Suzy tidak bercanda saat dia mengatakan terapi itu akan lebih sulit seiring berjalannya waktu. Sejak pertama kali kaki Sehun bergerak delapan hari yang lalu, dia telah bekerja keras setiap kali meninggalkan klinik dengan kondisi penuh keringat."Ayo, dorong terus," kata Suzy memberi semangat.
Sehun meringis dan menggeram sedikit saat berusaha menggerakan kakinya. "Aku sedang mencobanya, yeoja. Menurutmu apa yang sedang aku lakukan?"
"Tidak, kamu tidak mendorong dengan sekuat tenaga, aku tahu itu."
"Apa yang kamu tahu? Kamu tidak berada dalam tubuhku yang sialan ini!"
"Benar, tapi aku ingat apa yang kamu lakukan kemarin."
Sehun menggeram dan menutup mulutnya, memikirkan tidak ada gunanya berdebat lagi, dan mendorong dengan segenap kekuatannya.
Suzy saat ini mendorong kaki kiri Sehun secara perlahan saat dia mencoba meregangkannya. Tidak terlalu banyak perkembangan berarti karena kakinya masih terlihat kaku.
Sehun hanya berhasil menggerakan kakinya dari meja dan dirinya sudah merasa kesulitan melakukannya. "Aku rasa ini tidak ada gunanya!" kata Sehun sambil terengah-engah.
"Tentu ada," Jawab Suzy dengan santai. "Kurasa hanya itu yang perlu kita lakukan hari ini."
"Aku ingin mengatakan ini.." balas Sehun dengan napas berat, "Aku bersumpah bahwa kau mencoba membunuhku."
Suzy hanya tertawa dan memindahkan Sehun ke posisi semula. "Aku akan mengambil es, jadi tunggu di sini."
Dia menghilang sesaat dan kemudian kembali membawa sebuah kotak biru yang berisi es.
Sehun sangat merasa tidak senang dengan proses terapi ini. Dari keseluruhan sesi terapi yang pernah dilakukan dihari sebelumnya, sesi ini berlangsung selama dua jam bukan satu jam seperti biasanya.
"Baiklah," kata Suzy saat mengambil timer dan mengaturnya selama sepuluh menit, "Aku akan mendinginkan kakimu di es untuk sementara, dan kemudian aku akan memijatnya, dan kemudian selesai..." katanya dengan gembira.
"Tch, kau membuatku terdengar seperti ikan atau sesuatu yang harus dingin."
Suzy terkikik. "Terserah apa katamu," jawabnya. "Aku akan memeriksa pasien yang lain, tunggulah sebentar."
Sehun mengangguk dan menyandarkan kepalanya ke bantal yang dia letakkan di belakang kepalanya. Dia merasa sangat nyaman saat kakinya menjadi mati rasa karena kedinginan.
Terapi ini, dia telah memutuskan, tidak terlalu begitu buruk saat dia melihat Suzy bergerak di samping seorang pria tua yang sedang menggunakan salah satu mesin berat. Suzy tersenyum dan membantunya menggerakkan lengan pria tua tersebut dengan benar.
"Hei, Sehun!"
Sebuah panggilan namanya membuyarkan pandangan Sehun dari Suzy. Dia menggeram. Oke, jadi mungkin ini adalah saat yang buruk itu. "Kai, apa yang kau inginkan?"
"Aku hanya ingin memeriksa kondisi teman baruku!"
"Aku bukan teman barumu. Jadi, tinggalkan aku sendiri. Aku belum tidur selama berhari-hari."
"Baiklah, baiklah, tidak perlu bersikap defensif seperti itu." Kai bersandar pada meja di dekatnya sambil tersenyum. "Jadi, bagaimana terapi hari ini? Aku mendengar kamu dan Suzy saling berteriak tadi, jadi itu pasti bertanda bahwa kamu telah menyelesaikan sesuatu."
Sehun tersipu malu. Dia dan Suzy sudah sering berteriak setiap hari, namun baru saat itu, saat adrenalinnya memompa naik, dia benar-benar menyelesaikan sesuatu, karena Suzy ingin membuktikan bahwa dia salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I think, I love you.. Mr. Oh !
Fanfiction[SLOW UPDATE] Bae Suzy adalah seorang terapis fisik berusia 23 tahun. Suatu hari, dia mendapatkan seorang pasien korban kecelakaan mobil yang bernama Oh Sehun. Seiring dengan berjalannya waktu, Suzy merasakan ada sesuatu yang salah dengan dirinya...