Chapter 2: Pengenalan (2)

204 40 64
                                    

Sesampai di istana, aku, Kyo, dan Ray disambut banyak pengawal dan prajurit istana. Singkat cerita, aku bertemu dengan si Raja, atau sang Raja. Ah, panggil aja 'si Raja' karena 'sang Raja' bakal kubuat panggilan untuk Raja Kegelapan.

"Selamat datang, sang Penyihir! Kami semua sudah menantimu!" sambut si Raja. "Tak kusangka, ternyata sang Penyihir masih muda, kukira sudah nenek-nenek, hahahahaha!" tawa Si Raja dengan recehnya.

Dan di sini, aku hanya bisa diam. Di mana-mana, yang namanya raja itu biasanya udah tua, tapi ini ... MUDA! RAJA INI TERLALU MUDA! APA-APAAN GAME INI, BUAT SEMUA ORANG TERLALU MUDA!

"Sa, saya sendiri juga tidak menyangka, anda terlihat begitu muda," tanggapku.

"Muda!?" tanyanya dengan wajah berseri-seri. "Hahahahahahaha!! Hampir semua orang tertipu dengan wajahku ini! Memang aku masih terlihat muda, tapi sebenarnya umurku ini sudah 50 tahun! Hahahahaha!"

KMVRT, THIS OTOME GAME'S LOGIC IS TOO DAMN HIGH!

Tapi, kalau dilihat lagi, hampir semua orang di dunia ini punya wajah yang, 'lumayan', dan gak ada yang jelek. Benar-benar gak realistis ini game.

"Maaf Raja, saya perlu bertanya sesuatu."

"Oh ya, apa itu?"

"Jadi, ratu di mana?"

Oke, aslinya aku gak mau tanya ini, tapi aku tipe yang suka nanya apa yang muncul di otakku, jadinya ya ini. Padahal aku mau tanya gimana caranya ngalahin sang Raja ... dan aku baru ingat, aku bahkan gak punya tongkat buat nyerang.

Lalu si Raja menoleh ke sebelahnya, ke arah kursi kosong, di mana ratu biasanya duduk. "Ya Ratu memang sedang tidak ada saat ini...."

Jangan-jangan, raja juga termasuk opsi lelaki di game otome ini. Mampus kulo!

"Wahai sang Penyihir, maukah kamu mengisi kursi yang kosong ini, layaknya kamu mengisi hatiku yang kosong pula?" tawarnya, atau lebih tepat, pintanya? Dengan wajah memelas.

"Tidak, terima kasih," tolakku.

Si Raja pun membatu sesaat. "KENAPA!? APA YANG KURANG DARIKU!? AKU RAJA, AKU BAHKAN MEMILIKI WAJAH MUDA! UMUR BUKAN MASALAH KAN!? AKU MASIH FIT KOK!!" jawabnya sambil berteriak.

Aku merasa ini sangat menakutkan. Gak, ini HORROR. Aku langsung menoleh ke arah Kyo dan Ray yang sedang bersandar di pilar, dan memberikan ekspresi wajah 'tolong aku :'(' dan mereka hanya bisa jawab dengan ekspresi wajah mereka, 'Tabah ya :')'.

Tiba-tiba dari arah belakang raja, ada seseorang yang memukul kepalanya dengan kipas lipat berwarna ungu. "Kamu ingin selingkuh!?" tanya seorang wanita yang memiliki rambut panjang sekali, panjangnya ... selutut kaki. Rambutnya berwarna ungu muda agak pink sedikit, dan warna matanya yang biru bagaikan lautan dalam. Pokokmya gitu.

Sambil memegang kepalanya, si Raja menoleh, "Oh! Hai, sayangku!"

Ternyata ada Ratu. Okeh, berarti opsi Raja dicoret.

"Maaf aku terlambat, sang Penyihir, aku adalah Ratu dari kerajaan ini, namaku adalah—"

"OH YA, AKU JUGA BELUM MENGENALKAN DIRIKU!" sela si Raja, yang akhirnya dipukul lagi oleh si Ratu.

Aku yang merasa sudah waktunya kita move on ke topik baru, akhirnya mengangkat tanganku, "Maaf, kalau boleh saya tahu, biasanya sang Penyihir pakai apa untuk menyerang?"

"Hm, kalau tidak salah, kamu tipe sorcerer, dan campuran priest, jadi senjatamu—"

"TONGKAT!" cela Raja lagi, dan kali ini dipukul lebih keras lagi oleh Ratu.

(not really) An Otome Story [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang