"Ada saatnya gue nyerah, ada saatnya gue harus relain lo, meski gue sayang, amat sangat sayang sama lo."-Ali
Prilly pov
Gue dengan lesunya berjalan ke arah bus yang di depannya ditempeli angka dua. Bisa saja gue sama Ali satu bus, tapi nyatanya bus dikelompokkan sesuai jurusannya. Entah sejak kemarin, kenapa gue selalalu mikirin Ali? Tepanya Ali dan filosofi jamnya.
"Prill! Sini, duduk sama gue," kata salah satu cewek satu jurusan sama gue yang duduk di deretan bangku nomor dua di belakang supir bus pariwisata. Namanya, Ita, enggak terlalu deket, sih, tapi anaknya baik dan care.
Gue jalan ke arah bangku yang di duduki Ita, kemudian yunggingin senyum ramah sama cewek manis di hadapan gue, ya, gue akuin dia lebih manis dari gue.
Gue ngambil ponsel yang ada di saku, aplikasi google maps-lah yang menjadi tujuan utama gue kini. Bandung, kota indah dengan sejuta pesonanya itulah yang akan menjadi tujuan kami. Sejak lama gue mimpi di kemudian hari, gue bisa ke kota indah yang satu ini dengan seseorang yang gue sayangin, tapi sampai saat ini rasanya belum ada yang pernah bener-bener gue cinta. Bahkan, kadang gue bingung sama perasaan gue ke Kak Ardi atau Ali.
"Jangan ngelamun, nanti kesambet jin, loh." Pepatah orang dulu dari Ita yang sedang mengunyah snack-nyalah yang membuyarkan lamunan gue.
"Iya, jinnya, elo," ucap gue bergurau.
"Enak, aja! Gue cantik tau." Ita protes sambil nyolot.
Kalo kalian mau tau wajahnya, ini gue kasih foto candid-nya. Dan jangan kaget, ya. Mukanya emang rada mirip Selena Gomez.
Enggak heran, sih, kalau dia jadi primadona di kampus gue. Dan fakta yang awalnya bikin gue terkejut adalah : dia cewek pertama yang nolak Kak Ardi (Baca : dia terang-terangan bilang Kak Ardi enggak ganteng bagi dia)
Dan kalau kalian kepo sama Kak Ardi, biar gue kasih fotonya, yang-entah-kenapa dia kirim fotonya sendiri lewat lain buat gue yang sebenernya enggak gue peduliin.
Lumayan ganteng, apa lagi senyumnya itu, loh, manis, tapi gue rasa lebih manis senyum Ali. Lebih manis lagi ketawanya, Liat, deh, kalau liat senyum atau ketawa Ali lo pasti melted.
KAMU SEDANG MEMBACA
CoGan Penjual Pulsa
FanfictionHUMOR Inilah siklus perjalanan hidup jomblowan, sang pencari cinta meski bertampang tampan rupawan, punya hidup yang selalu dikelilingi cecan, tapi enggak ada yang cocok. Sampai pertemuan di konter pulsa mengubah sebagian hidupnya. Intinya Jatuh cin...