part 12

3.7K 147 20
                                    


Rumah sakit
Karapun diperiksa diruang igd
Tak lama dokterpun memanggil davi untuk membicarakan tentang penyakit kara.

"bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya davi khawatir

"Benci untuk saya katakan pak,kini hati dan ginjal kara sudah semakin rusak nyaris tak berfungsi,tapi untuk saat ini kara hanya membutuhkan istirahat yang cukup dan kita harus cepat-cepat mencarikan pendonor yang cocok untuk kara"jelas sang dokter yang  juga menangani kara 10 tahun silam

"Apa tidak ada pendonor yang cocok dirumah sakit ini dok?"tanya davi semakin khawatir

"Tidak pak untuk saat ini belum dapat kami temukan"ujar dokter sambil menggeleng sekilas

"Yasudah trimakasih dok saya pasti akan menemukan pendonor yang cocok untuk anak saya"pamit davi

Kara pun dipindahkan keruang rawat inap VIP yang berfasilitas lengkap tak jauh dari kata apartement dan semuanya pun sudah berkumpul,sekarang sudah pukul 11.45PM dan yang menjaga karapun hanya davi dan sandra

Awalnya sandra menolak untuk menjaga kara dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus dikerjaan akan tetapi davi sulit untuk dibantah

Karapun sadar dan mengerjapkan matanya awalnya buram akan tetapi ia mencium bau yang sangat khas diindra penciumannya ya disini aroma obat yang sangat pekat

Karna tak tega melihat davi dan sandra yang tertidur pulas ia pun mengurungkan niatnya untuk membangunkan mereka

"Sebenarnya ada apa denganku?apa separah ini?berbagai jenis obat ditiap hari yang harus selalu aku konsumsi tanpa aku tau obat macam apa itu,dan sekarang kenapa aku harus berada ditempat ini?"batin kara bertanya tanya

Karna bosan,ia pun mencari ponselnya di nakas meja samping kanan brangkarnya dan iapun menemukannya

Saat membuka lockscreen dan kara sengaja tak membalas chat dari dimas dan entah berapa panggilan tak terjawab dari dimas

Dimas faiqhroni: kar

Dimas faiqhroni :maaf...

Dimas faiqhroni: kar please balas bukan maksud gue mau buat lo sakit tapi...

Dimas faiqhroni:gue sayang sama lo,gak mungkin gue sengaja nyakitin lo oke gue ngaku kalo cara gue salah tapi maaffin gue kar

Dimas faiqhroni:yang tadi gue bilang kalo gue mau nembak cewe lain itu semua bohong kar bohong gue cuma pengen tau kalo lo bener-bener sayang sama gue atau gak,sumpah gue gak tau kalo kejadiannya bakal gini

Dimas faiqhroni: maaf...

3 missed call from: dimas faiqhroni

Dimas faiqhroni :please angkat kar gue khawatir sumpah

Sekilas kara membaca pesan singkat yang dikirim oleh dimas
Dengan tertawa getir tak terasa air matanya sudah membendung di pelupuk matanya hingga tak tertahankan lagi

"Gak semudah itu buat maafin kamu luka yang kamu buat udah terlalu berbekas dihati aku"lirih kara sambil mengusap air matanya

Dimas pov
"Arghh"ringis dimas saat mengobati luka tonjokkan yang ditonjok oleh aldo namun belum sempat sembuh wajah dimas kembali dihantam oleh adit

Flashback on
Dimas,ivan,adit dan ferdy sedang berkumpul di kamar dimas membicarakan tentang kara

"Gimana bro hubungan lo sama kara?"tanya ferdy

"Hmmm sedikit ada problem lah"jawab dimas santai sambil mengompres luka nya dengan es

"Muka lo kenapa mas?"tanya ivan

"Hmm gak kok"bohong dimas

"Problem?bukannya lo tadi habis nembak kara ya?"tanya adit menerka

"Nggak,tadi gue cuma ngetes dia doang kok"jawab dimas yang membuat adit menegang

"Dim lo sadar ga sih?sama apa yang udah lo lakuin terhadap kara"ujar adit serius

"Hmm ya gue tau"acuh dimas

Bughh!!!
Satu tonjokan berhasil mendarat mulus dipipi dimas

"Dim kalo gue tau kalo lo cuma mau mainin dia!gak mungkin gue panggil dia buat nemuin lo,gue bisa liat kalo dia itu tulus sama lo tapi apa balasan lo?lo mikir gak sih persaan dia gimana?"ucap adit setengah berteriak dan itu berhasil menyulut emosi keduanya

Dimas hanya bisa menelan salivanya,mendengar ucapan adit yang memang benar adanya.

"Udah cukup dimas adit,adit lo juga salah ngasih masukan kedimas bukan gitu caranya coba omongin baik-baik selesain dengan kepala dingin,bukan berarti semua masalah bakal selesai dengan cara kekerasan,lo juga dim sekali aja cewe dikecewain buat baiknya tu butuh waktu yang lama"ujar ivan dengan fikiran dewasanya

"Sorry,maafin gue,gue tu cuma pengen lo sadar dan berubah jadi lebih baik dan gue gak mau lo ngerasain sakit hati"penuturan adit dari lubuk hatinya yang membuat dimas berfikir

Flashback off

Ciitt...braak!!!
Bunyi meja belajar dimas yang baru saja dihantam oleh kakinya

"gue bego!kar please maafin gue"ucap dimas berkaca-kaca sambil mencari nope kara

Tiit...tiit...tiit...
Bunyi pertanda bahwa telefon dimas tersambung

"Angkat kar angkat please"gelisah dimas sambil mengacak rambutnya frustasi

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk mohon tunggu beberapa saat lagi"bunyi notifikasi yang menandakan kara tidak mengangkat telpon dimas

06.00AM
Dimas terbangun dari tidurnya dan segera membersihkan dirinya dikamar mandi miliknya

setelah lengkap dengan seragam dan tasnya ia pun turun berniat untuk sarapan dengan keluarganya

"Pagi ma,pa,ella"sapa dimas dengan wajah datarnya

Selesai sarapan dimas berpamitan dan berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobilnya

"Pokoknya gue harus minta maaf ke kara"ucap dimas penuh percaya diri

dimaspun mengendarai mobilnya kerumah kara berniat untuk meminta maaf dan menebus kesalahannya kemarin

namun pagar rumah kara terkunci beberapa kali dimas sempat memanggil dan menekan bel namun hasilnya nihil tidak ada orang dirumah kara

"oh mungkin dia udah nyampe sekolah"batin dimas

Sesampainya disekolah dengan penuh semangat ia melangkahkan kakinya menuju kelas.
Sesampainya didepan kelas ia tak menemukan seseorang yang ia cari

Sekilas dimas melirik jam tangan yang melekat pada pergelangan tangannya

"Udah jam segini tapi kok kara belom dateng ya?"batin dimas berkata-kata

Dimas pun berjalan menuju tempat duduknya dengan ekspresi wajah lesu miliknya

"Lo kenapa dim?sakit?"tanya ivan

"Gak"jawab dimas acuh

"Hmm...gue tau nih pasti soal kara kan?ya kaaan??"ujar ivan menebak

"Hmm ya...lo tau sendiri lah kan"cuek dimas

"Tapi kira-kira dia masuk gak ya hari ini?"khawatir dimas

"J-jadi dimas belom tau kalo kara lagi di opname di rumah sakit???"batin ivan bertanya

"Woy!gue nanyaa kok bengong sih?mikirin apa lu?"sahut dimas sambil mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan ivan

"I-iya tapi kayaknya dia gak masuk deh"jawab ivan ragu

"Kok lu tau?"

"Buset nih orang kenceng amat ngintrogasi gue"maki ivan dalam hatinya

"Ya...biasanya kan kara datengnya selalu awal liat sekarang udah jam berapa,lagian gerbang juga udah mau tutup kalo jam segini"jelas ivan dan dimas pun hanya membalasnya dengan anggukan

"Hmm semoga lo dateng ya kar"batin dimas penuh harap

                    ******
Vote and commen pleasee

Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang