1

1.8K 124 0
                                    

Erlin Tipnare, gadis itu mendengus malas sesaat sahabatnya meminta dia untuk menemani berkencan. Oh ayolah, bahkan Erlin belum menemukan Mate-nya dan kini ia harus menjadi obat nyamuk di antara Saskia dan Alpha Danial.

"Ya ya ya, ayolah Lin." Ujar Saskia dengan nada melasnya.

"Apa kau sudah memberitahu tentang ini pada Alpha Leo?"

Alpha Leo, adalah pemimpin pack yang mereka tempati saat ini. Saskia adalah adik satu-satunya dari Leo, sedangkan Erlin sendiri merupakan anak ex-beta dari pack tersebut.

Crismoon Pack, tempat dimana Saskia dan Erlin menjadi sahabat. Adik beta itu sangat klop dengan Erlin, baginya mereka sudah seperti kakak beradik walaupun tak sedarah.

Saskia menggelengkan kepala, Erlin menggeram kesal.

"Bagaimana kau tidak memberitahu kakakmu kalau kau sudah bertemu mate mu, aku tidak ikut campur jika Alpha akan marah ataupun mencak-mencak."

Saskia menggigit bibir dalamnya. Benar juga apa yang dikatakan Erlin, tapi kakaknya pasti tidak mendukungnya.

"Dengar, Kia. Seburuk apapun mate mu, dia tetaplah pasangan yang diberikan Moongoddes untukmu, kalian di jodohkan untuk saling melengkapi."

"Kau tahu sendiri jika... Danial pernah menyerang pack kita dengan alasan tak masuk akal, bahkan ia juga mencelakai kakak ku dan Ayahmu ketika menjabat dulu."

Keinginan Saskia untuk menjauhi Danial bukanlah langkah yang tepat, gadis itu bahkan meminta Erlin untuk menemaninya ketika berbicara dengan Danial.

"Lalu setelah itu apa lagi. Kau ingin dia merejectmu, begitu? Saskia, kau bukan anak kecil lagi. Aku yakin kak Leo pasti akan menyetujui hubungan kalian. Daripada kau ingin menjauhi Danial, lebih baik kau berpikir tentang bagaimana caranya kak Leo dan Alpha Danial akur kembali."

Bagaikan mendapat gulali termanis sepanjang sejarah, Saskia mengangguk bahagia mendengar saran Erlin. Gadis itu memeluk Erlin dengan erat, sedangkan Erlin berusaha mengatur napasnya yang sesak.

"Terimakasih Lin, kau memang yang terbaik."

"Kita batalkan plan A, aku akan mengatur kembali rencana yang lain."

Erlin hanya berdehem menjawabi ucapan Saskia.

"Oh ya, kapan kau bertemu Mate mu?" Tanya Saskia sembari menaik-turunkan alisnya, menggoda Erlin yang tetap setia pada kelajangannya.

"Brisik!" Erlin berjalan cepat meninggalkan Saskia yang tengah terbahak-bahak, ia sangat sensitif dengan pembahasan jodoh.

---

Di tempat lain, seorang pria duduk dikursi kebesarannya. Pria itu termenung memikirkan kehidupannya, apakah selamanya ia memimpin klan ini dengan sendiri?

Bagi orang lain, rogue adalah werewolf terhina yang ada dalam sejarah. Tak dapat dipungkiri, klan nya seringkali menebar kerusuhan dan teror pada pack-pack lain.

Rogue terkenal akan kekejaman dan kelicikannya. Pria itu tidak memungkiri, ia juga merasa seperti pembunuh yang haus akan darah serta kekuasaan.

Serigala liar atau yang dikenal sebagai Rogue, mereka ditampung oleh pria itu. Dilatih untuk menyerang dan mempertahankan diri yang suatu saat pasti akan berguna untuk menyerang pack-pack werewolf lain.

Pria itu memberi nama kelompoknya sebagai klan Black Rogue. Ia menjadi pemimpin dari rogue tersebut, kekejamannya mampu membuat rakyatnya patuh pada perintah.

"Hormat saya, Alpha Damien."

Ya, mereka juga menyebut pemimpin dengan julukan Alpha.

"Ada apa, Tian?" Damian tersentak dari lamunannya, tatapannya kembali menajam dan tanpa tersenyum sama sekali.

"Kami sudah merencanakan penyerangan pada salah satu pack dibagian utara, pack tersebut memiliki tanah yang subur serta luas."

"Apa nama pack itu?" Damien kembali bersuara tanpa menatap lawan bicaranya.

"Crismoon Pack. Kita belum pernah bermasalah dengan mereka, tapi dengan mencoba menyerang mereka maka kita berkemungkinan bisa memperluas wilayah."

Damien menganggukkan kepala. "Ide yang bagus, aku akan membuat strategi terbaik.

Tian tersenyum mendengar ucapan Alpha nya yang sangat bisa di andalkan. Tian hanya ingin keberadaan rogue tidak dipandang remeh, rogue juga berhak mempunyai wilayah resmi dan di akui.

"Terimakasih, Alpha. Saya undur diri."

Setelah kepergian Tian, Damien mulai memikirkan rencana untuk menyerang Crismoon. Setitik rasa dalam hatinya seakan memberontak, Damien menyentuh dada kirinya yang bergemuruh.

Ia menggelengkan kepala, kembali memutar otak membuat strategi penyerangan. Kali ini bertekad untuk mulai menaklukkan pack agar ia bisa menduduki wilayah tersebut, meskipun dengan cara kotor sekalipun. Sasaran pertamanya adalah Crismoon, ia akan menduduki tahta itu ketika berhasil merebutnya.

Jika dulu-dulu rogue hanya menyerang dan menebar teror, sekarang Damien akan merebut tahta para Alpha.

Damien menyeringai kejam, Black sebagai wolfnya mengaum ganas dipikiran Damien.

Luna of the Alpha RogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang