Ali hilang dari hadapan gua dan gua menuju kelas. Ganteng iya, kelakuan tengil minta ampun
Eh tapi mukanya itu loh ganteng banget, apaan sih gua jangan gua terkontaminasi perkataan modus dia
Aduh baru aja sampai didepan kelas gua kelupaan, kalau hari ini gua harus ke perpustakaan buat cari referensi bacaan untuk materi tugas
Tepok jidat
Gua berbalik dan berlari menuju perpustakaan yang terletak paling ujung, em jangan ditanya jauhnya
Author pov
Gadis itu berlari dengan cepat menuju perpustakaan, setelah sampai gadis itu segera mengatur nafasnya yang tidak beraturan
Ruangan perpustakaan itu kini terlihat sangat sepi, bahkan penjaga yang biasanya duduk di depan perpustakaan kini belum datang
'Gelap' itulah yang dapat menggambarkan ruangan sunyi ini yang minim pencahayaan
Prilly mengarahkan matanya ke seluruh penjuru ruangan dari pintu masuk "Hm...gua berani" ucapnya sembari memajukan satu langkah kakinya
Prilly mulai mencari beberapa buku yang ia butuhkan, tinggal satu buku yang belum Prilly temukan sedari tadi. Prilly berusaha mencarinya, bisa saja ia kedahuluan orang lain. Bagaimana tidak buku-buku yang dibutuhkannya saat ini hanya ada beberapa
Prilly menuju rak disampingnya, rak paling gelap mau bagaimana lagi demi mencari buku itu
Dan,
Bruk
Terdengar suara keras dari rak yang berjarak 4 langkah darinya. Suara benturan disusul jatuhnya beberapa buku
Dug.....gida...giduk suara sepatu kuda
"Woy author tengil bisa serius kagak?" Tanya Prilly pada author terbaik (hem)
Author yang baik pun menatap Prilly sinis "ok gua stop aje ceritanya. Mau?"
Prilly pun menatap malas "belum juga Ali ungkapin cinta, belum juga ada scene yang unyu-unyu. Yaudah deh sorry thor yang baik hati"
Author yang baik pun kembali mengetik naskah cerita
(Apaan sih ane, gaje dikit gapapalah)
Sontak gadis itu kaget dan berjongkok menangkup tangannya dan menyandarkan wajahnya pada tangannya "Aaa Prilly takut"
Terlebih saat Prilly melihat bayangan dari arah berlawanan dengannya dan ada tangan yang memegang pundaknya
Mana ada hantu yang bisa memegang pundak, Prilly dengan ragu mendongkakkan wajahnya
Prilly segera menggenggam tangan Ali erat pria didepannya "Aaa Ali gua takut"
Ali yang melihat tingkah Prilly hanya cengar-cengir, senyam-senyum penuh makna "tenang ada Ali disini. Elo takut kenapa sih?"
Prilly menarik nafasnya panjang "ada suara buku jatuh, kan gua takut," Prilly memberi jeda pada kalimatnya "eh tapi kenapa lo disini?"
Ali memasang senyum terpolosnya "yang jatuhin buku itu gua hehehe, gak sengaja tadi soalnya mau cari buku" ucapnya sembari menunjuk buou yang ada ditangannya
Prilly yang tadinya menggenggam tangan Ali segera melepasnya kasar "huf. Ngampet banget sih, kesel tau gak, bikin takut. Sabar Prill, sabar"
"Bilang aja lo pura-pura takut, biar dapet perhatian CoGan. Ya kan?" Ali menaikkan satu alisnya dan memasang senyum terbaiknya
"Tobat Li, tobat. Bikin orang kesel mulu, udah ah gua mau kekelas"
'Dari pada ketemu dia mulu, mendingan gua balik kekelas'
KAMU SEDANG MEMBACA
CoGan Penjual Pulsa
FanficHUMOR Inilah siklus perjalanan hidup jomblowan, sang pencari cinta meski bertampang tampan rupawan, punya hidup yang selalu dikelilingi cecan, tapi enggak ada yang cocok. Sampai pertemuan di konter pulsa mengubah sebagian hidupnya. Intinya Jatuh cin...