Lamunanku buyar kala kau lewat membawa setumpuk senyum, lalu kau beri rata senyummu itu ke anak penjual tisu dan beberapa orang yang asing menurutku
Sedangkan aku
Menatap jauh dari balik punggung
Memanggil keras dalam sudut hati
Sapa tak mungkin terucap
Apalagi tatap-menatapTak apalah lewat saja lagi
Itu sudah cukup bagiku
mendapatkan sisa sedikit senyummu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-kupuisi
PoesiaKetika rasa tak lebih baik dari kata, maka puisi adalah diam yang paling berarti || karya author sendiri.