"Sebenarnya kita akan kemana?" tanya Jimin kepada Jihyun, karena saudara kembar nya itu sukses membuat dia capek meskipun memakai mobil, tapi tetap saja jimin lelah karena berkeliling di kota seoul yang besar ini.
"Ck.. Hyung kenapa kau banyak bicara sekali. Ya sudah bagaimana kalau kita ke taman bunga saja, aku suka tempat itu, tidak terlalu ramai"ucap Jihyun sambil tetap menyetir.
"Arraseo tapi jangan membuatku capek!" ucap Jimin dengan sedikit tersenyum pada Jihyun
"Kereom, kajja!" balas Jihyun dengan nada gembira nya.
###
2 orang namja tampan itu sedang duduk di salah satu kursi kayu yang cukup untuk diduduki oleh 2 orang. Suasana hening karena keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing
"Hyung kau tunggu disini sebentar, jangan kemana-mana aku tidak ingin kau kenapa-napa!" Jihyun berbicara kepada Jimin dengan wajah orang yang sedang menahan ingin pipis.
Jimin pun mengerti jika deongsaeng nya ini ingin segera ke kamar mandi "arraseo, jangan lama-lama"
Jihyun berlari ke arah toilet umum yang berada di tepi kiri Taman. Sedangkan Jimin sedang melamun karena tidak tahu harus melakukan apa saat sendiri seperti ini, Handphone nya pun ia tinggal di mobil karena alasan ingin mengobrol dengan Jihyun tanpa ada yang mengganggu.
"Jihyun-ah"
Teriakan seorang yeoja membuat Jimin menoleh kearah suara tersebut, secara tiba-tiba yeoja itu memeluk Jimin "nan bokgosippeo" kata-kata itu keluar dari mulut yeoja tersebut dan membuat Jimin langsung berdiri dari duduknya."Neon nuguya? Kenapa kau menyentuhku?"
Jimin merasa pusing sekarang dan merasakan dadanya agak sesak."Nan Jihyun aniya, sekarang pergi dari sini atau aku akan menelpon keamanan"
Ancam Jimin dengan muka yang bisa dibilang pucat itu"Kau kenapa Jihyun-ah? Nigga eodi appo? Eoh, Kenapa badanmu panas sekali?" tanya yeoja itu sambil memegang dahi Jimin yang sudah basah karena keringan dinginnya.
Jimin yang tidak bisa menerima sentuhan itu langsung duduk karena tidak bisa menahan tubuhnya lagi "nan Jihyun aniya, kka!" bentak Jimin meskipun suaranya sedikit tidak terdengar karena tubuhnya lemas.
"Kalau kau benci padaku harusnya kau bilang, jangan membuatku sakit hati dengan pura-pura tidak mengenalku" suaranya terdengar sedikit lirih karena menahan tangisnya.
"Hyung!!" teriak Jihyun yang masih berada di dekat toilet.
Jihyun pov
Aku sudah merasa lega sekarang karena aku sudah tidak menahan pipis lagi. Aku langsung keluar dari toilet dan aku sangat terkejut melihat Hyung-ku sedang bersama seorang yeoja yang terlihat familiar dimata ku. 'Andwae' batin Jihyun.
Aku langsung berlari kearah hyung ku dan kaget ketika melihat yeoja yang sedang menangis ini adalah teman sekelas ku di sekolah. Tapi aku lebih kaget saat melihat hyung ku duduk lemas dan sudah memejamkan mata dengan nafas yang tak teratur.
"Jihyun, kalau kau Jihyun ini siapa?"tanya jihyo-teman sekelasku- dengan wajah yang sangat bingung.
"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang!" jawabku sambil meregoh handphone dari dalam saku celanaku, lalu memijit beberapa huruf pada kontak telpon ku.
"Yeobbeoseo, Kang seongsengim, ini aku Jihyun, Jimin hyung tidak sadarkan diri lagi!" ucapku pada Uisa yang sudah merawat Jimin hyung selama 4 tahun terakhir.
"Langsung bawa Jimin kerumah sakit ku" ucap Kang seongseng di sebrang sana dan langsung mematikan telpon nya.
Aku langsung memapah tubuh Jimin hyung "ayo bantu aku!" ucapku pada Jihyo yang hanya menatap ku sambil memasang wajah bingung. "Ah, ne"
Aku dan Jihyo sudah berhasil membawa Jimin hyung kedalam mobil, dan Jihyo ikut denganku ke rumah sakit, karena aku harus menjelaskan ini padanya.
###
Author povJihyun melihat hyung nya terbaring diatas ranjang rumah sakit untuk ke sekian puluh kalinya, membuat dia menyesal karena telah meninggalkannya tadi..
"Jihyo-ah"ucap Jihyun lirih
"Bisa kau jelaskan!" jawab Jihyo dengan nada suaranya yang agak ditekan meminta penjelasan pada Jihyun
"Baiklah. Dia adalah saudara kembarku, namanya Park Jimin. Aku tidak pernah menceritakannya pada siapa pun . banyak yang tahu kalau aku mempunyai kembaran meskipun aku dan Jimin berbeda sekolah. Aku sangat menyayanginya begitupun sebaliknya. Tapi karena ku dia menjadi mempunyai penyakit jantung, dan dia menjadi tidak pernah berinteraksi dengan siapapun selain aku. Emm, Jihyo-ah apa mungkin tadi kau menyentuhnya?" penjelasan yang sangat panjang dan diakhiri sebuah pertanyaan yang keluar dari mulut Jihyun tanpa membiarkan Jihyo memberikan komentar nya.
"Mianhe jihyun-ah.. tadi aku lagsung memeluk dan mengatakan kalau aku merindukanmu, karena aku kira itu adalah kau. Jeongmal mianhe Jihyun-ah" ucap Jihyo dengan nada lirih.
Entah mengapa Jihyun yang sedaritadi gelisah langsung merubah ekspresinya dengan wajah marah. Ia marah karena tahu apa yang telah dilakukan Jihyo pada hyung-nya yang menyebabkan Hyung nya harus berada dirumah sakit.
"Kka..." usir Jihyun kepada Jihyo dengan berteriak.
TBC..
Maafin sekali lagi kalau ceritanya mugkin bikin kalian agak gak ngerti. Kalau gak ngerti bisa langsung coment kok
KAMU SEDANG MEMBACA
MY [END]
أدب الهواةMungkin sudah takdirku mempunyai segala sesuatu yang buruk dan tanpa adanya kebahagian. Tapi terima Kasih karena aku masih mempunyai kebahagian lewat Kasih sayang adik kembarku, sahabat-sahabatku, dan keluargaku. Dan aku ingin berterima Kasih juga...