CHAPTER 02 : MR. OH

727 103 8
                                    

Suzy benar-benar dalam suasana hati yang baik pada pukul 03:00 siang. Dia telah berhasil menangani dua pasien, pertama dengan kasus cedera bahu yang cukup mengerikan, dan yang kedua dengan kasus seseorang yang berpikir tidak akan pernah bisa menggunakan kaki kanannya lagi. Dia tersenyum penuh kemenangan, rasanya dia ingin berteriak kepada dunia bahwa dia telah berhasil melakukannya. Dirinya merasa sangat bangga karena bisa membantu orang-orang seperti itu.

Tiba-tiba perutnya berbunyi, dan itu membuat Suzy menyadari bahwa dia belum makan siang. Dia melirik papan dan terlihat lega saat melihat namanya belum ada. Kemudian, dia menyelinap ke ruang belakang dan menuju sebuah lemari kecil untuk mengambil ramen yang dibawanya. Dia lalu menempatkan ramen itu ke dalam microwave untuk memanaskannya.

Dia duduk dikursi dan membaca koran yang ada dimeja. Menunggu sampai ramennya siap untuk dimakan.

"Baunya enak." Kai muncul dari pintu, mengendus bau ramen milik Suzy lalu dia tersenyum. "Ramen?"

"Ya." Suzy menjawabnya dengan santai, lalu membalik koran ke halaman berikutnya dengan posisi kakinya yang berada di kursi satunya lagi.

Kai berjalan mendekat dan duduk di depannya dengan senyum khasnya.

"Apa?"

"Kau terlihat terlalu nyaman. Apa kamu tidak memiliki pasien sekarang?"

Suzy mengangkat bahu. "Dia belum datang, dan aku belum makan siang tadi."

"Oh benar, tapi jika ramenmu sudah siap, apa aku boleh memintanya?"

Suzy memelototinya. "Jangan berharap!"
Microwave berbunyi dan Suzy bangkit dari kursinya untuk mengambil makanan yang sangat dia dibutuhkan saat ini.

Tiba-tiba, Naeun membuka pintu. "Suzy, pasienmu sudah sampai di sini."

Suzy menatap mangkuknya yang baru saja siap untuk dimakan, lalu mengerutkan kening. "Baiklah. Aku akan keluar sebentar lagi."

Naeun mengangguk dan menutup pintu.

Kai mengangkat sebelah alisnya bingung. "Jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

Suzy mengangkat bahu. "Meneguknya, tentu saja."

Dan dia lakukan. Dalam catatan waktu sekitar satu menit tiga puluh detik dia berhasil minum seluruh semangkuk ramen, mengusap bibirnya ketika ia selesai melakukannya. Kai hanya bisa menatap mangkuk kosong itu saat Suzy berjalan keluar dari ruangan.

"Di mana dia Naeun?"

"Di dalam ruang pemeriksaan nomor enam."

"Terima kasih."

Suzy berjalan ke ruangan tersebut, lalu mengambil catatan grafik yang berada di depan pintu untuk memastikan bahwa ini adalah pasiennya. "Ah benar, Tuan Oh..." Gumamnya. Dia merasa nama itu terdengar familiar untuknya, tetapi dia tidak dapat mengingatnya.

Suzy membuka pintu, kemudian masuk kedalam ruangan dan menutup pintunya kembali. Saat dia berbalik, dia mendapati sosok seorang wanita yang dia kenal. "S-Sulli?"

Seorang wanita cantik yang sekilas terlihat mirip dengan Suzy berbalik dari tempat duduknya, sambil memegang tangan seorang pria yang duduk dikursi roda, kemudian wanita itu tersenyum padanya. Suzy sangat terkejut dengan kehadirannya dan mengingat bahwa dia tidak pernah menemui sepupunya itu selama bertahun-tahun.

"Ya, ini aku." Kata Sulli sambil tertawa kecil.

"Itu adalah alasan mengapa nama itu terdengar begitu akrab bagiku. Itu semua masuk akal sekarang. Kartu ucapan, surat, semua hal itu..." Suzy bergumam saat dia berjalan ke depan, mendekati pasangan muda itu.

I think, I love you.. Mr. Oh !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang