Pria paruh baya yang berada di depannya kini hanya menatap JongDae dingin. Ia tau, pria itu telah kecewa dengannya, tapi mau bagaimana lagi? Ini semua ia lakukan demi menuruti sang ibu dan demi menjaga perasaan kembarannya.
"Kau lagi-lagi mengecewakanku JongDae-aah" JongDae hanya melirik ayahnya
"Bagaimana aku bisa memberikan perusahaanku padamu? Bahkan kau saja terus membuatku kecewa? Aku tidak akan semudah itu memberikannya padamu!" Pernyataan ayahnya membuat diri JongDae senang, dia tersenyum dalam hati.
"Appa, benar! Lakukanlah itu! Jangan pernah memberikan perusahaanmu padaku! Berikan saja pada hyung. Aku tidak menginginkan perusahaanmu" batin JongDae terus berteriak senang, tapi tiba-tiba ibunya masuk ke kantor ayahnya.
"Yeobo! Apa-apaan kau? Hanya karena JongDae sekarang mengecewakanmu, bukan berarti kau bisa membuat keputusan yang mungkin akan terjadi 5 sampai 10 tahun ke depan, eoh?" Wanita ini, ibunya, sangat berkeras ingin JongDae mendapatkan warisan ayahnya penuh, ia memang terlalu serakah.
"Kau bahkan masih sehat! Kau masih bisa memegang perusahaan. Jangan gegabah yeobo" lagi-lagi wanita ini terus meyakinkan ayahnya JongDae agar tidak membuat keputusan sekarang.
"Hmm,, sudahlah, kalian pulanglah. Aku ada meeting sebentar lagi" ayahnya dengan dingin melewati JongDae, lalu memegang tangan ibunya tanpa ekspresi
"Aku pergi dulu"
Setelah pintu ruangan tertutup rapat, segera mungkin RaMi menghampiri JongDae dan memberikannya beberapa pukulan, pukulan ditubuhnya. Karena dia tidak ingin orang-orang kantor melihat wajah JongDae yang mungkin akan membiru jika dia memukul wajahnya.
Lagi. Stick golf telah melayang ke tubuh JongDae. Dia bukanlah pria lemah, tapi jika ibunya yang melakukan semua itu. Semua pergerakan ditubuhnya selalu saja diam. Dia tidak akan pernah melawan. Itu yang selalu JongDae lakukan saat menerima perlakuan kasar RaMi
BUGH!!
Flashback on
"Eommaaaa, mia..mianhae... arghh jee..jebalyo, eo..mmaaa" ringisan JongDae kecil
BUGH!!
BUGH!!
Lagi-lagi tubuh mungilnya harus bertemu dengan stick golf milik ayahnya, siapa yang melakukan? Tentu saja ibunya!
Siapa yang tau? Anak kecil berusia 7tahun ini harus menanggung semua itu karena sebuah kesalahan kecil yang tidak masuk akal. Dia ingin les musik tapi sang ibu menolaknya dengan cara penyiksaan, kenapa tidak dengan larangan? Kenapa tidak dengan kata-kata? Maksudnya kata-kata yang lebih manusiawi ketimbang memperlakukannya seperti hewan ternak serta mendapat sumpah serapahnya?? Ibunya memang berbeda!
"Eom.. hikssss,," nafas JongDae benar-benar berat, dia menangis sepanjang stick golf itu terus memeluk tubuhnya, memberi luka pada tubuh mungilnya. Dia kesakitan! Tapi ibunya tidak ingin melepaskan JongDae begitu saja.
"Jangan pernah kau melakukan hal di luar kehendakku! Kau hadir karena harus membuat rencanaku berhasil!!"
Setelah puas memberikan 'hukuman' pada si kecil JongDae, RaMi menghilang dari ruang keluarga mereka. Dia menatap asistent rumah tangga mereka dan melirik sekilas.
"Kerjakan tugasmu! Jangan sampai hal ini sampai diketahui suamiku, atau kau akan menerima akibatnya! Ingat anakmu bisa menjadi gelandangan" ujaran tajam RaMi berhasil membuat takut asistent rumah tangga mereka. Untuk kesekian kali ia menyiksa JongDae dan menyuruh mereka-asistent rumah tangga- mengobati luka-luka JongDae.
"Nde Nyonya"
Flashback off
"Jangan pernah melakukan hal bodoh lagi!" Ucapan terakhir ibunya sebelum ia meninggalkan ruangan suaminya beserta sosok JongDae yang terbujur dilantai, ia tetap bergeming, membiarkan rasa sakit di tubuhnya menyerap dengan sempurna.
![](https://img.wattpad.com/cover/96391109-288-k395732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life [Chen Exo FanFiction]
Fiksi PenggemarKim Jong Dae, sosok lelaki lembut yang memiliki kembaran Kim Jo Ra gadis cantik yang baik hati. Entah apa yang telah di lakukan JongDae tapi ibu mereka yang bernama Cho Ra Mi begitu membenci JongDae. Belum lagi, Kim Jun Myeon sosok hyung tirinya yan...