WORRIED

3.4K 119 17
                                    

HIIIII i'm kambeeekkk hehehe aku update MEET A DOCTOR lagi, buat part ini aku ceritain sedikit tentang sakit Fellic apa dan part ini adalah part Ayahnya Fellic hehehhe, aku berharap kalian suka sama cerita ini , dan buat next partnya aku gak tau bakal update kapan tergantung mood dan ide yang di kepalaku hehehe :D kayanya sih bakal lama hahaha... (awas hati2 part ini agak ngebosenin menurutku hahah)   aku juga ucapin terimakasih buat yg udah vote dan kasih komentar, vote dan komentar kalian sangat berarti buat ngedukung aku ;) okee seperti biasa, baca aja dulu siapa tahu suka terus jatuh cinta abis itu vote dan Comment terus masuk reading listnya deh hahahah see youuu :*

psttt... jangan lupa buat baca cerita aku yg lain Gendut I LOVE U! ;)

Semenjak kejadian yang ada di taman itu entah kenapa Fellic selalu menunggu saat di mana ia bisa bertemu dengan Alaska, ia merasa bahwa ia kini telah menemukan boneka barunya dan ia tentu saja tidak akan dengan mudah melepaskan boneka barunya. Meskipun ia mendapatkan teguran keras dari Ayahnya lagi karena kembali membuat ulah apalagi aksi kejar-kejaran itu sempat membuat jantungya kembali berulah, penyakit katup Jantung yang dialaminya bahkan sempat membuat dia tidak sadarkan diri dan membuat dia masuk ruang ICU. Bahkan Fellic bersumpah bahwa ia sempat merasakan jantungnya sempat berhenti berdetak. Saat sadar pun ia melihat raut khawatir dari wajah Ayahnya, ia pasti sudah membuat Ayahnya ketakutan setengah mati, Fellic juga melihat Ayahnya langsung memanjatkan doa syukur dan mengecup seluruh wajahnya dan Fellic juga melihat bahwa Ayahnya meneteskan air mata. Semenjak itulah Ayah Fellic semakin memperketat penjagaan terhadap dirinya, Ayahnya bahkan meyewa 2 orang bodyguard yang di tugaskan untuk menjaganya 24 jam di depan pintu kamarnya agar ia tidak bisa kabur kemana-mana lagi. dan itulah yang membuatnya jengkel setengah mati dan membuat ia menekuk wajahnya satu hari ini.

"Ayah akan ada pertemuan penting hari ini sehabis jam makan siang Ayah akan kembali lagi. Ayah harap Ayah tidak mendengar hal yang aneh-aneh hari ini tentang mu" ucap Ayah Fellic sambil mengupas kulit Apel. Sementara yang orang yang di bicarakan hanya diam seribu bahasa dengan wajah jengkel menatap arah lain.

"Apa kau mendengar Ayah Fellic?" tanya Ayah Fellic menatap tajam putrinya.

"Hn" jawab Fellic masih dengan wajah jengkel tidak mau menatap Ayahnya.

"Jangan ulangi kesalahan mu kemarin Fellic, Ayah hampir mati mendengar kau masuk ruang ICU dengan kondisi kritis Fellic" lagi Ayah Fellic menasehati Putri semata wayangnya, namun lagi-lagi Fellic menagabaikan Ayahnya.

"Fellic? Kau dengar?" tanya Ayah Fellic merasa tidak mendapat respon dari anaknya.

"Hn" lagi hanya dua konsonan tak berarti yang di berikan Fellic.

"FELLIC!!!" bentak Ayah Fellic. Sontak Fellic terkejut mendengar Ayahnya membentak dirinya untuk pertama kalinya, membuat ia mau tak mau takut juga.

"Fellic, dengarkan Ayah! Ayah sudah sangat lelah dengan ini semua! Ayah berharap kau berhenti bersikap kanak-kanak dan membahayakan nyawa mu sendiri! Ini rumah sakit Fellic bukan taman bermain atau hiburan! Dengarkan Ayah saat berbicara Fellicia Andriani!" lagi Ayah Fellic menaikan nadanya, terdengar helaan nafas kasar yang di hembuskan oleh Ayah Fellic. Frustasi. Entah cara apalagi yang harus di lakukan oleh Ayah Fellic agar putriya ini mengerti kondisinya dan berhenti membahayakan dirinya sendiri. Sungguh Ayah Fellic tidak bisa membayangkan ketakutan terbesarnya saat mendengar kabar bahwa putrinya masuk ruang ICU dalam kondisi kritis, dan itu disebabkan oleh kesalahan putrinya sendiri yang membahayakan nyawanya sendiri. Sungguh Ayah Fellic tidak bisa menjelaskan perasaanya saat itu, perasan kalut, perasaan takut kehilangan untuk kesekian kalinya lagi, takut untuk menghadapi satu kalimat yang membuat jantungnya ikut berhenti berdetak juga. Kematian. Bahkan sampai saat ini dia masih terbayang wajah pucat putrinya, ketidakberdayaan putrinya di bawah alat-alat bantu kehidupan. Tidak ada satu orang Ayah pun di dunia ini yang menginginkan suatu hal buruk menimpa putrinya. Tidak seorang pun. Bahkan sebisa mungkin ia akan memenuhi segala kebutuhan putrinya. Namun melihat kondisi Fellic kemarin membuat ia sangat ketakutan, ia berdoa kepada sang pencipta agar menyelamatkan putrinya, agar tidak mengambil putri satu-satunya dari kehidupannya. Karena hanya Fellic lah yang membuat ia bisa bernafas sampai dengan hari ini.

MEET A DOCTOR [ H O L D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang