"Bener banget"ucap dimas kagum
********Mereka pun sampai disekolah dan berjalan melewati koridor yang cukup ramai pagi ini.
siswa/siswi yang berlalu lalang pun heran menatap kebersamaan mereka berdua
Karna risih kara pun menanyakan pada dimas"Eh emang ada yang salah ya,sama gue?"tanya kara sambil memperhatikan dirinya sendiri
"Ada"ucap dimas berpura-pura serius
"Apa?"tanya kara bingung
"Lo aneh,wek hahaa"ledek dimas sambil menjulurkan lidahnya
"Isshh lu mah gitu"ngambek kara sambil mencebikan bibirnya
"Hehe gak usah ngambek juga kali"bujuk dimas sambil mengelus puncak kepala kara namun kara menepis lengan nya
"Au ah gue mau ke loker dulu"ucap kara dan langsung melerai pergi
"Ciee gitu aja ngambek"ucap dimas cuek dan pergi ke kelasnya
Karapun berjalan menuju lokernya di dekat lorong ia sedikit merasa sedikit tidak enak dan entah kenapa aura menyeramkan mulai mengelilinginya.
Saat kara sampai di lokernya ia langsung membuka lokernya tetapi ia melihat ada yang aneh didalam lokernya,kara pun mengambil surat berwarna kuning dan mulai membacanya
"Cukup! Nn.Caramell selama ini lo udah ngambil semuanya dari gue!,orang-orang emang ngeliat muka cantik lo tapi didalemnya apa!? Lo gak jauh beda kayak bangke tikus!,inget gue gak bakal biarin lo bahagia tunggu pembalasan dari gue syantik
Let's Let's get started"
Of the dangers targeting
Setelah membaca isi surat tersebut kara pun mengerutkan keningnya dan memijit pelipisnya"Dari bahaya yang mengincar?ini Siapa yang ngirim sih?"tanya kara dalam hatinya
Bukan caramell flora namanya kalo langsung kicep sama ancaman gak jelas kaya gini
"Gue bakal cari orang ini secepatnya,pasti!"teguh kara dalam hatinya
Ia pun meremas surat tersebut dan langsung membuangnya ketempat sampah yang berada tak jauh dari nya,ia pun segera mengambil buku cetak dari lokernya dan langsung pergi
*di kelas
"Loh kok muka lo pucet sih?lo sakit ya?"khawatir dimas melihat kara yang baru sampai di kelas dengan wajahnya yang pucat dan keringat yang bercucuran"Eng-enggak kok cuma habis lari-larian aja tadi"bohong kara
"Lo bohong kar,gue tau pasti ada sesuatu yang gak beres nih"ucap dimas dalam hatinya
Dimas pun merogoh saku celananya untuk mengambil sapu tangan.
"Oh makanya lain kali gak usah lari-larian gini,liat muka lo sampe pucat gitu"omel dimas sambil mengelap pelan peluh kara yang menetes di wajah pucatnya
Entah mendapat dorongan dari mana kara meraih tangan dimas hingga aktifitas dimas terhenti sekitar 15 detik mereka berpandangan
Tak lama...
"Makasih ya"ucap kara sambil tersenyum manis
"Emm iya sama-sama cetom"balas dimas mengacak rambut kara
Tak lama terdengar sorakan dari semua siswa/siswi yang berada dikelas saat ini
"Cieee"
"Ekhem,ekhem kemaren aja kaya anjing sama kucing hari ini kenapaa???"
"Iri dede bang"
"Aahhh maooo"
"Hargain yang jomblo napa?"
"Pj nya mana?udah seret ni tenggorokan""Buset muka gue pasti udah kaya tomat nih"sipu kara dalam hatinya
"Udah ah gak usah didengerin anggap aja angin lalu"ucap dimas sambil tertawa
KRIIIINNGG!!!
Bel masuk pun berbunyi semua murid pun sibuk mempersiapkan buku untuk belajarPelajaran pertama dimulai dengan pelajaran akutansi bu intan pun mulai mengajar pelajarannya,namun seperti dikelas pada umumnya pasti ada saja kelompok biang kerok yang selalu berisik
Dimas duduk dengan ivan sedangkan di depannya ferdi dan adit,ferdi dan adit pun memutar posisi badannya untuk mengadap ke belakang agar bisa mengobrol dengan dimas dan ivan
"Bro,kalo gue perhatiin ni ya dari kemaren-kemaren kok lu ama kara makin rapet aja kira-kira ada apa gerangan?"ujar adit terdengar serius
"Hmm,emang iya?"gumam dimas mengangkat sebelah alisnya sambil mengigit ujung bolpoint miliknya
"Iyaa"ucap ivan,ferdi dan adit serempak
"Ekhem.ekheem"sindir bu intan agar mereka berhenti mengobrol
Merekapun merubah posisi menjadi lebih rapi tak lama saat bu intan lenga mereka kembali seperti semula
"So?"tanya dimas cuek
"Tembak aja napa sih"saran ferdi
"Hmm bener tuh"sahut ivan
"Heleeh lu mah copas gak kreatif itu namanya"kesal ferdi
"Lah trus mau gimana lagi dong"dengan bodoh nya ivan mengatakan itu
Ingin rasanya ferdi menenggelamkan ivan kedalam laut amazon
"Mati dong gue"sahut ivan membaca fikiran ferdi
Ya dibalik sifat gilanya ivan juga memiliki kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh kebannyakan orang
******
Vote and commen ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry
Non-FictionCARAMELL FLORA kebahagiaan?mungkin bagi orang lain mudah tuk didapat nah bagi kara?itu mustahil kebahagiaan sangat susah tuk ia gapai bagaimana tidak? Masalah yang tak henti-hentinya terus menggempur belum lagi ia harus memikirkan kehancuran keluarg...