Bab VI

458 24 4
                                        

Jati bersiul-siul berjalan ke arah gedung IPS, lalu menaiki tangga menuju kelasnya berada. Wajahnya tak lepas dari senyuman, entah lah Jati pun tak tau mengapa bisa sebahagia ini.

Sesampai di kelas, Jati disambut kedua sahabatnya "Wahh yang baru jadian senyum-senyum terus"ledek Ajun

Reno terkekeh ikut meledek "Ciee jomblo 17 tahun akhirnya punya pacar juga"

Hancur sudah mood-nya di buat kedua sahabatnya "Apaan sih kalian mau gue tonjok"Jati mengepalkan tangannya kedepan wajahnya

Ajun dan Reno mengangkat kedua tangannya pertanda menyerah, melihat itu Jati mengangkat kedua bahunya, berjalan ke kursinya.

"Guyss ada kabar bahagia..."teriak Gilang, semua mata mengarah ke Gilang yang kini berdiri didepan kelas

"Kabar apaan, kalau gak penting bagus elo diem aja"ujar Reno

"Gue yakin kalian pada seneng kalau denger ini"kata Gilang dengan antusias

Jati berdiri lalu memukul mejanya kesal "Yaudah cepetan, banyak cingcong elo"Gilang menampilkan barisan gigi berbehelnya, yah semua teman-teman berdecak kesal karena penasaran

"Gue tadi di kasih tau buk Maya kalau pak Doraemon gak masuk selama dua minggu, dia lagi sibuk entah apalah itu namanya di luar negeri"koor semua murid di kelas berteriak kesenangan

Yah bagi anak IPS jika guru tak mengajar adalah keajaiban dari surga yang membuat mereka lepas dari segala macam sejarah yang memusingkan kepala mereka. Bagaimana tidak..? mereka harus mengetahui kehidupan zaman dahulu kala bahkan saat nenek-buyut mereka lahir. Mengapa orang Indonesia selalu mengungkit masa lalu, tak bisakah menjalani kehidupan yang sekarang saja, aahh menyebalkan.

Jati beranjak dari kursinya "Gue mau ke UKS"setelah berpamitan pada kedua sahabatnya, Jati langsung beranjak pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang sibuk dengan ponselnya

Jati merebahkan tubuhnya di ranjang UKS, merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan headset lalu memasangkan pada kupingnya. Terdengar musik dari young lex favoritnya yang terputar di playlist. Matanya terpejam sambil menikmati musik yang mengalun di telinganya. Sesekali bibir Jati bergumam mengikuti alunan musik yang sudah di hapalnya.

Tepukan pada bahunya membangunkan Jati, matanya menoleh marah pada orang yang dengan lancang berani mengganggunya. Cengiran tak berdosa Ajun tertampil saat Jati menatapnya dengan tajam.

"Udah istrahat, ayo ke kantin"ajak Ajun

Jati mengecek jam di poselnya. Yah ini waktunya istirahat, tapi ada yang aneh, kemana keberadaan sahabatnya satu lagi "Reno mana..?"

"Reno kekantin dulu, pesan makanan, biar kita langsung makan entar"Jati mengangguk lalu beranjak dari ranjang, memasukkan ponsel beserta headsetnya kedalam saku celananya

Saat keluar dari pintu UKS, seakan teringat sesuatu Jati menghentikan langkahnya "Hem, Jun elo duluan ke kantin entat gue nyusul"Jati menepuk bahu Ajun tanpa menjelaskan mau kemana langsung berlari meninggalkan Ajun yang menggerutu

Jati menuruni tangga, berjalan dengan cepat menuju gedung IPA, tak peduli banyak sorotan mata menatap heran kearahnya. Dengan nafas agak tersengal, Jati memasuki kelas XI IPA-1 lalu melihat Cherry yang sedang berbicara dengan beberapa temannya.

Mata mereka menatap kearah Jati yang kini mendekati mereka "Ayo ke kantin"ajaknya

"Males, belum laper"balasnya lalu mengalihkan matanya pada teman-temannya

"Gue bilang ayo ke kantin"ucapnya tak terbantahkan

Cherry berdecak "Gue bilang gak laper"

Teman-teman Cherry hanya terdiam melihat perdebatanya bersama Jati "Elo bangkit dari kursi elo terus kekantin sama gue atau gue perkosa elo didepan teman-teman elo, pilih yang mana..?"Cherry melotot, terkejut dengan ucapan Jati, mau tak mau Cherry beranjak dari kursinya berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brandalan SMU (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang