SIX

645 44 1
                                    

"Ah, Sasuke silahkan diminum," ucap Sakura sambil tersenyum.

"Hm, arigatou," ucap Sasuke.

"Hehe, kita ketemu lagi ya. Jadi temen dari popoknya Naruto itu lo? Wah dunia sempit ya," ucap Sakura

"Hm, itu tadi siapa?" tanya Sasuke

Sakura pun mengerutkan keningnya. Sasuke yang melihat Sakura bingung pun mencoba untuk menambahkan kalimatnya.

"Yang ngebukain pintu"

"Oh, itu adik gue," ucap Sakura yang baru saja mengerti ucapan Sasuke, "Emangnya kenapa?" tanya Sakura penasaran.

"Gak apa-apa. Emangnya lo berapa bersaudara?" tanya Sasuke.

"Empat bersaudara, emangnya kenapa sih? Lo suka ya sama Shion?" tanya Sakura penasaran.

"Enggak"

"Ah, jangan boong lo, anggap aja gue temen lo juga. Kan sahabat lo pacar gue," ucap Sakura

"Bisa kita mulai les gitarnya?" tanya Sasuke mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ah, gak asik lo"

.

"Ih anjir, ini studio apa sarang penyamun. Joroknya minta ampun," gerutu Hinata sambil membersihkan studio musik yang lebih mirip sarang penyamun.

Hinata pun mulai menyapu, dan membersihkan segala macam benda yang berada di situ. Mengelapnya hingga bersih, lalu mengepelnya. Peluh terus membanjiri Hinata.

15 menit kemudian

"Asik, akhirnya selesai juga. Capek banget gue, badan mau remuk rasanya. Selain jutek tuh cowok ayam emang jorok banget, gue yakin gak bakalan ada perempuan yang mau sama dia," cerocos Hinata.

Hinata pun mengedarkan kesekeliling ruangan yang sudah dia bersihkan.

"Emang lo doang yang terbaik Hin," puji Hinata kepada dirinya sendiri.

Hinata pun bingung apa yang harus dilakukannya, dia pun langsung melirik kearah grand piano yang bertengger manis seakan meminta untuk disentuh oleh Hinata.

"Main satu lagu gak masalah kali ya," ucap Hinata. Hinata pun langsung menuju grand piano dan menyamankan dirinya sendiri.

Lagu dari Beethoven berjudul Fur Elise. Judul aslinya adalah Bagatelle ada 25 dalam A minor.
Mengalun lembut di dalam studio musik Sasuke.

Prok prok prok

Hinata pun terkejut melihat ada orang yang menyaksikan dirinya bermain piano. Lantaran posisi piano yang membelakangi arah pintu, jadi Hinata tidak bisa melihat orang yang baru saja memberinya tepuk tangan.

Hinata pun membalikkan badannya dan mengerutkan alisnya,"Sai?"

.

"Bukan seperti itu, begini yang benar," Sasuke pun membenarkan jari Sakura.

"Coba sekarang petik senarnya," ucap Sasuke.

Sakura pun mencoba untuk memetik senarnya, sesuai perintah Sasuke.

Jreng

"Wihh, gak sumbang," pekik Sakura senang.

"Lo harus latihan lagi, terutama pas pemindahan jari lo harus bener biar gak sumbang," ucap Sasuke sambil memberes- bereskan barang-barangnya.

"Ehehe, siap boss. Oh iya lo kapan bisa ngajarin gue lagi?" tanya Sakura sambil memindahakan gitarnya.

"Hari minggu mungkin, soalnya gue lagi padet. Emang lo ngambil nilainya kapan?" tanya Sasuke datar.

Who Knows?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang