MEREPOTKAN

3.3K 132 10
                                    


HIIIII i'm kambeeekkk hehehe aku update Meet A Doctor setelah lama mendiamkan cerita abal-abal ini, buat part ini aku gak terlalu dapet feelnya waktu nulis hehehe jadi kalau ceritanya ngebosenin maafkan diriku hahaha maafkan diriku yang post malam-malam begini tapi aku berharap kalian suka sama cerita ini , dan buat next partnya aku gak tau bakal update kapan tergantung mood dan ide yang di kepalaku hehehe :D aku juga ucapin terimakasih buat yg udah vote dan kasih komentar, vote dan komentar kalian sangat berarti buat ngedukung aku ;) okee seperti biasa, baca aja dulu siapa tahu suka terus jatuh cinta abis itu vote dan Comment terus masuk reading listnya deh hahahah see youuu :*

psttt... jangan lupa buat baca cerita aku yg lain Gendut I LOVE U! ;)

Fellic menatap bosan kesekelilingnya pagi ini biasanya ada saja dokter atau suster yang bisa ia ganggu dan kerjai namun sejak ia bangun sampai menjelang makan siang sekarang ini tidak ada satupun dokter ataupun suster yang masuk untuk sekedar mengecek kondisinya atau meberikan dia obat. Tatapan matanya terus menatap kearah pintu berharap ada saja satu mangsa yang masuk dalam sarangnya namun sepertinya tidak. Fellic mengehempaskan tubuhnya ke tempat tidur bibir kecilnya menghembuskan nafas kasar.

"Gak asik!" keluhnya. Dengan sekali sentak ia kembali mendudukan tubuhnya.

"Apa dokter-dokter sama suster itu tidak mau periksa aku lagi ya? Kenapa mereka tidak kesini-sini sih?!" gerutu Fellic. Dia kesal karena ia tidak mendapatkan mainannya hari ini, hari-hari yang biasanya ia lakukan dengan penuh kesenangan sekarang berubah bagai neraka tersembunyi baginya. Fellic menatap sekelilingnya benar-benar tidak ada yang asik pikirnya. Dengan perlahan Fellic turun dari ranjangnya dia mengendap-endap menuju pintu kamar membuka sedikit lalu mengintip persis seperti orang yang maling, dengan perlahan Fellic mengulurkan kaki kanannya dari celah pintu lalu menggeser setengah badannya kearah keluar pintu matanya menatap was-was daerah sekitarnya. Sepi pikirnya. Bahkan terlalu sepi. Hey ayolah! Fellic di rawat di bangsal VVIP mana mungkin bangsal ini sepi bahkan sangat sepi kemana para suster dan dokter penjaga itu? Apa mereka pergi lalai dari tugas mereka makan gaji buta saja menelantarkan para pasien mereka yang berjuang ditengah krisisnya nafas kehidupan? Baiklah kali ini pemikiran Fellic terlalu berlebihan. Dengan santainya Fellic keluar dari kamarnya. Ini adalah kesempatan langka sangat langka mengingat ayahnya itu sangat protektif pada dirinya sehingga menempatkan dirinya di bangsal ini. Tanpa membuang waktu lagi Fellic langsung kabur menyusuri lorong-lorong sepi bangsal ini.

Fellic berjalan mengikuti langkah kakinya dia tidak tahu berjalan kearah mana yang ia tahu dia harus memanfaatkan kesempatan super emas ini, kapan lagi ia bisa lolos dari kamarnya tanpa harus perang senajata dengan para suster dan dokter-dokter sialan itu. Beberapa kali Fellic harus bersembunyi di balik tembok ketika hampir saja bertemu dengan para suster atau dokter, atau menundukkan dalam wajahnya ketika berpapasan dengan mereka. Fellic semakin mempercepat jalannya takut ketahuan kan bisa gagal acara jalan-jalan paginya.

"Hey itu dia!!!" sebuah teriakkan itu membuat Fellic menolehkan kepalanya pucat melihat dua suster penjaga laki-laki menatap kearahnya, tanpa tendeng aling-aling Fellic mempercepat langkahnya bahkan bisa di bilang mulai berlari. Gawat. Batinnya. Jangan sampai ia tertangkap, oh tidak! Bahkan dia belum memulai acara paginya.

"Hey jangan lari! Mau kabur kemana kau!!!" teriakan yang di susul dengan pengejaran itu lantas membuat Fellic berlari dengan cepat. Semakin cepat kedua pria itu mengejar dia semakin cepat juga kaki lincahnya berlari sampai akhirnya dia masuk kedalam ruangan sebelum kedua penjaga pria itu menangkapnya. Fellic mengintip sedikit dari celah pintu melihat kedua penjaga pria itu apakah masih mengejarnya apa tidak tepat ketika kedua penjaga itu berlari di depan pintu ruangan tempat ia bersembunyi Fellic refleks menutup pintunya. Dengan nafas terengah-engah Fellic menatap ruangan sekelilingnya. Ini adalah ruangan ganti dokter matanya menatap takjub hal-hal yang ada di ruangan itu, ada berbagai macam benda, mulai dari kerangka palsu tengkorak manusia, alat-alat kedokteran, obat-obatan, arsip-arsip pasien dan masih banyak lagi. iseng Fellic mencoba menggunakan baju suster yang menggantung di pojok ruangan, Fellic berkaca-kaca menatap penampilannya bahkan sekarang rambutnya yang terurai bebas telah ia gulung tinggi keatas menyisahkan anak rambut yang menjuntai kebawah. Fellic berdecak kagum melihat penampilannya sekarang.

MEET A DOCTOR [ H O L D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang