Bohong

73 3 0
                                    

"Assalammualaikum!" Akila mengucap salam dengan bersemangat.

"Waalaikumsalam, loh Lak kok udah pulang? Baru aja abang mau jemput." jawab Dika sambil membenarkan arlojinya.

"Itu dianter temen hehe"

"Temen yang mana hayo, yang pake celana apa pake rok?" Dika semakin gencar menggoda Akila.
"Yang pake mukenah bang hahaha!" jawab Akila.

"Serius Lak. Kamu pulang dianter cowok ya?."

'Di-an-ter C-O-W-O-K ya?'

Gotcha!
Siaga 1
Lampu merah

Hati Akila berdesir. Deg deg deg.

"Namanya Zukruf bang, anaknya baik kok tad-"

"Kan abang udah bilang, abang ga ridho kamu main sama cowok." nada Dika berubah tegas.

"Akila kan udah gede bang! Masa Akila dikurung mulu kaya anak TK?!" mata Akila berkaca-kaca, mukanya memerah menahan marah.

"Mau kamu gede atau tua, ga bikin hukum Allah dicabut dari kamu Lak. Hukum Allah itu berlaku dari manusia lahir sampai wafat. Paham?"

Akila terisak mendengar perkataan Dika. Dengan perlahan ia memeluk kakaknya, sangat erat.

"Maafin Kila bang, Kila salah." kemeja Dika basah. Dika mengecup puncak kepala adiknya dengan penuh rasa sayang.

"Abang cuma pengen kamu selamat dunia akhirat." Tak terasa, Dika pun ikut meneteskan air matanya.

-----------------------------------------
Tok tok tok!
"Kila ganggu ga bang?" kepala Akila mengintip ke ruang kerja Dika.

"Apa put?"

"Hmm Kila mau ngomong nihh..." ucap Akila dengan nada manja

"Pasti ada maunya, kenapaa?"

"Kila mau nonton konser, sama Maya, besok sabtu. Boleh ya Bang?"

Akila menggigit bibir bawahnya. Seketika air muka Dika berubah tegang.
'Bunuh diri ini namanya!" batin Akila menjerit.

1 detik

2 detik

5 detik

"Asalkan pulang pergi sama abang."

YES! YES! YES!

"Beneran bang?" mata Akila berbinar-binar

"Ntar abang anter aku sampe rumah Maya aja,soalnya kita barengan ke gedungnya." Akila benar-benar kegirangan!

"Iyaa dipikir besok ajaa, kamu tidur gih, biar besok bisa sholat subuh tepat waktu" ucap Dika

"Aye aye kapten!"

--------------------------------------

"Beneran cuma dianter sampe sini?" tanya Dika cemas.

"Iya bang, ntar aku bareng Maya. Udah ya bang, kucinta dirimu. Daaa!"

Dika menatap kepergian Akila dengan nanar. Entah kenapa seperti ada yang mengganjal.

Ternyata itu benar!

Akila satu mobil dengan Zukruf. Dan parahnya lagi, Akila melepas hijabnya!

Astaghfirullah

"Tampil beda Lak?" tanya Zukruf memecah keheningan.

"Eh? Hehehe" Akila hanya tersenyum kecut menjawab pertanyaan Zukruf. Akila tak punya pembelaan.
'Memangnya pembelaan apa yang ia punya atas perilaku mungkar nya?'

Sesampainya di gedung Gelora, Akila bertemu kak Inayah, seniornya kelas 3. Kak Inayah orangnya syar'i, lemah lembut, mungkin julukan Fatimah AzZahra lebih cocok untuk kak Inayah.

"Loh Akila, kerudungmu kemana?" tanya kak Inayah dengan khawatir.

"Kak Inayah? Ini ak..." belum sempat Akila menyelesaikan kata-katanya, tangannya sudh ditarik Zukruf masuk ke body check.

Catet, ditarik! Aka dipegang! Aka disentuh!

Akila tak bisa membayangkan, apa yang akan dilakukan Dika kalau saja Dika tau kelakuannya malam ini.

Akila.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang