Mungkin aku adalah orang yg paling munafik, disaat orang bertanya apakah kau masih menyukainya? Jawabanku selalu "tidak, semua sudah biasa aja" tapi itu hanyalah jawaban yg terlontar dari bibir bukan hati.
Klo boleh jujur dari relung paling dalam. Aku masih sangat menyukaimu.
Entah setan apa yg berkelana dalam jiwaku. Sehingga aku sulit sekali berpaling darimu.Bagaimana aku terus menatap hujan. Sedangkan disana ada langit yg cerah. Mengapa aku selalu gugur. Padahal ada musim selain musim gugur. Perasaan ku jatuh berhamburan. Tanpa pemilik. Aku harap kamu merasa apa yg aku rasa.
Setiap guguran daun yg jatuh disitulah aku merasa sangat rapuh, disaat hujan turun ke bumi. Disitulah puing puing kenangan ikut melaju tanpa bisa ku hentikan.
Kamu itu hujan dengan kenangan. Angin dengan terpaan yg membisik lalu membawa jiwaku terbang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Dalam Lara
PoésieKehangatan bara jingga yg membentang pada cakrawala langit luas dimana selalu kutitipkan lembayung orange setiap kenangan pada teriknya bara yg memantik menjadikannya puisi. Jangan tanya aku apa isinya. Ini hanyalah untaian jiwa yg telah lama mati...