part 10

2.4K 115 2
                                    

BBUUGHH!!!
Satu tonjokan ia dapatkan tepat di wajahnya membuat bibirnya sedikit robek

                    *********

"Hey!santai man kenapa main nyodor aja nih kita kan gak ada masalah apa-apa?"ucap dimas santai sambil mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya

"Lo gak tau masalahnya apa!?lo itu udah bikin hati kara sakit mas!,dengan seenaknya lo nipu dia!cowo macam apa lo?dasar cowo b*ngs*t!!!"geram aldo yang memang benar adanya

"Gue gak sama sekali nyakitin dia,lagian dia kan gak suka sama gue gak usah maen tonjok bisa gak sih!"balas dimas sambil menonjok tepat dihidung mancung milik aldo hingga membuat nya berdarah

"Kalo terjadi sesuatu dengan kara awas lo! jangan pernah deketin seseorang kalo cuma mau buat sakit gak guna! Gue harap lo cepet sadar ya broo"desis aldo santai sambil menepuk-nepuk bahu dimas namun dimas hanya terdiam

"Ssstttt satu lagi jangan pernah nyesel kalo kara jadi milik gue nantinya,tenang aja..."remeh aldo sembari pergi

Dimas hanya terdiam berusaha mencerna semua perkataan aldo tadi ia sungguh menyesal karna telah melakukan hal yang tak sepantas nya ia lakukan

"Bukan maksud gue buat nyakitin lo kar,gue sayang sama lo,gue cuma penget tau kalo lo emang sayang sama gue atau nggak maaf kalo cara gue salah"lirih aldo

Bugh!!
Arrghh!!!
Bunyi yang ditimbulkan dari tembok yang tak berdosa yang baru saja ditonjok dimas hingga jari-jarinya mengeluarkan darah

Dimas pun segera meninggalkan tempat tersebut dan segera kembali ke kelasnya

Sesampainya dikelas ia memperhatikan setiap inci kelasnya namun tak ia temukan kara,ia pun berusaha mencari kara

"Vin lo liat kara?"tanya dimas pada vini teman sekelasnya

"Ngga tu terakhir gue liat dia sama lo"ucap vini jujur

"Oh yaudah makasih"

Semua teman-teman kara tak tau keberadaannya dimana bahkan dimas sudah mencarinya ke kelas lain dan tempat-tempat yang ada disekolah dan sebenarnya masih ada ruang yang tidak ditemukan dimas

"Gudang"gumam dimas ia pun segera ketempat tersembunyi tersebut

Akan tetapi gudang terkunci tak biasanya gudang dikunci karna rasa khawatir dan takut sudah menghantuinya ia pun mendobrak pintu tersebut

Braak!!!

Betapa terkejutnya dimas ketika menemukan kara pingsan dibelakang pintu dekat ventilasi gudang

"Kar lo kenapa?"ucap dimas mendekat

"Kar gue minta maaf"mohon dimas sambil menangis

"Kar bangun kar"usaha dimas membangunkan kara namun nihil hasilnya tidak berhasil

Karna khawatir dimas pun segera menggendong kara ala bridal style menuju uks

Sesampainya diuks bertepatan devo lah yang piket menjaga uks

"Adek gue kenapa?"cemas devo sambil meraih kara dari gendongan dimas

"Gue juga gak tau,tadi gue nemuin dia udah pingsan digudang"jelas dimas

Karapun dibaringkan diatas kasur uks

"Dek bangun"ucap devo halus sambil meniupkan minyak angin keindra penciuman kara

Mata kara pun sedikit demi sedikit terbuka

"Kara tolong kamu jelasin kenapa bisa kaya gini"ujar aldo sambil mengambil air minum untuk kara

"Minum dulu nih"kara pun meneguk air putih yang diberikan devo hingga habis

"Kara tadi cuma jalan dideket gudang doang kok bang trus kara penasaran ada apa aja di gudang yaudah kara masuk eh pintu nya macet gak bisa kebuka yaa kara pingsan karna gak ada cahaya"bohong kara

"Yaudah makanya lain kali gak usah ketempat sepi coba kalo gak ada dimas abang gak tau deh sekarang kamu ada dimana?"ucap devo sambil mengelus puncak kepala kara

"Dimas..."lirih kara pelan sambil melamun

"Kenapa dek?tanya devo sambil memperhatikan wajah pucat adiknya

"Nggak kok bang"jawab kara tersenyum tulus

"Bang..."panggil kara pada devo yang sedang mengisi daftar buku uks dengan mencantumkan nama kara didalamnya

"Ya?"jawab devo menghentikan aktivitas menulisnya

"Jangan bilang ke papa,mama sama aldo ya?pleasee"mohon kara dengan phuppy eyes miliknya

"Oh iya"terima devo

flashback on

Kara berjalan dengan gontai sambil menitikan airmata sedikit demi sedikit,fikirannya amat kacau,ia berada pada puncak kemarahannya
dan malu yang tidak bisa disembunyikan

"Kak Kara"sapa anak cupu yang pernah ditolong kara sambil tersenyum

Kara hanya membalasnya dengan senyum masam dibibirnya

Namun saat melewati gudang kara merasakan ada yang aneh hanya saja ia tak menghiraukan semuanya

Tiba-tiba muncul seseorang berpakaian serba hitam dari belakangnya.

kara yang mencurigai gerak-gerik seseorang dari balik badanya pun memutar posisinya kebelakang

"Siapa lo?"cegat kara sambil menghapus air matanya

"Lo gak perlu tau siapa gue kara!karna lo udah.kenal.gue sejak.lama."ucapnya penuh penekanan

"Gue?kenal sama lo?hah gak mungkin"elak kara dengan santainya

"Lagi pula gimana gue bisa kenal sama lo,toh muka lo juga ditutup,cuuh!"ledek kara

"Hahaha"tawa menyeramkan muncul dari wanita misterius tersebut,kara pun bergidik ngeri akan tetapi ia segera menenangkan dirinya sendiri

"Halah lo gak usah pura-pura bodoh deh,gue kenal lo dan lo juga kenal sama gue!"

"Trus mau lo apa?"tanya kara menahan amarahnya

"Mau gue?gue mau milik lo jadi milik gue gampang kan?"ucapnya dengan angkuh nya

Rahang kara pun mulai mengeras,jari-jemari yang terus menggenggam roknya,alisnya yang saling bertautan sehingga membentuk kerutan diantaranya menandakan ia sedang menahan amarahnya

Namun baru saja orang misterius itu hendak menancapkan pisau pada tubuh kara,kara berhasil mengelak dan dengan tak sengaja kara melukai lengan orang misterius tersebut

"Aarrgghh,shit!"umpat wanita tersebut karna kesakitan

"Heh ngapain kalian disitu"tanya tukang kebun di sekolah kara

Dengan kecepatan kilat wanita tersebut menarik kara dan mendorongnya masuk kedalam gudang dan langsung mengunci pintu tersebut

Karna kara benci kegelapan dan satu lagi penyakit kara,ia tak bisa berada dalam kegelapan lebih dari 5 menit

Kara pun mengerjapkan matanya mencari sumber cahaya dada nya yang terasa sesak dan sakit kepala yang terus menyerangnya membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan sehingga ia pingsan digudang sampai akhirnya dimas menemukannya.

Flashback off

                       *******

Vote and coment pliss

Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang