Sesuai dengan perjanjian, seperti biasa mereka akan nongkrong terlebih dahulu di cafe pemuda. Yang pastinya, cafe ini di gandrungi oleh anak-anak muda, selain interior cafe yang menarik serta menu makanan yang lezat, sesuai dengan kantong para pemuda, cafe ini juga mempersembahkan lagu-lagu untuk menghibur pengunjung cafe.
Sangking seringnya mereka nongkrong di cafe ini, ketiganya jadi di kenal oleh pelayan cafe serta manajer dan band yang bekerja di cafe ini. Bahkan terkadang mereka ikut menghibur pengunjung cafe sampai-sampai manajer cafe ini menawarkan kerjasama untuk berkolaborasi dengan band cafe, tapi mereka menolak karena mereka melakukan atas dasar suka bukan semata-mata untuk bergabung agar bekerja disini.
"Nyanyi yuk, udah gatel nih mulut gue"ajak Jati dan keduanya mengangguk setuju
Ketiganya berjalan kearah backstage, dimana band cafe ini bernyanyi "Bang biasa"Reno menaik turunkan alisnya menatap kearah vokalis band tersebut setelah menyelesaikan lagunya
"Silahkan, gue istirahat dulu, mau minum kebelakang"vokalis itu menepuk bahu Reno pelan dan berlalu memasuki dapur cafe
Ketiganya memegang mic, lalu Jati berbicara "Selamat malam semuanya, seperti biasa kami akan menyumbangkan buat kalian semua, semoga kalian semua merasa terhibur, lagu ini cocok banget untuk para LDR seperti untuk temen yang di samping gue, Ajun"
Ajun mendengus lalu tersenyum ke arah pengunjung "Ran - Jarak dan Waktu, untuk kalian semua"
Jati mulai bernyanyi pertama langsung mendapat tepukan dari pengunjung.
Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiriAjun melanjutkan lagunya, begitu menghayati setiap bait lagu, membawa pengunjung seakan merasakan apa makna dari setiap bait.
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpaMeski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hatiBerganti Reno melanjutkan lagu dengan penuh kecerian.
Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiriAku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpaKembali Jati melanjutkan alunan lagunya.
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hatiAjun kembali bersuara melanjutkan lagunya.
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpaReno berjalan mendekati pengunjung lalu kembali bernyanyi.
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hatiJati dan Ajun ikut berjalan dimana Reno berdiri, mereka pun bernyanyi bersama hingga akhir lagu.
Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergiMeski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati
dekat di hatiSorakan para pengunjung riuh di barengi dengan tepuk tangan, ketiganya membungkuk lalu kembali ke backstage, menaruh kembali mic dan kembali ke meja mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brandalan SMU (Pending)
Novela JuvenilPertemuan antara gadis pindahan dari Amerika dengan brandalan SMU yang selalu membuat berbagai masalah hingga sang brandalan dengan keputusan sepihak menjadikan gadis tersebut sebagai pacarnya. Awalnya sang berandal hanya berniat main-main dengan ga...