"Iya, iya aku sedang menunggu bus. Bersabarlah. Ya, bye." Agak kasar kuusap layar ponsel sebelum menjejalkan benda elektronik berwarna biru itu ke dalam tas.
Menekan lutut, kubawa tubuhku untuk berdiri dengan kepala menengok kanan dan kiri. Arloji di pergelangan tanganku sudah membentuk sudut sembilan puluh derajat dengan angka sembilan dan duabelas. Kelasku akan dimulai limabelas menit lagi, dan busku belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Hebat.
"Tunggu sebentar."
Daripada bus, seruan seorang lelaki yang muncul beberapa meter jauhnya dari halte mengalihkan perhatianku. Ada lelaki lain yang telah berteduh dari salju yang turun di bawah atap halte yang sama denganku. Dia - entahlah, aku tak terlalu memerhatikannya.
Karena perhatianku sudah sepenuhnya terfokus pada lelaki di ujung sana - yang masih sibuk dengan sepatunya - yang berhasil menyita seluruh fokus yang kumiliki hanya dengan menunjukkan ujung kepalanya. Uh. Ada apa dengan diriku?
Dan ketika yang ditunjukkannya lebih dari sekedar ujung kepala, uhm maksudku mata dan senyum kecilnya juga. Kurasa diriku menjadi semakin aneh. Jantungku yang berdegup semakin kencang seolah memompa darah dengan berlebihan ke seluruh otot di tubuhku - aku tak bisa mengendalikannya!
Haruskah aku menyelipkan rambut ke belakang telinga? Apakah ini akan membuatku terlihat aneh? Atau haruskah aku menarik tasku? Atau haruskah aku maju ke depan? Atau haruskah aku -
"Ayolah, Seonghwan Hyung. Bus kita sudah tiba."
Ah! Iya, bus! Aku harus segera masuk bus daripada hanya menatap lelaki itu yang telah berjalan ke arahku.
Uh-oh? Ke arahku?!
"Maaf tali sepatuku tersangkut."
Suaranya masih bisa kudengar ketika kuambil salah satu tempat duduk di dekat jendela. Lelaki itu memasuki bus yang sama denganku, mengikuti temannya yang telah lebih dulu duduk di belakangku.
"Sepertinya hatiku juga tersangkut sesuatu, Jaemin-ah."
Apa? Mengapa pandangannya ketika melewatiku - ah, dia pasti menatap temannya di belakangku benar? Tapi, senyumnya -
"Hyung, sudah kukatakan Haejun Hyung dan Youngdoo Hyung memberimu pengaruh buruk."
"Benarkah? Hahaha..."
Bukankah 'Hyung' yang tengah tertawa di sampingmu itu adalah yang memberi pengaruh paling buruk?
Hey, dia nyaris membuat seorang gadis gagal jantung disini!
YOU ARE READING
Listen to The Night
FanfictionFanfiction compilation of Boys24. Stories by: Nana Cho and Hanee (itshanee314) Poster by: Flo Shim