Sesampainya disekolah, Adara memakirkan sepeda nya di halaman. Ia langsung berjalan masuk sambil mengabaikan orang-orang yang selalu menatapnya remeh.
selalu seperti ini,setiap hari, mereka tidak tahu malu, yang hanya bisa menghambur-hamburkan uang orang tua, hanya bisa meminta, mereka golongan orang kaya yang selalu memandang orang-orang yang berada di bawahnya remeh.
Adara terus mengabaikannya hingga masuk ke dalam kelas. Saat memasuki kelas, suasana yang dirasakan hening,seperti tidak ada kekeluargaan,persahabatan,atau semacam apapun itu.
Ia langsung berjalan kearah pojok kiri,itu tempat duduknya berada.
Adara meletakkan tangannya diatas meja. Lalu, menelumpukan kepalanya diatas tangan menghadap kearah tembok.
Lagi-lagi Ia harus mengingat masa-masa itu.
"Ka Dimas sini deh!" Ujar Adara saat mereka berada disebuah taman bermain.
Dimas yang sedang duduk ditaman langsung menghampirkan Adara yang sedang melihat-lihat bunga mawar.
"apa Adara?" Ujar Dimas menatap Adara seraya tersenyum.
"Ini liat deh bunga mawar nya bagus-bagus banget!petik satu dong ka, buat Adara" pinta Adara dengan bibir yang sedikit dimajukan.
Dimas yang melihatnya langsung tersenyum seraya mengacak-ngacak rambut Adara"iya ntar Kaka ambilkan ya".
Adara yang mendengar nya tersenyum sumrigah.
"Kilasan-kilasan itu,mengapa harus datang lagi!!" Batin Adara yang menjerit tidak suka.
Ia segera mengeluarkan ponselnya yang berada di saku rok nya, dan membuka salah satu kontak yang sering ia kunjungi.
Ia mulai membuka dan mengetik sebuah pesan.
Dear Max..
Max...
Seperti biasa, aku ingin bercerita sedikit tentang hari ini. Lagi-lagi, aku belum tahu keberadaannya sampai sekarang. Aku ingin melupakannya, tetapi memori itu seperti sudah menempel diotak ku. Terus saja terbayang-bayang moment saat bersama dia.
Max...
Aku harus bagaimana?...Adara mengetuk-ngetuk jarinya diatas meja, seraya menunggu balasan dari Max.
Ting!
Adara segera membuka ponsel yang berada ditangannya.
"Mungkin kamu perlu aktifitas yang menyibukkan, agar perlahan-lahan kamu bisa melupakannya. Atau juga bisa mencari orang baru,banyak lelaki didunia yang lebih dari dia."
"Susah juga ya" gumam Adara saat membacanya.
"Aku sudah mencoba berulang kali Max. Nyatanya masih sama, susah untuk melupakan seseorang yang sudah kita cintai selama bertahun-tahun."
Adara segera menekan tombol Send.
Ia menatap ke sekeliling kelasnya. Sunyi, mereka semua asik dengan dunianya masing-masing. Sama seperti Adara.
"Ah rupanya belum ada guru" batin Adara dan melanjutkan kegiatannya.
Mencurahkan isi hatinya dengan Max.
Tempat ketiga dimana ia bisa bersandar dan mencurahkan isi hatinya setelah Ibunya dan Buku Diary nya.**********
Seperti biasa, pekerjaan Adara sehari-hari untuk membantu Ibunya, yaitu menjadi pelayan Cafe.
Adara segera bersiap-siap dan mengganti baju seragam SMA nya dengan seragam pelayan. Selesai berganti, ia langsung menghampiri salah satu pelanggan Cafe yang sudah duduk dimeja nomer 5.
"selamat datang di Cafe Kretaria, mau pesan apa?" ujar Adara ramah seraya memberi buku menu, lalu mengambil buku catatan pesanan dan pulpen yang berada di kantong seragamnya.
Lelaki itu melihat kearah buku menu, lalu mendongak "emm.. jus jeruknya satu, sama nasi goreng nya satu aja deh."
Adara segera mencatat pesanan Lelaki itu, "ada lagi?" ujar Adara tersenyum.
Lelaki itu menggeleng, Adara pun mengambil buku menu itu "oke ditunggu sebentar ya" ujar Adara ramah, lalu pergi.
Lelaki itu hanya mengangguk dan tersenyum.
Setelah menunggu beberapa lama. Adara kembali ke meja nomer 5 untuk mengantarkan pesanannya.
Adara meletakkan pesanannya. Lalu berbalik ingin meninggalkan meja nomer 5. Tetapi, saat ia ingin berbalik dan pergi ada seseorang yang mencekal tangannya.
"Lo anak SMA 3?" tanya Lelaki itu.
Adara yang merasa dirinya ditanya hanya mengangguk.
Lelaki itu mengangguk dan melepaskan tangan Adara.
Adara bingung, Ia langsung pergi ke arah dapur sambil bergumam memikirkan Lelaki tadi.
" Siapa itu cowo?tiba-tiba megang tangan gue?" gumamnya dalam hati.
*******
Setibanya dirumah, Adara tetap memikirkan Lelaki yang berada di Cafe tadi.
"Itu cowok siapa si?ko tiba-tiba ya?" gumamnya dalam hati sedari tadi.
Astaga mengapa dia jadi memikirkan Lelaki itu terus!!
Adara menggeleng-gelengkan kepalanya terus menerus. Ah lebih baik Ia belajar untuk pelajaran besok.
Ia bangkit dari kasur dan menghampiri meja belajar.
Ia duduk dikursi dan membuka lembaran demi lembaran buku Matematika yang sedang ia pelajari saat ini.
Adara mengetuk-ngetuk pulpennya kearah dagu. Ia masih bingung dengan Lelaki yang ia temui di cafe tadi, sebenarnya siapa ya?
Mengapa ia memikirkannya lagi!!!
Ahh tidak peduli!!Adara kembali fokus belajar seraya menggeleng-geleng kan kepalanya, dan sesekali memukul kepalanya pelan.
"Pokoknya gue gak boleh mikirin cowok tadi!" tekadnya dalam hati dan melanjutkan belajarnya.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
It's YOU
Teen FictionAdara hanya bisa menatapnya dari figura foto yang selalu ia pegang. Kilasan-kilasan masa lalu nya, kilasan-kilasan yang tidak mau ia ingat, semua yang sudah ia kubur dalam-dalam,terkuak begitu saja hanya karena bertemu dengan sosok yang tidak ingin...