TWO

848 67 5
                                    

Tokyo University

9 a.m

"Ah gue telat ini," gerutu Sakura sambil keluar dari mobil.

"Bukan salah gue kak. Salahin tuh cowok belagu, kalo bukan gara-gara dia lo gak bakal-"

"Shut up Hinata," bentak Sakura, mukannya pun sudah merah padam menahan marah," Oke berhenti nyalahin orang, sejak kapan adek gue jadi cemen begini, gak mau ngakuin kesalahannya," ucap Sakura sambil menjitak kepala Hinata

"Ittai, sakit tau kak. Apaan sih pake ngejitak segala," ucap Hinata sambil mengelus-elus kepalanya.

"Lagian ya lo itu pengecut, gak mau ngakuin kesalahan lo. Udah jelas-jelas cowok tampan kaya Sasuke itu ya gak mungkin lah nabrak mobil lo!" sungut Sakura, "Udah ah, gue duluan udah telat gue masuk kelas. Awas lo sampe bolos kuliah, gue aduin," ucap Sakura sambil lari masuk kedalam kampus.

"Dasar tukang ngadu," cibir Hinata sambil berjalan memasuki area kampus.

"Hiin!"

"Hinata!"

"WOY HINATA!"

"Aduh, lo gak usah teriak di telinga gue bisa gak sih," ucap Hinata sambil menggosok-gosok telinganya yang pengang akibat ulah sahabatnya.

Ya sahabat, kalian gak salah denger kok. Namanya Sabaku No Gaara, dan Akasuna Sasori. Sama-sama anak gurun pasir. Berambut merah, dan berwajah tampan.

"Lagian lo gue panggil dari tadi gak nengok-nengok," ucap Sasori sambil merangkul pundak Hinata.

"Lagian Hin, kamu kok tumben berangkat jam segini. Biasanya juga nyampenya telat," ucap Gaara kalem. Ya diantara mereka bertiga, hanya Gaara seoranglah yang kalem, adem ayem.

"Yah, gue nganterik tuh sih kak Sakura. Dia narik paksa gue dari surganya gue," ucap Hinata hiperbolis

"Alah gak mungkin lo masuk surga, lo aja bergajulan kaya gini,"ledek Sasori

"Yeh, dasar curut merah. Maksud gue tuh surganya tempat tidur, lagian gini-gini tuhan juga tau, kalo cewek cantik, beriman kayaa gue bakalan masuk surga," ucap Hinata bersombong ria

"Alah cantik darimananya? Diliat dari sedotan dari menara Tokyo kali ah. Masih cantikan kakak-kakak lo lah kemana-mana, lo mah aduh gak ada apa-apanya," ucap Sasori mengingatkan akan nasib Hinata si itik buruk rupa diantara angsa-angsa putih.

"Apaan lo, enak aja gini-gini gue juara karate tau gak! Gue juga cantik kok ya kan baby panda?" ucap Hinata meminta persetujuan kepada Gaara yang sedari tadi hanya diam mendengarkan perdebatan antara kedua sahabatnya.

"Hmm," gumam Gaara yang hanya menanggapi seadanya pertanyaan Hinata, tanpa melihat kearah siempu yang nanya.

"Tuh liat sendiri, Gaara aja bilang gue cantik," ucap Hinata sambil menjulurkan lidahnya.

"Gaaranya aja yang bu-" Sasori pun langsung mendapatkan pelototan dari Gaara, "Hehe abaikan," ucap Sasori gaje

Hinata yang melihatnya pun hanya terkikik kecil. Mereka pun melanjutkan perjalanannya untuk mencapai surganya para mahasiswa dan mahasiswi yaitu Kantin ya Kantin.

Jangan salah, kantin di Universitas Tokyo ini sangat enak makananya,gak kalah seperti makanan di cafe.Tempatnya pun sangat nyaman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who Knows?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang