CHAPTER 06 : TWO HEARTS

443 74 10
                                    

"Halo? Kamu kenapa Suzy? Apa kamu bisa mendengarku?"

"Apa?" Suzy berkedip, merasa seperti dirinya dilempar keluar dari lamunannya untuk mendapati dirinya ditatap oleh Sehun yang terlihat bingung. Tangannya masih menempel di kaki Sehun.

Sehun menyeringai sedikit. "Di mana kau sekarang?"

Suzy tersipu, menyadari bahwa dia telah memikirkan pertemuan aneh antara dirinya dengan Minho tiga hari yang lalu. Dia tidak mencintainya seperti yang dikatakan oleh teman-temannya, tapi pada saat yang sama komentar Krystal tentang dirinya yang tidak pernah berkencan dengan siapa pun selama beberapa tahun telah membuatnya terpukul. Terus terang, dia merasa sedikit putus asa.

"Tidak ada tempat yang menjadi perhatianmu."

"Tch, aku bisa tahu tampang itu. Kamu sedang berkhayal, bukan?"

"Tidak!" Wajah Suzy menjadi lebih redup lagi. "Aku hanya.. memikirkan, umm, tentang sesuatu."

"Ya, ada hubungannya dengan pria. Aku berani bertaruh."

Suzy menegang dan merasa dirinya bersikap defensif. "Jadi, bagaimana kalau ya? Masalah bagimu?"

"Tidak masalah bagiku, tapi kamu harus menyelesaikan proses terapi ini. Aku membayarmu untuk membantuku, kau tahu kan."

"Sebenarnya, jika kamu lupa, asuransimu mencakup ini."

Giliran wajah Sehun yang sekarang memerah karena perkataan bodohnya itu. "Terserah, aku akan membayarnya jika kamu tidak membantuku pulih dalam waktu enam minggu."

Suzy menatapnya dengan tatapan tak percaya. "Jadi, kamu akan tetap disini selama waktu yang kamu butuhkan? Kamu tidak akan menyerah setelah asuransimu berhenti membayar?"

Tatapan harapan, kegembiraan, dan hal lain yang tidak dapat dia tempatkan di matanya melelehkan hatinya, dan Sehun harus menolak keinginan untuk tersenyum dan menarik wanita muda itu ke pelukannya. "Terserah yeoja, buat aku kembali pulih supaya aku bisa hidup dengan baik lagi."

Suzy menjadi salut mendengarnya, dia menyadari bahwa dia mungkin sudah cukup dekat dengannya karena bisa mendengar Sehun mengatakan sesuatu yang bersifat pribadi. "Ya, pak."

Dia kembali memijat kaki Sehun, yang sekarang telah hampir tiga minggu benar-benar merasakan setiap sentuhannya. Sehun harus menahan keinginan untuk membuat suara saat dia memijat bagian yang sakit. Meskipun begitu, dia menyukainya. Kemudian, dia menyandarkan kepalanya ke bantal dan mendesah puas saat pikirannya berkelana ke dunia fantasinya.

"Sekarang siapa yang berada di la-la land?" Suzy terkikik.

Sehun hanya mendengus. "Jadi bagaimana kalau ya? Paling tidak aku tidak menyangkalnya."

"Hei, aku tidak pernah mengatakan berfantasi tentang tunanganmu adalah hal yang buruk."

"Hah?" Bagaimana bisa Suzy membuat anggapan bahwa dia memikirkan Sulli, dia bertanya-tanya dalam hati.

"Nah, kamu bukan satu-satunya yang bisa mengenali tampang seseorang, dan melihat ekspresi di wajahmu pasti ada seorang wanita menarik yang sedang menari-nari di kepalamu semenit yang lalu."

Sehun membuang muka, dia tahu itu benar. Tapi bukan tunangannya yang sedang menari-nari dalam pikirannya. Wanita itu adalah seseorang yang berbeda, dengan lebih banyak kepolosan dan kehidupan di matanya.

"Suzy?"

Keheningan yang nyaman di antara mereka hancur saat mereka berdua berpaling untuk melihat Minho yang terlihat sangat pemalu, memegang buket bunga mawar merah.

Suzy tersenyum. "Minho, kamu mengejutkanku!"

Minho tersipu, mengulurkan buket bunga itu. "Ini, umm, untukmu
Suzy. Aku melihat ini di toko dan, umm, memikirkanmu, karena, yah, ingat, aku biasa memberikannya padamu sepanjang waktu di perguruan tinggi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I think, I love you.. Mr. Oh !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang