part 13

1.5K 69 0
                                    

"hmm...semoga lo dateng ya kar" batin dimas penuh harap

                         *********

tiba-tiba bu mustika masuk kedalam kelas sontak murid pun bingung karna bel belum berbunyi

"pagii anak-anak"sapa bu mustika

"pagiii buuu"balas murid dengan malas

"kalian bingung ya ibu tiba-tiba dateng? jadi bel sekolah rusak baru ketawan pagi ini nah belum sempat diganti makanya gak bunyi"ucap bu mustika

"ternyata lo emang gak masuk kar" batin dimas kecewa

"eh kenapa sih mas kok cemas gitu keliatannya?"tanya ferdi sambil menepuk punggung dimas

"hm ga papa"ucap dimas singkat

"mas ntar pulang sekolah lu ikut gue yuk"ajak ivan

"lu mau kemana?"tanya dimas

"adadeehh pokoknya lu ikut aja oke"ujar ivan

"hm"gumam dimas setuju

                              •••••

sementara kara masih terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit dengan infus yang setia menancapkan jarumnya pada punggung telapak tangan kara dimana ruangan tersebut hanya berisi Davi,Devo dan Aldo

"paa"panggil kara sambil mengerjapkan matanya yang baru terbangun dari tidurnya

"iya sayang kenapa?"tanya davi lembut

"mama sama lady mana pa?"tanya kara sambil melihat setiap inci ruangan mencari 2 orang sosok yang juga sangat berarti dalam hidupnya

"mama katanya mau cek keadaan kantornya sebentar,kalo lady belum pulang sekolah atau mungkin dia udah dirumah"jawab Davi dan kara hanya mengangguk mengerti

"aldo devo kalian lapar nggak?mau papa beliin makanan?"tanya davi

"boleh tuh pa"ucap devo semangat Aldo hanya tertawa melihat perubahan raut wajah Devo

"devo ikut ya pa"ucap devo seperti anak kecil

"iyaiya,aldo kamu tolong jagain kara sebentar yaa oom sama devo mau nyari makanan keluar sebentar"pesan davi

"siap om"jawab Aldo sigap

Davi dan anak sulungnya pun pergi keluar untuk mencari makanan disekitar rumah sakit sementara diruangan kara tinggalah kara dan aldo

heningg....

"al sebenarnya aku sakit apa sih sampe kayak gini"tanya kara pada aldo

aldo pun mendekat dan mengambil telapak tangan kara sambil menggenggamnya erat karapun bingung harus melakukan apa

"duh ini kenapa gue gugup gini aldo sih natapnya kedaleman"batin kara

"kata om davi kamu cuma kecapekan terus demam tinggi jadii butuh istirahat disini dulu"jawab aldo tenang kara hanya mangut-mangut mendengar pernyataan aldo

"raraa... cepet sembuh yaa"ucap aldo sambil mengelus puncak kepala kara dengan sebelah tangan yang masih digenggamannya

"makasih yaa al"jawab kara dengan senyum manis dibibir pucatnya

"al janji deh kalo rara cepet sembuh al bakal bawa rara ke pasar malam"tawar aldo

"beneran yaaa all"ucap kara girang karna dirinya amat suka bermain dipasar malam dan dibalas anggukan dari aldo

"makasiihhh all"ucap kara sambil memeluk aldo

deg
hati terasa aldo berdegup kencang

"sama-sama"jawab aldo sambil mengelus kepala kara

disisi lain,dimas sedang menahan perihnya dibalik pintu kamar rawat inap kara melihat kejadian didalamnya

"ooh jadi ini cowok yang kara curhatin ke aku waktu itu,aku fikir kamu suka sama aku kar"batin dimas kecewa

baru saja dimas hendak melangkahkan kaki untuk pergi tiba-tiba ivan datang

"mas gue udah selesai dari toiletnya,loh ngapain lu bediri disini masuk dong"ucap ivan sambil membuka pintunya

dimaspun hanya diam sambil mengikuti langkah kaki ivan memasuki ruangan kara

"eehh ivan,sini masuk sama siapa kesini?"tanya kara

"nih sama kerak gorengan"ucap ivan yang mampu memancing tawa kara

"dimas sinii cepetan ngapain dibelakang terus,katanya mau ngeliat kara"ucap ivan

raut wajah kara mendadak datar mengingat kejadian kemarin

"karr...."ucap dimas mendekat

"ngapain lo kesini?"tanya kara dingin

                          ********

Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang