunjukkan kepedulian.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?" Rasulullah saw menjawab,"Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini-yaitu Masjid Madinah-selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan)." (HR. Thabrani)
Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani didalam kitab "at Targhib wa at Tarhib" (2623)

Adapun tentang Laila. Ada banyak sosok Laila di sekitar kita. Laila-Laila yang ada sering luput dari perhatian. Laila-laila itu, banyak yang menjadi korban pelecehan seksual sampai pada pemerkosaan tanpa tahu siapa pelakunya. Adakalanya mereka menjadi korban perbuatan bejat lelaki karena pelaku memanfaatkan ketidaksempurnaan akalnya sehingga yang terjadi adalah perbuatan 'sukarela' seperti kasus Laila. Laila melakukannya karena tidak tahu dampak yang akan terjadi atas perbuatan yang dilakukannya. Laila tidak tahu status perbuatannya halal ataukah haram.

Kembali pada fenomena Kak Ila a.k.a Laila, Kak Nia dan Kak Alya menyentil kasus ini sebagai refleksi. Allah telah karuniakan akal yang sempurna untuk kita berpikir dan mengimani sepenuhnya ketentuan Allah termasuk syariat-Nya. Harusnya, tidak perlu ada peristiwa seironis Laila dan Bayu (aslinya, kami tidak tega menulis bagian ini. Kasian banget dengan nasib Laila dan murka dengan kebejatan Bayu. Namun, karena tujuannya untuk diambil hikmahnya, ya sudahlah, kami tega-tegakan.

**

Kasus Laila (bukan nama sebenarnya), pernah ditemui oleh teman Kak Alya juga oleh saya. Cerita Kak Alya, Laila hamil dan tidak diketahui siapa yang menghamilinya. Kemudian Laila sampai dengan melahirkan dan bayinya dirawat oleh orangtuanya.

Kalau cerita Laila merusak kamar dan properti dari Kinan itu pernah saya lihat sendiri. Saya sempat menyaksikan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh Laila di kamar Kinan (bukan nama sebenarnya). Saya sangat takjub saat itu, apalagi setelah tahu motifnya karena cemburu. Laa hawla walaa quwwata illa billah.... Satu hal yang tidak pernah terlintas di benak saya bahwa mereka pun bisa mencintai dan ingin dicintai oleh lawan jenis.

Saya melupakan fakta kalau akal dan pertumbuhan fisik mereka saja yang terlambat, tetapi organ reproduksi mereka sempurna. Saya juga tidak ingat kalau mereka juga haid, sebagai pertanda pubertas dan beralihnya masa kanak-kanak ke masa remaja. Duh, ketahuan kan kalau saat itu berpikirnya belum bisa kompleks. Masih berpikir sepotong-sepotong. Akan tetapi, setelah kasus Mbak Ila, saya jadi berpikir lebih jauh, merangkai satu peristiwa ke peristiwa lain.