2

1.6K 119 2
                                    

Erlin dan Saskia membantu para omega yang tengah membuatkan sarapan, ia sangat suka berada di Crismoon karena hanya disinilah mereka tidak membedakan kasta. Bahkan Saskia pun turut ikut serta, adik dari Alpha itu juga ramah terhadap semua orang.

"Bibi, jus mangga yang ku buat sendiri tolong pisahkan ya. Jus ini ku buat dengan sepenuh hati." Ujar Saskia sembari menyengir kuda.

Erlin menatap Saskia dengan horor. Apa yang sedang direncanakan sahabatnya, ia berharap Saskia tidak melakukan hal aneh-aneh.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Saskia.

Erlin menggelengkan kepala, ia kembali meneruskan acara menata masakannya.

Sarapan kali ini begitu ramai, Alpha Leo dan Luna Irish mengajak beberapa bawahan mereka untuk duduk dan menikmati santapan mereka. Tak terkecuali Erlin yang merupakan anak ex-beta sekaligus bersahabat dengan Saskia, pack ini sangat ramah dan bersahaja. Erlin tidak ingin sesuatu hal yang buruk menimpa Crismoon, gadis itu akan mempertaruhkan hidupnya jika pun ada yang mengganggu pack mereka.

Matanya bergulir menatap Saskia yang sedang sibuk mengetik pesan dilayar ponsel, Erlin menyenggol pelan bahu sahabatnya. Saskia menatap Erlin dengan sebal, menaikkan kedua alisnya seolah berkata 'ada apa'.

"Alpha Leo sedang berpidato singkat, kau sebagai adiknya malah mengabaikannya." Mindlink Erlin pada Saskia.

Saskia yang juga ditatap oleh Leo pun segera menyembunyikan ponselnya, lalu memperbaiki duduknya agar lebih sopan.

"Sesuai apa yang telah kita usahakan, tanah Crismoon berhasil menjadi yang tersubur diantara pack-pack lain. Kita harus menambah tanaman buah-buahan yang belum pernah ditanam disini, silahkan bagi kalian untuk mengemukakan ide terbaik."

Beberapa anggota pack saling berdiskusi dengan samping kanan kiri mereka, Alpha Leo tersenyum tatkala anggotanya bisa diajak kerjasama untuk kemajuan pack.

"Hormat saya, Alpha. Saya mempunyai ide untuk menanam bunga matahari, yah walaupun bukan termasuk dalam spesies buah-buahan." Usul Erlin.

"Wah usul yang bagus, Lin. Aku juga menyukai bunga matahari. Dipagi hari mereka akan bergerak mengikuti sang surya, bunga matahari sangat indah." Ujar Irish yang tersenyum bahagia mendengar usulan gadis yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri.

Mendengar Lunanya sangat antusias, Leo pun menyetujui usulan itu.

"Baik, usulan diterima. Apa ada lagi?"

Saskia mengangkat tangannya, Erlin menatap dengan ragu-ragu.

"Bagaimana kalau kita menanam wolfsbane?"

Semua orang yang ada dimeja makan terkejut dengan ucapan adik dari Alpha mereka, sedangkan Erlin sudah menduganya.

"Kia, wolfsbane sangat berbahaya untuk bangsa werewolf. Kau ingin mati konyol?"

Saskia menggelengkan kepala.

"No no! Bukan itu yang aku maksud, kak. Jika kita mempunyai stok wolfbane sendiri, maka kita tidak perlu bersusah payah menghadapi serangan pack lain."

"Maksudmu?" Tanya Leo yang masih tidak paham dengan pemikiran adiknya.

"Jika suatu saat ada penyerangan dari pack lain, gunakan wolfsbane yang kita miliki untuk menyerang balik mereka. Itu adalah opsi terakhir, jika kita sudah tidak mampu melawan mereka."

Wolfsbane tidak boleh digunakan dengan asal, harus di keadaan terdesak lah para werewolf menggunakan racun itu.

Leo terlihat berpikir sejenak, ia menimbang baik buruknya menanan tanaman beracun itu.

"Lalu bagaimana jika kita sendiri yang masuk dalam perangkap?" Bisik Erlin pada Saskia, ia pusing mendengar ide gila gadis itu.

"Tidak akan, aku tau cara menjinakkannya." Saskia tersenyum miring, membuat Erlin menatap horor kearahnya.

"Oke, usulan Saskia diterima. Setelah aku berpikir baik dan buruknya, memang wolfsbane juga dibutuhkan ketika keadaan terdesak. Selain itu, jangan menggunakan racun mematikan tersebut untuk hal sepele."

Setelah mengatakan demikian, Saskia berjingkrak senang di dalam pikirannya.

Mereka menyelesaikan sarapan dengan tenang, sesekali ada canda tawa yang terlempar. Saskia bangkit dari duduknya, sekilas gadis itu tersenyum cerah tatkala mendapatkan notifikasi dari ponselnya.

"Lin, Ayah ingin berbicara denganmu setelah sarapan." Ujar Rohan pada anak semata wayangnya.

"Baik, Ayah." 

Erlin tidak jadi mengejar Saskia, gadis manis itu memilih mengikuti Ayahnya dari belakang.

Sesampainya diteras mansion pack, Rohan menatap anak gadisnya.

"Nak, apa kau belum menemukan Mate mu?"

Erlin menggeleng. "Belum, Erlin juga tidak ingin meninggalkan Ayah dan pack ini nantinya."

Rohan mengusap kepala anaknya dengan sayang, Erlin berubah menjadi tertutup tatkala kehilangan sang Ibu.

"Kau perlu mencari jodohmu, Ayah tidak bisa menemanimu selamanya. Mate mu lah yang akan menjagamu, Lin."

Erlin tidak suka dengan ucapan Ayahnya yang seakan-akan ingin meninggalkannya.

"Ayah, Erlin tidak akan mencari mate untuk saat ini. Jikapun ia muncul sendiri dihadapan ku, maka aku akan tetap memilih bersama kalian di Crismoon."

Erlin sudah mempunyai keluarga yang cukup. Ayahnya yang sayang padanya, Saskia yang menemaninya, hingga Alpha dan Luna yang memperlakukan Erlin dengan baik. Erlin tidak ingin pergi dari pack ini, Erlin ingin mendedikasikan hidupnya pada Crismoon.

"Suatu saat kau pasti akan berpisah dengan kami, cepat atau lambat karena akan bertemu dengan Mate mu. Ayah tidak ingin kau menutup diri atas apa yang menimpa Ibumu di masa lalu, kau harus membuang kenangan buruk itu. Lin, bangkitlah!"

Rohan menatap putrinya dengan nanar, bulir air matanya menetes jatuh ke pipi pria baya itu.

Erlin menghambur ke pelukan Ayahnya.

"Kau sangat menyayangi kami hingga melupakan dirimu sendiri. Jika Saskia bertemu Matenya, apakah ia masih bisa menghabiskan waktu denganmu? Tentu saja tidak, ia akan berada disamping Matenya. Kau pun harus menemukan kebahagiaanmu Lin."

Erlin mengangguk mendengar nasihat Ayahnya yang kenyatannya memang benar. Ayah dan anak itu saling berpelukan sebagai obat rindu yang mendalam, Rohan sudah jarang pergi ke mansion ini karena posisinya sudah tergantikan.

Leo masih berusaha membuat Rohan tinggal di mansion, akan tetapi Rohan merasa tidak enak karena ia sudah tak menjabat sebagai Beta.

Dikarenakan Rohan hanya memiliki satu anak dan itu adalah perempuan, maka Leo mengangkat orang kepercayaannya sebagai Beta.

Luna of the Alpha RogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang