Prologue

2.1K 95 2
                                    

"Jihyun-ah khajima! Ucap seorang namja tampan sambil memegang pergelangan tangan saudara kembarnya

"Mianhe hyung, aku harus pergi karena mungkin kau akan hidup nyaman tanpa aku"

Sebenarnya Jihyun tidak ingin melihat saudara nya menangis seperti ini, tapi Jihyun tetap ingin pergi ke Amerika

"Jimin Hyung kau harus menjaga dirimu dengan baik yah. Kalau tidak aku akan-"

Dorr...
Suara tembakan terdengar begitu nyaring di telinga Jihyun

"Khajima Jihyun-ah"ucap Jimin dengan nada lemah dangan darah yang keluar dari mulutnya. Ya, Jimin melindungi adiknya dari tembakan seseorang dari balik semak-semak.

Sedangkan Jihyun hanya terkejut saat tiba-tiba hyung-nya memeluk tubuhnya erat.

"Hyung kau kenapa?"
Ia tidak menyadari kalau Jimin tertembak, tapi yang jelas dia melihat darah keluar dari mulut hyung nya itu.

Tapi Jimin hanya terus mengatakan "khajima Jihyun-ah"

Seketika Jimin membuka mata nya dan melihat ada Jihyun disana. Dia memeluk Jihyun dan Jihyun pun bertanya-tanya kenapa Hyung nya seperti ini

JIHYUN POV

Segar sekali hari ini, aku jadi ingin pergi jalan-jalan, ahh benar, aku ajak saja Jimin Hyung pergi keluar. Tapi apa Jimin hyung sudah bangun? Ya sudah aku ke kamarnya saja untuk melihat dia.

Tok..tok..tok..

"Min hyung apakah kau sudah bangun?"

Tok..tok..tok..

"Ah kenapa lama sekali, ya sudah aku masuk saja"

Aku membuka pintu itu pelan-pelan, aku kaget saat melihat Jimin Hyung sedang menyebut-nyebut namaku, aku langsung menghampiri dia dan aku melihat keringat digin membasahi wajah dan bajunya.

"Hyung irreona!" aku sangat takut dengan situasi ini, setelah beberapa kali aku membangunkan Hyung ku, akhirnya dia bangun dan dia langsung memeluku

"Khajima Jihyun-ah!"
Aku pun balas memeluk Hyung-ku.

"Aku tidak akan kemana-mana Hyung. Aku janji" ucapku sambil menenangkan Hyung-ku.

"Apakah kau sudah meminum obat mu?"lanjutku

Hyung-ku menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana aku sudah minum obat, aku saja baru bangun"ucap Hyung-ku sambil memukul punggungku.

Kami pun melepaskan pelukan hangat yang sedaritadi kami lakukan. Aku menatap wajah Hyung-ku.

"Hyung apa kau bermimpi buruk lagi? Sudah kubilang kan kau jangan mengingat kejadian itu lagi." ucapku sambil memberikan tatapan dingin ku padanya

"Aku juga tidak ingin mengingat itu, tapi kejadian itu terlalu menempel di otakku sampai aku tidak bisa melepaskannya"jawab Hyung-ku dengan nada yang sangat sedih

"Ya sudah kalau begitu hyung harus mandi sekarang. Lalu aku akan mengajakmu jalan-jalan" suruhku pada saudara kembar ku ini.

"Dan jangan lupa langsung makan dan minum obatmu!"
Lanjutku sambil memasang muka galakku

"Ck.. Arraseo!"
Decihan hyung ku membuatku terkekeh pelan di depan pintu kamarnya.

TBC

Ini cerita pertama ku jadi maaf kalau ceritanya agak kurang memuaskan , jangan lupa Voment ya

MY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang