Seungcheol menatap pantulan wajahnya di cermin, ada begitu banyak hal yang ada di fikirannya saat ini.
"Maafkan aku Coups ah, jika apa yang aku lakukan bisa membuat Jeonghan semakin membencimu dan membuatku bertahan pasti akan aku lakukan"
Seungcheol mulai memakai anting seperti yang bisanya Coups kenakan, dia juga mengganti warna rambutnya seperti Coups. Sebuah rencana sudah ia fikirkan untuk menghancurkan kepercayaan Jeonghan.
Dia berhenti tepat di depan rumah Jeonghan, cukup lama ia berada disana sampai mobil Jeonghan keluar. Secara perlahan ia mulai mengikuti mobil Jeonghan, mobil itu menuju tempat yang dulu pernah Jeonghan tunjukkan padanya. Rumah yang dulu pernah Jeonghan tempati bersama kedua orangtuanya serta mingyu.
Tepat setelah Jeonghan masuk, Seungcheol juga keluar dari mobilnya. Pintu yang tertutup itu membuat Seungcheol langsung membukanya dan wajah penuh keterkejutan Jeonghan langsung menyapanya.
"Coups ah, apa yang kau lakukan disini? Pergi" ucap Jeonghan.
"Kau sudah menyakitiku malam itu, aku tidak akan membiarkannya Jeonghan, tidak akan"
"Apa maksud ucapanmu? Kau bilang akan menghilang dari hidupku, jadi lebih baik kau benar-benar pergi" seru Jeonghan sambil terus berjalan mundur.
"Aku akan menghilang setelah benar-benar menghancurkanmu, sama dengan apa yang sudah kau lakukan padaku"
Seungcheol kemudian mendorong tubuh Jeonghan hingga Jeonghan terjatuh keatas sofa dengan wajah penuh ketakutan. Seungcheol menahan bahu Jeonghan dengan kedua tangannya hingga ia bisa mencium Jeonghan, tapi jeonghan berusaha untuk menghalangi dengan menggerakkan wajahnya ke kanan dan kiri.
"Lepas Coups ah. Lepaskan aku"
"Tidak akan"
Seungcheol kemudian mengambil tali yang sudah ia siapkan. Ia mengikat kedua tangan Jeonghan lalu menekannya diatas kepala Jeonghan. Seungcheol mulai mengecup leher Jeonghan dan meninggalkan Love bite yang begitu terlihat jelas.
"Aku hiks..aku membencimu Coups ah" ucap Jeonghan dengan lirih.
"Itu yang ku inginkan" Jeonghan bisa mendengar dengan jelas nada dingin dari suara namja yang ada diatasnya.
Jeonghan terus bergerak berusaha melepaskan diri dari Seungcheol yang kini sudah duduk di pinggangnya. Namun ia tidak bisa melakukan apapun karena perbedaan kekuatan antara ia dan Seungcheol, belum lagi semua tamparan yang ia dapatkan dari Seungcheol.
Pipi itu kini semakin memerah, bukan karena malu karena godaan tapi karena pukulan. Jeonghan tak bisa melakukan apapun lagi kecuali menangis serta memberontak meski itu tidak berarti apa-apa. Bahkan ketika namja yang ada diatasnya mulai memaksa untuk berciuman, ketika lidah namja itu terus berusaha melumatnya.
Jeonghan tahu jika ia adalah namja, tapi harga dirinya hancur begitu saja ketika tidak bisa melakukan apapun untuk menjauhkan namja itu dari tubuhnya. Dia memang terlalu lemah untuk ukuran namja, bahkan ia seperti seorang yeoja yang hanya bisa menangis.
Semua terasa begitu lambat untuk Jeonghan, dia mengingat dengan begitu jelas ketika namja itu membuka seluruh bajunya. Semua sentuhan di tubuhnya, semua kecupan di seluruh tubuhnya serta ketika mereka mulai menyatukan tubuh atau lebih tepatnya Seungcheol yang memaksakan hal itu.
Kini Jeonghan hanya bisa menangis dalam diam, tak ada lagi isikan hanya air mata yang terus mengalir ke pipi tirus itu. Tepat setelah Seungcheol melepaskan hasratnya yang entah sudah berapa jam ia lakukan pada Jeonghan, kini Seungcheol sudah kembali memakai pakaiannya dan menatap Jeonghan.
"Rasa sakit yang kemarin kau berikan padaku jauh lebih menyakitkan. Kau menolakku, kau membuatku seperti orang bodoh Yoon Jeonghan" ucap Seungcheol.
![](https://img.wattpad.com/cover/92930978-288-k821793.jpg)
YOU ARE READING
Alter Ego
FanfictionKetika Jeonghan harus dihadapkan dengan dua sosok yang memiliki kepribadian sangat berbeda. Dia merasa bingung, di satu sisi dia sangat menyukai sosok lembut yang selalu membuatnya nyaman tapi di sisi lain dia tidak bisa bohong jika sosok Bad Boy it...